[ 20/30 ]

180 25 3
                                    

Tika sama sekali tidak tahu apa yang membawanya ke sini. Dia hanya berjalan terus, menuju satu titik tempat terlihat seorang gadis duduk murung dan menangis.

"Ada apa?" tanya Tika sambil menyentuh pundak gadis itu.

"Siapa kamu?" jawabnya, bangun dan berjalan menjauh dari Tika.

Tika mengulurkan tangannya. "Aku Tika. Kamu? Kenapa kamu tampak sedih? Mari bercerita."

Gadis itu menimbang sebentar, kemudian terduduk. "Aku Ersha, dan aku baru saja kehilangan kekasihku."

"Ke mana dia?" tanya Tika, duduk di sebelah Ersha.

"Memutuskan pergi, karena hubungan kita tidak bisa berjalan lancar," jawab Ersha, berusaha tersenyum. "Kita tidak ditakdirkan untuk bersama. Tidak, dan tidak akan bisa meski berusaha keras."

"Jangan bersedih," jawab Tika.

Ersha tertawa dipaksakan. "Andai hatiku tidak ada."

Hening, kemudian Tika berdiri dan meminta Ersha juga berdiri. Tangan Tika tersimpan di belakang punggungnya, lalu ia berkata, "Tutup matamu. Aku akan membuatmu lebij baik."

Ersha menutup matanya tanpa rasa curiga hingga tiba-tiba ia—

"Sa—ah," teriak Ersha, membuka mata.

"Kamu bilang kamu harap hatimu tidak ada, bukan? Aku akan melakukannya," jawab Tika dengan senyum mengerikan.

Tubuh Ersha melemas, ia jatuh, dan tangan Tika menahannya. Tika terus melanjutkan pekerjaannya, tidak menghiraukan rintihan Ersha ataupun darah yang mengoyori tangannya.

Sepuluh menit kemudian, Tika bangun, menjatuhkan tubuh Ersha, lalu mengangkat sesuatu dengan tangan kanannya. "Sha, hatimu sudah tidak ada. Kamu bahagia, bukan, sekarang?"

◎◎◎

Senin, 20 Agustus 2018
23.40 WIB
Pertemukan dua OC

a Tiny Linie Bitty : NPC's 30 Days Writing Challenge 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang