28. C&P

14.7K 933 23
                                    

"Sayang!! Gimana kabarnya di sana? Baik-baik aja, kan?"

Mendengar suara indah yang amat kurindukan diseberang telvon sana, aku mendadak kegirangan.

"BUNDA!!" teriakku berkaca-kaca. "Najwa kangen banget sama bunda."

"Bunda kapan baliknya? Katanya cuma seminggu, nyatanya hampir sebulan."

"Ututu, anakku sayang! Maafin bunda, ya Nak. Habis kerjaan bunda banyak banget."

"Bunda, mah jahat. Masa ninggalin anak gadis sendirian di rumah," ujarku bernada ngambek.

"Jangan ngomong gitu dong, nak. Bunda, kan jadi sedih dengarnya."

"Iya beuh, bunda kapan pulangnya?"

"Secepatnya sayang!!"

"Secepat itu kapan, Bun?"

"Ngak tau juga, yang jelas Bunda akan usahain cepat pulang ... Bunda beneran kangen banget sama anak Bunda satu-satunya ini."

"Bohong!"

"Haduh, ngapain Bunda bohong. Emang selain kamu, siapa yang mau Bunda kangenin."

"Ngak tau ... Mungkin Bunda udah punya papa baru di sana."

"Ya ampun!! Bunda ke sini buat kerja lho. Bukan nyari Papa baru."

"Hehe, bercanda, kok Bun. Tapi kalau punya papa baru nggak pa-pa, deh. Biar nanti papa baru aja yang kerja, Bunda di rumah aja ngak usah kemana-mana."

"Tapi Bunda belum kepikiran ke sana, tuh."

"Ah, yang bener!? Najwa, mah kagak percaya ... Itu ada tuh Om-om yang satu kantor sama Bunda siapa namanya, Darwis, Awis. Duh, lupa Najwa... Itu lho yang sering gangguin Bunda."

"Ooh, Om Wisnu."

"Haa, itu dia, Bun. Najwa ingatnya cuma wis-wis doang ... Bunda sama om Wisnu aja udah. Habis orangnya ganteng, mirip sama aktor jepang gitu, Bun. Macho sangat, deh Bun ... Kemaren pernah tuh, om Wisnu modus-modusin Najwa, mungkin mau nyari perestuan kali, ya sama Najwa. Haha, udah direstuin, kok Bun, tenang aja."

"Eh, anak ini malah ngomongin Papa baru ... Bunda mau kangen-kangenan ini."

"Serius atuh, Bun!"

"Yang ajak bercanda siapa? Yaudah, hubungan kamu sama pacarmu gimana!? ada cekcoknya?"

"Haa, pa.. Pacar yang mana?" tanyaku gugup, karna sebelumnya, aku tidak pernah bercerita soal pacar pada Bunda.

Duuh, kira-kira Bunda tau darimana, ya!?

Bakal diizinin pacaran ngak, sih?

Kalau ngak ... Masa harus pacaran diam-diam!!

"Pacar yang mana?? Emang kamu punya pacar berapa ekor? Hati-hati, lho Kalau mau gandeng pacar. Nanti pas ketahuan gawat jadinya."

"Cuma seekor!! Lah, kok jadi ekor pula ... Maksudnya bukan gitu lho, Bun!! Bunda tau dari mana, sih?"

"O, haha. Mau disembunyiin sampai bila-bila pun. Bunda tetap akan tau."

"Uuh, pasti dari Celia..."

Terwujudlah, sepanjang perjalanan malam ini aku asik bercerita dengan Bunda, dari hal-hal yang menyenangkan, sampai hal yang tidak penting sekalipun.







***





Udara pagi ini kurang sejahtera. Sedikit gerimis, dan mendung. Mengharuskanku memakai jaket untuk menghilangkan rasa dingin yang menusuk.

Cuek & PendiamWhere stories live. Discover now