DEORANTA | [34. Pernyataan Cinta]

47 8 2
                                    

Happy Reading 🌼🌼

Deo terkejut saat melihat dara di kejar oleh empat pria berjaket hitam, Deo langsung berlari menghampiri dara yang berlari ketakutan.

"Ra, kenapa bisa kayak gini?" Tanya Deo merangkul erat tubuh gemetar dara yang kini terisak di pelukan Deo.

Dan anehnya keempat pria itu malah berbalik berlari dan pergi meninggalkan dara tanpa menyerangnya karena telah ikut campur urusannya. Deo sedikit curiga, namun saat ini bukanlah yang tepat untuk membahas semua itu.

"Kamu nggak apa-apa kan?" Tanya Deo khawatir, dara hanya terdiam dan semakin terisak di pelukan Deo yang semakin memeluk erat tubuhnya, bahwa seolah-olah dia adalah tempat pelindung yang menjauhkan dari mata bahaya.

"Sudah jangan menangis! Selama aku ada di sekitar mu, aku janji kamu akan baik-baik saja," ungkapnya seraya mengusap pelan air mata dara dengan wajah tersenyum manis dengan arti bahwa dia akan baik-baik saja selama mereka bersama.

Deo kembali memeluk erat tubuh dara dan mengelus pelan rambut dara  yang acak-acakan untuk menenangkan perasaannya.

"Maafin aku Yo!" Lirih dara setelah semua perasaan kalutnya mulai mereda.

Deo tersenyum lembut."Nggak apa kok! Semuanya itu karena kesalahan ku ra, hingga terjadi kesalahpahaman seperti ini yang membuat hubungan kita merenggang," jelasnya menatap lekat wajah dara yang terdiam.

"Kamu lapar?Kita makan yuk!"

Dan kini Deo membawa dara untuk makan malam di pinggir jalan, Deo pikir dara pasti akan merasa lapar setelah berlari seperti tadi.

"Kamu pesan makanan kesukaan kamu dan aku harap lupakan kejadian malam ini, anggap aja malam ini tak pernah terjadi dalam hidup kamu." Ungkap Deo menatap lekat dara.

"Kamu kedinginan Ra?" Tanya Deo saat tak sengaja mendapati tubuh dara bergetar dan mengigil menahan rasa dingin di area sekitar.

Dara mengeleng."Nggak kok!" Balasnya sedikit bergetar.

Tak perlu menunggu lama, Deo langsung mencopot jaket hitam yang sejak tadi merungkup tubuhnya dan langsung memasang di tubuh jenjang dara yang saat ini benar-benar kedinginan."Nggak usah bohong!" Ungkapnya seraya merangkul tubuh dara dari samping, kepala Deo di sandarkan di rambut dara dengan sebelah tangannya menepuk-nepuk pelan bahu dara untuk meringankan rasa dingin.

Dara memejamkan kedua matanya meresapi setiap hembusan nafas hangat milik Deo yang terasa di wajahnya. Pria itu memeluk tubuhnya begitu erat, namun dia sangat menyukainya dan seperti ada rasa nyaman yang tak bisa di ungkapkannya.

"Apa kamu masih mengira bahwa aku memiliki hubungan dengan putri pak geswana?" Tanya Deo mampu membuat dara tersadar dari rasa nyaman ini.

Dara sedikit menggerakan kepalanya untuk melihat wajah Deo yang sebenarnya, dia ingin melihat detail ekspresi wajahnya yang nantinya bisa membuat dia bisa berfikir kebenaran yang sebenarnya.

"Aku sama dia nggak ada hubungan apa-apa Ra?" Jelasnya lagi."Pertemuan ku bersamanya yang tak sengaja saat di Batam itu hanyalah pertemuan singkat dan tak meninggalkan kesan apa-apa selain rekan kerja."

"Boleh gabung?"

Deo mendongak menatap wanita cantik yang menggunakan gaun santai yang sedikit terbuka itu kini sedang tersenyum dengannya.

"Kalau nggak boleh nggak apa-apa kok! Saya bisa cari tempat lain." Jelasnya lagi saat tak ada sahutan darinya sama sekali."

Setelahnya wanita itu pergi meninggalkannya untuk mencari tempat duduk. Namun, dia kembali lagi karena semua arena ini sudah di penuhi oleh pengunjung,hingga gak ada tempat untuk di tempatinya.

DEORANTAWhere stories live. Discover now