DEORANTA | [ 35. Gagal]

39 8 0
                                    

Happy Reading 🌼🌼

"Jadi, di terima apa nggak nih?"

"Maunya gimana?" Bukanya menjawab dara malah berbalik bertanya kepada Deo yang saat ini mulai sangat kesal dengannya.

"Ya di terima lah! Kalau di tolak buat apa tadi aku ngungkapin semua perasaan ku kalau ujung-ujungnya di tolak," jelas Deo dengan nada kesalnya.

"Kamu terima sajalah Ra! Jangan di buat masalah ini semakin berbelit-belit," paksa Deo dengan mengeluarkan kekehannya karena secara tak langsung memaksa dara untuk menerima cintanya.

Dara tersenyum malu-malu, namun saat sebuah kata yang sudah berada di ujung lidahnya untuk di ucapkan.

Kedua matanya malah melihat Tante Reni berjalan ke arahnya, semua kata yang sudah di rangkai dalam hatinya serasa hilang sirna dan tak menemui titik temu selain berdiam diri mengisyaratkan kepada Deo bahwa sang mamanya telah menyusulnya.

"Gimana Ra? Aku nggak sabar nih!" Ujar Deo tak sabar mendengar jawaban dara atas pernyataan cintanya.

"Ra!" Panggil Deo, pria itu kini semakin mendekatkan wajahnya mendekat ke arah dara."Kamu terima kan?" Tanyanya lagi, kali ini dengan tatapan penuh mohon.

"Kayaknya saat ini bukan waktu yang tepat Yo! Mungkin, lain kali saja," bisiknya lirih seraya menatap ketakutan ke arah Tante Reni yang saat ini semakin di dekat mereka berdua.

"Kenapa?" Balas Deo dengan suara lirihnya, meski saat ini dia penasaran dengan apa yang di maksud dara.

Deo kebingungan, saat dara mencoba memberi instruksi gerak  gerik mata dara ke belakangnya. Dan Deo masih tak mengerti apa yang di maksud dara."Apaan sih Ra? Gak jelas banget deh," jelasnya seraya menoleh ke belakang dan mendapati sang mamanya yang saat ini menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

Deo meringis tak enak kepada mamanya, karena dia sudah meninggalkan mamanya sendirian di toko itu.

"Bagus!"

"Bagus banget kamu!"

Deo hanya terdiam karena ia memang benar-benar bersalah saat ini.

"Dan tega banget kamu ninggalin mama sendirian di sana," ujar mamanya penuh intimidasi."Dan kamu malah bersama wanita di sini!" Sambungnya menatap dara tak suka.

Dara menunduk terdiam, ia juga mengira bahwa Tante Reni mungkin mula muak melihat keberadaanya saat ini. Apalagi setelah ia menolak permintaan tolongnya untuk membujuk deo dan menandatangani kerja sama dengan pak geswana, belum lagi wanita paruh baya itu juga sudah mewanti-wanti dirinya supaya tak jatuh cinta kepada Deo.

Lalu, bagaimana ini?

"Maaf ma! Tadi dara di kejar banyak pria misterius, dengan refleks Deo menghampiri dara tanpa pamit terlebih dahulu sama mama, maafin Deo ma!" Jelasnya penuh penyelesalan."Tapi, anehnya mereka semua pergi saat melihat keberadaan ku, aku heran kenapa mereka semua takut saat aku mencoba menghampiri dara."

Mamanya menghembuskan nafasnya pelan berusaha menetralkan keadaan yang terasa tegang saat Deo menceritakan semuanya."Tapi dara nggak apa-apa kan?" Tanyanya bersikap ramah, meski perasaannya sangat marah karena semua rencana yang di rancang itu gagal. Bahkan sekarang dara malah bertemu dengan deo di Depok.

Deo mengangguk."Syukurlah mah! Dara nggak apa-apa kok," balas Deo dengan senyum lebarnya.

"Kita pulang saja! Mama sudah lelah, belum lagi perjalanan panjang nanti," ajaknya pergi begitu saja meninggalkan mereka berdua yang terdiam.

DEORANTAWhere stories live. Discover now