[ 23/30 ]

163 27 0
                                    

Jam makan siang telah tiba, membuatku segera turun dan berlari menuju kafetaria. Entah kenapa perutku sangat lapar siang ini.

Sesampainya di sana, aku segera memilih beberapa makanan yang ingin kumakan. Namun, tiba-tiba seseorang menepuk bahuku.

"Ersha?"

Aku mengerutkan kening, lalu menaikkan sebelah alis tanda bingung.

"Kamu lupa? Saya Ervan, kekasihmu yang berjanji akan bertemu di sini."

Tawa keras memenuhi kepalaku, dia bilang aku kekasihnya? Ersha? Kekasih dari mana? Kuperhatikan dari atas ke bawah, kemudian menjentikkan jari, lumayan juga.

"Benar, maaf aku tadi becanda," jawabku sambil merangkul lengannya. "Aku lapar, bukankah sebagai kekasih, harusnya kamu membelikanku makan siang?"

Dia terdiam, kemudian mengeluarkan dompetnya dan membayar pesananku. Kuangkat nampan yang berisi makanan, lalu duduk di salah satu kursi, tidak lama dia duduk di hadapanku.

"Terima kasih untuk makan siangnya," kataku pelan. "Dan maaf, aku Versha, bukan Ersha. Sepertinya kamu salah orang."

●●●

Kamis, 23 Agustus 2018
20.13 WIB
Nyasar?

a Tiny Linie Bitty : NPC's 30 Days Writing Challenge 2019Where stories live. Discover now