Part 8 : Pesta Dansa (1)

996 80 15
                                    

Pukul 19.00 WIB. Ketukan pintu terdengar. Seorang laki- laki meneriakkan suatu nama.

Di balik pintu, tampak seorang gadis sedang berusaha merapikan rambut merah jahenya.

Setelah merasa sudah rapi ia memakai high heels setinggi 5 cm berwarna hitam.

Perlahan ia berjalan ke arah pintu. Saat membuka pintu tampak seorang pria dengan memakai jas cokelat senada dengan baju dan celana yang ia kenakan. Rambut cokelat terangnya mengkilap tatkala cahaya lampu menyinarinya.

"Akhirnya selesai juga, yuk Freya." ajaknya sambil menawarkan lengannya.

Freya membalasnya dan merangkul lengan itu. "Yuk."

Mereka berjalan bersamaan. Raka mencoba berjalan tidak terburu-buru, karena ia tau Freya sebenarnya sangat kesulitan memakai high heels. Lucu sebenarnya, gadis yang cepat sekali menguasai seni bela diri tapi kesulitan menggunakan hal yang sangat lumrah untuk perempuan. Senyum kecil muncul saat Raka mengingatnya.

"Ada apa Raka?" tanya Freya saat mendapati Raka tersenyum melihatnya.

"Tidak, kau hanya terlihat cantik sekali dengan gaun hitam itu." jawabnya.

Freya tahu bukan itu maksudnya, namun karena ia malas menggali lebih dalam ia terpaksa puas dengan jawaban Raka.

Setelah berjalan selama 15 menit akhirnya mereka sampai di tempat pesta. Jika kalian bertanya bagaimana kelihatannya.

Luar biasa . Desain acara ini seperti acara pesta dansa kerajaan. Interiornya, dekorasinya, bahkan ada chandelier menggantung di tengah ruangan.

Tampaknya semua siswa dari kelas X sampai XII mengikuti acara ini. Lalu gadis dengan gaun khas Cina berwarna merah menghampiri mereka. Di belakangnya tampak seorang pria mengikutinya.

"Akhirnya kalian sampai juga.." sapa Lin

Freya dan Raka membalasnya dengan senyum.

"Oh ya perkenalkan, ini kakaku, dia kelas XI-B. Namanya Lee Chan Fong." Lin menarik laki-laki itu seraya memperkenalkannya kepada Freya dan Raka.

Raka mengulurkan tangannya. "Raka Airo." Mereka berjabat sebentar lalu perhatian laki-laki itu ke arah Freya.

"Freya Leonara." Freya mengulurkan tangannya dan disambut Lee beserta senyumannya.

"Ah jadi kau yang selama ini diceritakan Lin? Aku sudah lama ingin bertemu denganmu. Namun dulu aku sama sekali tidak punya kesempatan."

"Benarkah?" tanya Freya tidak percaya, ia menatap Lin.

Lalu Lin meraih tangan Raka dan menariknya.

"Ayo Raka! Berdansa denganku." ajaknya tanpa peduli apa jawaban Raka.

Raka tampak terkejut, ia melihat Freya tersenyum sebagai jawaban.

"Sebentar, Lin," kata Raka menghentikan Lin, lalu Lin melepaskan pegangannya.

"Aku titip Freya, tolong jaga dia dulu," pinta Raka

"Tentu," jawab Lee singkat.

"Aduuhh Raka, sudah sana!!" kata Freya sambil mendorong Raka ke arah Lin.

Raka sedikit kecewa melihat reaksi Freya. Lalu perhatiannya terfokus pada Lin dan mengikuti gadis itu.

Lin menengok ke belakang, ia melambaikan tangannya lalu tersenyum senang.

Freya dan Lee ikut tersenyum dan melambaikan tangannya. Mereka memperhatikan Raka dan Lin ke tengah lantai dansa dan mulai menari.

"Tampaknya adikku sangat menyukainya," kata Lee memecah keheningan di antara mereka.

Eye of Heart [COMPLETED]Where stories live. Discover now