DEORANTA | [13. Rencana Mama]

109 30 3
                                    

Happy reading 🌼🌼🌼

13. Rencana Mama

"Ogah!"

Dara melotot kejam menatap ke arah Deo yang tersenyum geli.

"Dasar pria cabul!"

Deo semakin tertawa,"Kalau aku pria cabul ya gak bakalan mungkin semua wanita ku datang menghampiri kemari," jelasnya menggerakkan sebelah matanya ke atas berusaha menggoda dara.

Tetapi saat kedua matanya tak sengaja mendapati Agnes memperhatikan mereka berdua membuat Deo mengurungkan niatnya. Ia tak ingin ada gosip yang tidak-tidak mengenai hubungannya dengan dara, padahal kan dara bukan siapa-siapanya.

"Ada apa kamu kemari?"

Deo berusaha mengalihkan obrolan mereka, ia juga berniat mengajak dara ke dalam ruangannya untuk membahas semua rencana mamanya yang menyuruh dara untuk menjadi asistennya selama beliau kembali ke Kalimantan.

"Aku ingin membicarakan sesuatu bersama kamu di dalam ruangan." Ujar Deo lagi saat tak mendapati jawaban dari Dara atas pertanyaannya tadi.

Setelahnya Deo pergi begitu saja meninggalkan dara di ruang tunggunya karena ingin dara mengikutinya dari belakang.

Benar saja, gadis itu saat ini mengekori dirinya dari belakang. Deo langsung duduk di kursi kebesarannya dengan menatap wajah dara yang terdiam."Duduklah!"

"Seberapa besar bayaran yang di berikan mama padamu?" Tanya Deo to the poin karena tak ingin lama berbasa-basi hanya karena masalah sang mama yang selalu mengikut campur urusannya.

Entahlah sudah berapa wanita yang di suruh mama untuk masuk ke dalam kehidupannya, hanya karena ingin dia berubah menjadi pria yang hanya mencintai satu wanita.

Memang suatu hari dia bisa seperti itu, tetapi waktunya bukan sekarang. Karena dia ingin menghabiskan masa mudanya untuk bersenang-senang dan tak ingin ada rasa penyesalan di hari tua karena tak menikmati masa mudanya.

"Aku hanya kasihan sama Tante Reni, mama mu menangis dan memohon-mohon hanya karena ingin aku membantumu untuk berubah menjadi lebih baik lagi... Hanya itu saja nggak lebih dari itu," alibi dara untuk meyakinkan Deo supaya tak terlalu banyak berkata-kata.

"Yakin! Hanya itu?" Selidik Deo seraya  menyilangkan kedua tangannya.

Dara mengangguk."Iya, aku nggak bohong!"

Deo mengganguk-angguk mengerti, langkahnya mendekat ke arah dara yang saat ini sedikit terkejut dengan tingkahnya."Aku bisa saja berubah! Tetapi, apakah kamu mampu menjadi pengganti-pengganti semua wanita ku yang rela aku tinggalkan hanya karena mu?"

"Bukan aku tapi mama kamu!" Sergah dara cepat tak terima dengan ucapan Deo yang seakan-akan merendahkan dirinya."Lagi pula.. semua yang ku lakukan ini hanya karena aku tak tega melihat air mata Tante Reni yang menangisi pria seperti mu,"

"Ku rasa putra seperti mu tak pantas untuk di tangisi, karena air mata seorang ibu sangat berharga dari pada menangisi anak yang tak tahu di untung."

"Apa kamu bilang?" Deo melotot tak terima dengan perkataan dara yang sangat tak enak untuk di dengan, bagaimanapun dia adalah putra satu-satunya yang menjadi kebanggan keluarga besarnya. Karenanya keluarga mereka menjadi keluarga terpandang dan di segani banyak orang di seluruh penjuru di Kalimantan.

Bagaimana mungkin dia menjadi seorang putra yang tak pantas untuk di tangisi oleh mamanya. Perkataan dara benar-benar menyayat hatinya.

Dengan cepat Deo menarik lengan dara sedikit kasar untuk mendekat ke arahnya."Jaga bicaramu saat bersama ku! Siapa dirimu yang berani bicara seperti itu di hadapan ku atau aku akan membuatmu menyesal karena telah mengucapkan perkataan itu."

"Lagi pula aku seperti ini juga karena...," Pintu ruangan terbuka memperlihatkan sang mama yang sedang tersenyum puas saat melihat dirinya seperti memeluk dara dari belakang. Padahal saat ini Deo mencengkeram lengan dara karena perkataan gadis itu terdengar sangat merendahkan dirinya.

Deo langsung melepas cengkeramannya di lengan dara, lalu fokus menatap sang mama yang berjalan mendekat ke arahnya.

"Syukurlah kalau kamu sudah bisa mengambil hati Deo Ra," ucapnya mengelus pelan pundak dara yang terdiam."Tante sangat-sangat butuh bantuanmu Ra dan ubah Deo menjadi pria penurut pada mamanya ini," lanjutnya yang langsung di beri pelototan oleh Deo di belakangnya.

"Mama maunya apa sih!" Kesal Deo, tatap matanya bergantian menatap mama dan dara yang saat ini masih terdiam, mungkin saat ini dara merasa kesakitan akibat cengkeramannya. Ada rasa kasihan, tetapi dia tak ingin gadis itu bertindak berlebihan apalagi perkataannya tadi.

Sang mama mendekat ke arah Deo dan memegang lengannya."Mama ingin yang terbaik buat kamu, jauhi dunia malam, fokus pada hidup mu dan masa depan mu... Hidup tak akan selamanya menjadi muda, mama nggak ingin kamu menyesal di kemudian hari karena masa lalu mu yang terdengar sangat buruk dengan mempermainkan semua hati wanita," tatap matanya sendu mengartikan bahwa mamanya sangat peduli terhadapnya dan tidak ingin terjadi hal yang tak di inginkan.

"Percayalah sama mama sayang! Mama ingin yang terbaik buat masa depan mu, saat ini semua sudah bisa kamu gapai dengan mudah, tapi tidak dengan satu...," Jedanya menatap Deo penuh isyarat." Yaitu wanita setia yang menjadi pendamping mu."

"Mama ingin aku menikah?" Tanyanya."Sama dara?" Tunjuk Deo ke arah dara yang saat ini langsung memberikan respon mengejutkan.

"Tidak mungkin dan tak akan pernah bisa terjadi," tegas dara menatap tajam Deo dengan tatapan intimidasinya karena tak ingin pria itu mengatakan perkataan yang tidak-tidak mengenai dirinya.

"Kenapa? Kamu nggak mau menikah dengan pria tampan seperti ku, kamu juga tahu semuanya sudah bisa aku gapai dalam hidup ku dan aku sudah memiliki semuanya di usia ku yang terbilang cukup muda bukan?" Ucap Deo bangga yang terdengar cukup sombong.

Hal itu mampu membuat mamanya tertawa geli mendengar penuturan putranya.

"Bukan menikah! Mama ingin kamu bisa menghargai perempuan dari hal kecil, karena membangun bahtera pernikahan itu bukanlah hal mudah dan mama percaya dara untuk bisa membuatmu berubah dari segi apapun," jelas mamanya.

Deo menghela nafasnya kasar,"Deo bukan boneka ma.. yang bisa seenaknya mama atur sesuai keinginan mama, Deo harap mama bisa menerima apapun yang ada dalam diri Deo," tukas Deo mengiba menatap sang mama lalu terduduk lemas di sofa yang berada di sisi ruangannya.

"Apapun yang terjadi semua ini karena suatu kejadian yang mampu membuat diriku berubah menjadi seperti ini, padahal sejak dulu aku menunggu kedatangannya entah kapan, tapi... Nyatanya dia malah bahagia bersama pria lain tanpa memikirkan keadaan ku sedikitpun." Ujar Deo lirih seolah-olah mengeluarkan semua rasa sakitnya yang selama ini di pendamnya sendirian, dan kini semua rasa sakit itu di keluarkan semuanya saat mamanya menuntut dirinya terlalu berlebihan hingga memperlihatkan dara dalam hidupnya.

Padahal dia berusaha membuang semua kenangan-kenangannya dulu bersama dara, tetapi malah mamanya kembali menerbitkan secercah harapan yang akan sulit di lupakannya nanti dan bisa saja menggagalkan semua rencananya.

***

Gimana part ini, jangan lupa vote dan komen part ini sebanyak-banyaknya, karena part selanjutnya akan menceritakan awal mula Deo bisa menjadi pria yang suka gonta-ganti wanita.

Jadi kalian bisa memberi saya semangat untuk meng vote dan komen di part ini sebanyak-banyaknya karena
Ada rahasia terpendam di dalam diri Deo tentang masa lalunya.

Terima kasih,

Sampai jumpa

DEORANTAWhere stories live. Discover now