DEORANTA | [30. Cemburu]

65 8 0
                                    

Part ini hampir 2,2K kata, jadi jangan lupa beri vote dan komen di part ini sebanyak-banyaknya.

Ini adalah part terpanjang di cerita ini.

Happy Reading

Deo masih saja mengengam erat jemari dara hingga berada di tengah-tengah pesta berlangsung. Kedua mata Deo menyapu segala sisi mencari sosok yang mengundangnya datang ke pesta ini.

"Pak Anjas kok nggak kelihatan ya?" Tanyanya pada dara yang saat ini juga menatap segala sisi penjuru pesta yang berlangsung begitu meriah dan elegan.

"Coba kamu cari terlebih dahulu, masa iya kita datang ke sini tapi tidak bertemu dengan beliau," tukas dara yang di balas anggukan oleh Deo.

"Iya juga sih!"

Perlahan Deo mengeret tangan dara mencari keberadaan pak Anjas di tempat pesta. Namun, dia tak sengaja berpapasan dengan sosok wanita yang di temuinya saat di restoran yang berada Batam, saat tengah malam.

"Deo!"

Deo dan dara langsung berhenti dan menoleh ke arah suara itu berasal.

"Aku nggak nyangka kita bisa bertemu lagi setelah pertemuan malam itu," jelas wanita itu yang mampu membuat dara menerka-nerka pertemuan mereka.

Apa dia yang di maksud Tante Reni?

Dara menatap lekat wanita itu dari bahwa hingga wajahnya. Cantik, kata pertama yang terbesit di dalam pikirannya, dari penampilannya membuat dara berfikir bahwa dia berasal dari kalangan atas.

Benar saja Tante Reni sangat menginginkan wanita itu bersanding bersama Deo, dan mereka terlihat begitu serasi di banding dengan dirinya yang tak memiliki apa-apa.

"Kok bisa kamu berada di pesta ini?" Tanya Deo heran.

"Kamu ini gimana sih! Ini itu pesta adik papa ku, jadi aku wajib berada di pesta ini," jelasnya yang mambuat Deo mengerti.

Deo ber oh ria,"Pantes saja!" Timpal Deo santai.

"Apa kamu tahu dimana keberadaan pak Anjas sekarang?" Tanya Deo tanpa menatap wanita itu sama sekali, karena saat ini tatapannya masih menatap semua penjuru pesta untuk mencari keberadaannya pak anjas.

"Dia ada di balkon hotel dan masih berbicara bersama papa di sana," balasnya memberi tahu dimana keberadaan pak Anjas sekarang."Mau aku antar ke sana?" Tawar wanita itu yang langsung membuat dek berfikir.

Tatap Deo menatap dara mencoba mencari persetujuan dari dara."Gimana?"

"Kamu ke sana saja," balasnya santai.

Deo mengangguk, lalu berjalan mendekat ke arah dara untuk membisikan sesuatu."kalau begitu kamu di sini saja, jangan kemana-mana... Aku janji, aku bakalan sebentar saja untuk mengucapkan selamat kepada pak anjas."

Setelahnya Deo pergi meninggalkan dara bersama wanita itu.

Dan anehnya, wanita itu malah memeluk pinggang Deo selama mereka pergi menemui pak Anjas. Dara sedikit tak terima, tetapi terlihat Deo tak melarang wanita itu memeluk pinggangnya sama sekali.

Hatinya tak terima, apakah dia cemburu? Tapi selama ini dia bersama Deo tak menjalin hubungan apa-apa, bahkan pria itu sama sekali gak berniat untuk mengutarakan semua perasaannya padanya, mungkin selama ini dia tak menganggapnya lebih dari wanita kencannya yang selama ini di tidurnya.

Mengingat hal itu, hati dara merasa teriris, tetapi semua ini adalah salahnya sendiri yang dengan mudah terjebak pada rasa yang nggak akan pernah bisa terbalas, padahal dia tahu bawah semua ini hanyalah sebuah permainan yang akan berakhir kapan saja.

DEORANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang