DEORANTA | [37. Mabuk]

63 5 0
                                    

Tandai typo bertebaran.

Happy Reading 🌼🌼

Malam telah tiba, sejak tadi dara merasa enggan meninggalkan mamanya yang saat ini baru saja tertidur setelah tak berhenti berbincang-bincang dengannya sejak tadi siang.

"Sayang kamu pulang saja ya! Biar Oma saja yang menjaga mama mu di sini," perintah Oma yang kini sudah berada di sampingnya menatap lekat mama dengan tatapan sendunya.

Dara mendongak lalu mengeleng pelan."Dara nggak apa kok! Seharusnya Oma saja yang istirahat, menjaga mama adalah tanggung jawab dara Oma, bukan tanggung jawab Oma," jelasnya menatap mamanya yang tertidur begitu pulas setelah meminum obat yang di berikan oleh dokter.

"Kamu pulang saja Ra! Sudah sejak siang kamu ngejagain mama kamu tanpa istirahat dan saat ini kamu istirahat di rumah terlebih dahulu ya, om yang akan jagain mama kamu,"Sahut cepat om damar yang kini muncul dari depan, terlihat omnya berjalan ke arahnya dengan membawa beberapa makanan lalu menaruhnya di atas meja.

"Tapi om!" Dara mencoba menolak perintah om damar, namun kedua matanya mengeluarkan sorot mata taj terbantahkan sama sekali di sana, hingga akhirnya ia menghela nafas dan menuruti perintah omnya.

Dara menatap Omanya dengan penuh mohon untuk menginap di sini."Kamu bisa kembali lagi besok," ujar Omanya menatap dara penuh pengertian.

Dan akhirnya dara menghela nafasnya kasar dan menuruti semua permintaan om damar dan Omanya.

"Kesehatan kamu lebih penting Ra... Om harap kamu bisa menjaga keseimbangan itu, om tahu keadaan mama kamu lebih penting, tapi om rasa kamu juga perlu jaga kesehatan kamu untuk menjaga keadaan mereka di setiap saat," jelasnya memberi pengertian kepada dara supaya mengerti dengan keadaan ini."Coba kalau kamu sakit siapa yang akan jaga mereka jika tak ada om sama ibu di sini," lanjutnya lagi yang membuat dara terdiam mencerna semua ucapan omnya.

"Kamu pulang saja dara!" Ujar tegas  om damar saat tak ada sahutan sama sekali darinya.

"Baik dara pulang, tapi om janji ya... Jaga mama sama Oma selama dara tak ada di sini," balas dara sedikit tak terima, tapi tak ada cara lain selain menuruti semua permintaan om damar dan Oma saat ini.

Bagaimanapun yang di lakukan mereka saat ini juga demi kebaikannya.

"Kalau begitu dara pulang dulu ya," pamitnya kepada om damar dan Omanya, tak lupa dia mencium kedua tangan mereka secara bergantian dan pergi meninggalkan mereka berdua di rumah sakit.

Dara pulang menaiki taksi supaya lebih cepat sampai di kosannya, rasa lelah benar-benar terasa saat dia keluar dari rumah sakit. Dan malam ini dia benar-benar butuh istirahat untuk merilekskan seluruh tubuhnya dan kembali esok hari untuk menjaga mamanya.

Di perjalanan pulang, ia tak sengaja melihat mobil Deo berjalan ke arah club malam yang biasanya selalu di kunjunginya setiap malam sebelum mengenalnya.

Apa mungkin dia kembali menjadi Deo seperti dulu?

"Pak saya turun di sini saja ya," ujarnya kepada sopir taksi supaya menurunkannya tak jauh dari club malam yang saat ini di kunjungi Deo.

"Baik mbak!" Balas sopir taksi sebelum menghentikan taksinya di pinggir jalan.

Setelah memberikan ongkos kepada sopir taksi, dara berjalan cepat mengikuti Deo yang saat ini sudah memasuki club malam itu. Namun, naasnya dia tak bisa menyeberang cepat karena banyak kendaraan yang lalu lalang di jalanan itu, hingga dara kehilangan jejak Deo saat ini.

Setelah lima belas menit lamanya terjebak di antara jalanan yang penuh dengan lalu lalang kendaraan, dara baru bisa menginjakkan kakinya di tengah-tengah club malam untuk mencari keberadaan Deo saat ini.

DEORANTAWhere stories live. Discover now