8 of 30

55 11 2
                                    

Dahulu kala hiduplah keluarga beruang yang terdiri dari Ibu Beruang, Ayah Beruang dan Anak Beruang.

Setiap pagi, Ibu Beruang akan menyiapkan semangkuk bubur untuk ketiganya. Bubur dengan mangkuk kecil untuk anak beruang, dengan mangkuk sedang untuknya sendiri dan mangkuk besar untuk sang ayah.

Ketiganya selalu mengeluh karena bubur terlalu panas hingga sulit dimakan. Lalu, mereka pun memutuskan untuk melakukan hal lain sementara menunggu buburnya cukup hangat untuk dimakan.

Di saat yang sama, diam-diam seorang anak masuk ke dalam rumah beruang, lalu duduk di kursi anak beruang.

"Ah, ada semangkuk bubur. Pasti lezat," ucapnya sambil menyuap sesendok besar bubur dari mangkuk anak beruang. "Wah, enak sekali."

Anak itu pun terus makan, sampai akhirnya bubur di mangkuk anak beruang habis. Kemudian, ia bergeser ke mangkuk milik ibu beruang.

"Bubur ini sangat enak, aku ingin makan lagi," katanya sambil menyuap bubur. Lagi dan lagi, terus hingga tidak bersisa.

Mangkuk sedang milik ibu beruang pun menjadi kosong. Anak itu beralih ke mangkuk besar punya ayah beruang, menyuapnya perlahan, lalu terus hingga habis tidak bersisa.

"Kenyang sekali. Bubur di sini memang sangat enak," ucapnya sambil mengusap perutnya yang kenyang.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari dalam rumah. Anak itu bergegas lari meninggalkan rumah keluarga beruang. Benar saja, tidak lama kemudian keluarga itu sampai dan terkejut melihat mangkuk mereka telah kosong.

"Siapa yang memakan buburku?" rengek anak beruang.

"Buburku juga habis," sahut ibu beruang dengan wajah sedih. "Aku lapar."

Ayah beruang memandang mangkuknya yang kosong dengan sedih. "Ini mungkin karena kita tidak makan dengan benar dan malah meninggalkan makanan. Besok kita harus lebih menghargai makanan dan mensyukurinya, apa pun yang terjadi."

Ibu beruang dan anak beruang mengangguk. Keluarga beruang itu pun mendapatkan pelajaran yang berarti soal makanan.

🐝🐝🐝

November 8, 2019
🐝 : Re-telling Dongeng

a Tiny Linie Bitty : NPC's 30 Days Writing Challenge 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang