[ 08/30 ]

322 55 2
                                    

Mungkin kali ini kupu-kupu itu akan menyerah. Bukan hanya karena lelah. Melainkan ia sudah tidak sanggup lagi memanah. Mana jalan cerita yang akan ia kepakkan ramah.

Hari ke delapan ini mungin saja menjadi cerita, terakhir yang akan dia baca tanpa suara. Jadi, siapa sangka berakhir begini semua?

◎◎◎

Teruntuk Ersha,
Gadis manis dengan mata cokelat dan rambut kemerahan,

Bagaimana jika saat ini saya lelah?
Menjalani hubungan kita yang seperti tanpa arah
Bukan karena saya benar-benar ingin menyerah
Hanya saja, semua ini terasa perih berdarah

Bagaimana jika saya ingin kamu untuk nyata?
Apa mungkin kamu bisa didapatkan saya?
Sudah terlalu lama saya menahannya
Keinginan untuk menjadikanmu bagian dunia nyata yang fana

Mungkin nantinya kamu akan berdecak,
Menjawab kasar bahwa saya terlalu muluk tanpa berkaca,
Nyatanya jantung saya terus berdetak,
Menyebut namamu, tiap kali kita bertatap dalam riak

Apa lagi yang harus saya lakukan kini?
Menanti, dan terus menanti?
Berharap mungkin suatu saat kamu akan mengiyakan maunya hati
Menjadi bagian nyata saya yang mungkin nanti kamu sesali

Tidak pernah sebelumnya saya begini,
Mencinta juga mencandu tanpa henti,
Hanya atasmu, saya tidak mampu berdiri
Hanya ingin menjadikanmu tambatan kini

Jawabanmu akan selalu saya nantikan,
Katakan iya, atau tidak, tidak akan menjadi permasalahan,
Jangan terlalu lama membuat saya menahan,
Rasa digantung, yang membara tidak ingin dipadamkan.

—Dino,
Pecandu Milo

◎◎◎

Rabu, 8 Agustus 2018
17.23 WIB
Rima

a Tiny Linie Bitty : NPC's 30 Days Writing Challenge 2019Where stories live. Discover now