Chapter 76

1.7K 86 3
                                    

Papa dan mama hans selesai sarapan pun berangkat ke rumah sakit, sebelum ke kamar mereke pergi membeli sarapan untuk hans. Begitu sampai ke pintu kamar, mama hans mendengar ada suara hans berbicara. mama hans membuka pintu, melihat hans sedang memeluk joe. apa joe sudah sadar ya, baru saja mama hans mau memasuki kamar, dia melihat hans mencium joe. kaki mama hans terhenti, papa hans yang melihatnya berhenti pun berkata,”ada apa?”

Mereka tidak percaya apa yang mereka lihat, mama hans mau masuk ke dalam, tapi di tarik oleh papa hans. “kamu tidak melihat apa yang mereka lakukan? Hal ini tidak boleh terjadi” kata mama hans

“kamu tenang dulu, kamu masuk sekarang mau ngapain? Mau marah ? kalau anak kita berontak nanti gimana? Sifat kalian berdua sama kalau udah beradu nanti sama-sama terluka, sekarang kita ke tempat dokter dulu tanyakan bagaimana cara mengatasinya” kata papa hans menenangkan mama hans.

“baik-baik, ayo segera kita lihat dokternya” kata mama hans

“kamu sabar dulu, pagi jam segini dokternya mana mungkin sudah datang, kita kasih sarapan dulu ya sama hans, ingat tenangkan dirimu dulu” kata papa hans.

Papa hans mengetuk pintu dan berkata pada mama hans,”kamu sudah tenang?”

“sudah pa, ayo kita masuk” kata mama hans.

Joe dan hans yang sedang berciuman mendengar suara ketukan pintu pun segera berpisah, dan bersikap seolah tidak ada apa. Mama dan papa hans pun masuk ke kamar membawakan makanan untuk hans, papa hans berkata,”akhirnya kamu sadar juga, makasih ya  nak sudah menyelamatkan hans”

Joe berkata,“tidak usah berterima kasih paman, sebenarnya hans yang...”

“sudahlah tidak usah berterima kasih gitu, sudah seharusnya kita saling menolongkan” kata hans memotong pembicaraan joe, hans berharap ada baiknya juga agar papa dan mamanya merasa berhutang pada joe, jadi saat nanti dia bilang kalau dia suka pada joe, hati papa mamanya bisa sedikit tersentuh.

Papa hans berkata,”kamu mana boleh ngomong gitu dengan joe, kalau bukan dia luka kamu tidak akan seringan ini”

Mama hans menarik hans duduk balik ke kasurnya dan berkata,”sudahlah, joe baru sadar biarkan dia istirahat dulu, hans sayang juga makan sarapan dulu ya”

Siangnya papa dan mama hans pergi ke dokter ahli kejiwaan menanyakan keadaan hans yang berciuman dengan joe. mama hans berkata,”dokter, aku melihat anakku berciuman dengan seorang laki-laki, dokter apa dia itu homo?”

Papa hans memegang tangan mama hans memintanya tenang, dokter pun bersenyum dan berkata,”ibu tenang dulu ya, sebelum ini saya mau mengatakan kalau gay itu bukan sebuah penyakit, seseorang dikatakan gay karena dia memiliki ketertarikan terhadap orang berjenis kelamin yang sama, tidak ada orang yang sengaja jadi gay, jadi ini bukan sesuatu yang dapat mereka pilih”

Mama hans bertanya lagi,” terus bagaimana dokter, apa dokter bisa membantu agar dia bisa menyukai cewek lagi?”

Dokter menjawab,”saya sangat ingin membantu ibu dan bapak, tapi hal ini tidak dapat dilakukan, sampai saat ini belum ada satu orang pun didunia ini yang dapat merubah seorang yang menyukai sesama jenis menjadi menyukai lawan jenis, penyebab seseorang itu gay masih belum diketahui, hanya anak ibulah yang menentukan pemikirannya. Jika ibu mau anak ibu menjadi straight, ibu bisa mencoba sebuah experimen kepada diri ibu atau bapak, apa ibu dan bapak bisa merubah pemikiran kalian untuk menyukai sesama jenis. Jika ibu dan bapak tidak bisa, maka berusahalah menghormati anak kalian yang cenderung menyukai sesama jenis. Ketika kebanyakan masyarakat tidak bisa menerima  seseorang yang menyukai sesama jenis, apa ibu dan bapak juga akan tidak menerima mereka ? apa ibu dan bapak tidak mencintai anak kalian?”

Mendengar perkataan dokter papa dan mama hans tidak dapat berkata apa-apa dan hanya menunduk terdiam. Melihat mereka terdiam, dokter berkata lagi,” maaf kalau kata-kata ku tidak enak didengar, aku hanya mengatakan kenyataan, sekarang adalah sebuah cobaan dari Tuhan, cobaan kalau kalian apa benar-benar mencintai anak kalian. Kalau kalian benar-benar sayang pada anak kalian, mau dia suka sesama jenis atau lawan jenis, dia masih anak kalian baik itu sekarang atau berikutnya. Aku yakin kalau kalian pasti sangat mencintainya, juka kalian tidak terus mencintainya, kalian mengusirnya, masyarakat juga ikut mengucilkan mereka, kalian mau anak kalian hidup bagaimana? Ada data yang pernah diumumkan beberapa tahun lalu, didata itu ada 27% orang yang menyukai sesama jenis ada pemikiran untuk bunuh diri”

Muka mama hans pun mulai menampakkan rasa sedih yang mendalam, papa hans pun memeluknya. Dokter berkata lagi,” tapi ada juga beberapa dari mereka yang berumur 40/50 akhirnya menikah juga dengan cewek”

Mendengar itu mama hans langsung bertanya,”apa itu benar dokter? Apa nanti umur 40 /50 an anak kami bisa berubah?”

Dokter pun berkata,” mungkin dia akan berubah, kita hanya bisa sabar menunggunya, mungkin ketika umur 40/50 tahun dia bisa berubah” setelah keluar dari tempat dokter papa dan mama hans tidak menyerah dan pergi ke tempat dokter lain, tapi hasil yang mereka dapat tetap sama, tidak ada yang dapat merubah mereka.

J love stories {yaoi}Where stories live. Discover now