"Triston, agak-agak kita kena marah ke balik nanti?" Soal Mia pada Triston. Dia dan Triston sudah berjalan tidak jauh dari mansion. Bakul kecil yang dipenuhi dengan bunga dan daun terbiar yang dipetik Mia letakkan di pergelangan tangan.
_______
"Macam mana boleh tak ada orang perasan Mia dengan Triston keluar dari mansion?" Darren berjalan turun dari anak tangga. Semua anak buahnya yang ada di situ dipandang silih berganti.
"Maaf bos, tadi kami tengah makan dekat dapur, tapi tadi memang Mia tengah tidur lagi. Sebab itu, kami tinggalkan dia sekejap dekat atas." Kas menjawab dengan jujur. Memang itu lah yang dia lihat sebelum dia turun ke tingkat bawah untuk turut serta dengan yang lain. Ketika itu Mia masih lagi terlihat nyenyak.
"Hello, guys." Mia masuk melalui pintu depan. Di sisinya masih setia Triston yang sedang berjalan sama rentak dengan Mia.
"Siapa guys?" Soal Ayrena yang muncul dari dapur dengan kedua tangan mencekak pinggang. Kembang kempis hidungnya melihat Mia Isabella yang tersengih kambing.
"Ops! Awalnya Mama dengan papa balik?"
"Awalnya? Mia pergi mana? Tahu tak semua orang risau? Daripada mana ni?" Berlalu-talu Ayrena tanya soalan.
"Mia pergi jalan-jalan dengan Triston. Hurm, mama marahlah Triston, dia yang ajak Mia," Mia tunjukkan jari pada Triston. Bagaikan memahami apa yang diperkatakan kepadanya, Triston mengaum perlahan.
"Mama tak faham bahasa Triston. Sudah, naik atas pergi mandi." Arah Ayrena. Mia akur. Dengan muncungnya yang panjang sedepa dia naik ke tingkat atas dengan menapak malas.
"Jom, Triston."
___________
"Ayrena," perlahan Darren memanggil nama Ayrena.
"Awak nak apa, Darren? Saya tak ada mood harini, tolong jangan kacau saya." Ayrena duduk di atas katil sambil mengunyah makanan ringan. Ekor matanya tidak lepas dari menonton rancangan Running Man.
"Kenapa pula tak ada mood? Elok je selama ni ada mood, tiba-tiba harini bad mood pula." Darren keluar dari bilik air. Tangannya tidak berhenti dari membetulkan kolar kemeja hitamnya.
"Saya bendera merah,"
"Bendera merah? Ouh, okay sekarang kau nak main warna bendera dengan aku ke? Perlu ke aku cakap aku bendera..." Tak sempat Darren habiskan ayat, bunyi gelak ketawa Mia dari belakangnya.
"Mia, bila masuk? Papa tak dengar pun."
"Daripada tadi Mia dalam bilik ni, papa. Papa ni, apalah. Bendera merah pun tak tahu." Menganjing Mia. Perlahan dia memanjat kaki katil.
"Kenapa papa tak tahu? Mia tahu ke bendera merah tu apa?" Terjungkit kening Darren. Dia duduk di sisi Ayrena. Memerah muka Ayrena apabila perkataan bendera merah sudah menjadi isu antara dua beranak itu.
"Mestilah Mia tahu, bendera merah itu, bendera Morocco."
"Inilah orang kata, confident tu boleh tapi jangan terlebih confident," Ayrena picit dahi sendiri.
"Siapa beritahu Mia maksud tu?" Soal Ayrena
"Uncle Bob,"
"Haih, macam-macam la. Mama tak nak sebut pasal ni tahu tak, mama malu,"
"Mama malu? Kenapa mama malu?"
"Tak ada apalah, sayang." Kepala Mia dielus lembut. Sesekali Ayrena picit kedua pipi tembam Mia. Geram sungguh dengan budak comel ni.
"Mama, apa tu bendera merah kalau bukan bendera Morocco?" Tanya Mia lagi.
"Bendera merah tu, sakit orang perempuan yang dah dewasa macam mama," Bahasa mudah yang Ayrena boleh berikan untuk pemahaman Mia.
YOU ARE READING
Mr.Cruel (BAKAL DIBUKUKAN ‼️)
ActionSegalanya adalah sebuah kebetulan.Takdir mereka telah pun bermula dengan pertemuan pertama tanpa sengaja antara mereka. Sejak pertemuan tragis itu, bayang hitam seolah-olah menghantui hidup Ayrena. Namun, siapa sangka corakan takdir menyatukan mer...
