DEORANTA | [28. Bisahkah Dia Melewatinya]

69 8 0
                                    

Happy Reading 🌼🌼

28. Bisakah Dia Melewatinya

Dara mengernyit heran saat ada dua mobil berwarna hitam terparkir di depan sanggarnya. Suara gaduh terdengar dari dalam sanggar membuat dara berjalan cepat ke sana.

Namun saat dia berada di lobi sanggar, terlihat Lala berjalan cepat menghampirinya dengan wajah ketakutan.

"Ada apa la?" Tanya dara menatap Lala yang kebingungan.

"Gawat Ra! Ada seseorang dan beberapa bodyguard sedang mencari keberadaan Lo, di kasih tahu Bu Armi bahwa Lo ngga ada di sini dia nggak percaya dan mereka malah membuat gaduh."

Dara mengernyit heran, siapa yang mencarinya di pagi-pagi seperti ini. Dara langsung memasuki sanggar itu dengan penasaran, benar, terdengar suara ramang-ramang selalu menanyakan dirinya dengan suara kerasnya.

"Dimana dara?"

"Dimana dara, atau saya akan membuat sanggar ini hancur."

"Ada apa!" Dara berteriak dengan kencang, hingga membuat sanggar itu langsung hening tanpa ada suara.

Tak lama kemudian Tante Reni muncul dari belakang beberapa bodyguard yang mengawalnya.

Dara kebingungan saat melihat Tante Reni di sana. Sejak kapan tante Reni menggunakan bodyguard yang mengawalnya, sejauh ini Deo tak pernah menceritakan tentang bodyguard mamanya.

"Syukurlah kalau kamu segera datang Ra!" Suara itu terdengar begitu dingin, tak seperti yang di temuinya saat di rumah Deo."Tante ingin bertemu dengan kamu untuk membicarakan suatu hal yang begitu penting untuk di bahas saat ini, sebelum semuanya terjadi terlalu jauh," lanjutnya lagi yang mampu membuat dara merasa,bahwa saat ini dia seperti berada di situasi sulit.

Tanpa berkata apa-apa, dara langsung berbalik berjalan menuju ruang tunggu yang berada di sanggar, untuk membicarakan apa yang di maksud Tante.

Dara duduk dan bersikap seperti tak terjadi apa-apa."Silahkan duduk Tante!" Dara mempersilahkan Tante Reni untuk duduk di depannya.

Tante Reni duduk dengan begitu anggun, lalu tangannya menginstruksikan kepada bodyguardnya untuk mengeluarkan apa yang di inginkannya.

Dan salah satu bodyguardnya menyerahkan sebuah map hitam ke arah Tante Reni dengan sopan."Ini nyonya, segala keperluan yang nyonya butuhkan semuanya ada di sini," ungkap bodyguard itu.

"Kerja bagus!"

Dara terdiam menatap tingkah laku mereka semua yang berdiri tegap di belakang Tante Reni.

"Saya ingin kalian tunggu di luar dan saya akan segera mungkin keluar setelah semuanya selesai." Tante Reni mengintruksikan kepada empat bodyguard itu untuk pergi meninggalkannya berdua saja.

"Baik Bu! Jika ada perlu apa-apa panggil saya kemari."Bodyguard itu langsung pergi meninggalkannya bersama Tante Reni.

"Gimana perubahan Deo selama ini?" Tanya Tante Reni tanpa melihat ke arahnya sama sekali, karena tatap wajahnya begitu fokus membaca lembar demi lembar kertas yang berada di map hitam.

"Saya sih nggak tahu secara pasti, tapi di lihat dari kebiasaan pak Deo selama ini saat malam hari, membuat saya yakin,bahwa pak deo sudah berubah cukup banyak dan mulai meninggalkan kebiasaan buruknya itu," jelas dara dengan hati-hati.

"Syukurlah kalau begitu!" Gumamnya takjub."Karena ini semua sudah berjalan sesuai rencana saya yang sudah saya rancang begitu indah, tinggal bagaimana Deo menerima wanita pilihan saya untuk menjadi pendamping hidupnya demi kelancaran bisnis yang akan segera di sepakati," lanjutnya tersenyum penuh kemenangan.

DEORANTAWhere stories live. Discover now