[ 19/30 ]

211 27 6
                                    

Pasti kalian merindukannya. Kisah tentang Ersha dan Dino, yang katanya berakhir dengan tidak baik. Lantas, kupu-kupu itu kembali mengepak, dan berhenti di salah satu bunga yang mekar indah.

Cerita mereka kembali dimulai, pada hari ke-19.

◎◎◎

Ersha memandang lurus ke depan ketika seseorang menepuk bahunya, membuat dia yang sangat terkejut.

"Kak Ersha udah lama?" tanya gadis yang berusia di bawah Ersha dua tahun sambil duduk di hadapannya.

"Kenapa Tas? Ada apa memanggilku ke sini?"

Gadis itu memandang Ersha, kemudian mengangguk paham. Dia mengulurkan sebuah amplop keunguan pada Ersha. "Ada pesan, dari Kak Dino."

"Tentang?"

"Kak Dino udah pergi, kemarin. Dia nitip ini buat Kak Ersha," kata Tasya lagi.

"Oh, makasih."

Tasya mengulurkan sebuah amplop biru pada Ersha lagi. "Ini kata Kak Dino, untuk Mama dan Papa."

Ersha mengambil amplop itu, lalu berdiri. Ia berusaha agar tidak menangis di depan adiknya Dino ini. Sudah cukup, Ersha pasti bisa melewati semuanya.

"Kak Dino juga bilang sama Tasya, supaya terus jaga Kak Ersha dari jauh. Kak Dino sayang banget sama Kak Ersha,"ucap Tasya lagi, sebelum Ersha pergi.

Ersha tersenyum, lalu berjalan meninggalkan Tasya dan membuka amplopnya sambil berjalan pulang.

Ersha tersenyum, lalu berjalan meninggalkan Tasya dan membuka amplopnya sambil berjalan pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A

ir mata Ersha menetes tanpa ditahan ketika surat itu telah selesai dia baca. Dino benar-benar pergi dan tidak untuk kembali lagi. Hati Ersha masih sakit, belum mampu mengikhlaskannya.

Sesampainya di rumah, ia menghampiri Mama dan langsung memberikan surat yang ia dapat untuk mamanya.

"Coba buka, Ma, dari Dino," kata Ersha berusaha tersenyum.

Mama mengusap kepala anak kesayangannya itu lalu membuka perlahan amplopnya, dan membaca isi surat itu.

Mama mengusap kepala anak kesayangannya itu lalu membuka perlahan amplopnya, dan membaca isi surat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa menit berlalu, Ersha memandang mamanya dengan ragu. Kemudian mamanya melipat kembali amplop itu dan tersenyum lalu memeluk Ersha erat.

"Mungkin, kalian memang tidak bisa bersama, tapi paling tidak kamu bisa bercerita nanti, bahwa ada seorang laki-laki di luar sana, yang sangat menyayangi kamu," kata Mama sambil mengusap punggung Ersha berulang kali.

"Iya, Ma. He's my best mistake ever," jawab Ersha, tidak lagi menahan air matanya.

◎◎◎

Minggu, 19 Agustus 2018
18.37 WIB
Tiga pesan, untuk tiga orang

a Tiny Linie Bitty : NPC's 30 Days Writing Challenge 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang