Part 24 : Jawaban Freya

706 60 2
                                    

"Benarkah itu Freya?" Miki tidak percaya.

Freya tersenyum, "Iya Miki."

Miki bangkit dari tempat duduknya kemudian memeluk gadis yang ada dihadapannya ini.

"Terima kasih Freya, terima kasih sudah memilihku."

Freya melepaskan pelukan Miki. "Tapi Miki, aku tidak bisa menjadi kekasihmu."

Miki menaikkan sebelah alisnya, "Kenapa? Bukankah jika kau menerimaku maka kita akan memulai hubungan baru kita sebagai sepasang kekasih?"

Freya menggeleng. "Aku memang menyukaimu Miki, berada di dekatmu membuat diriku begitu nyaman." Freya menarik napas, "Tapi aku tidak bisa memutuskan pertunangan ku dengan Ryu begitu saja. Karena itu mengertilah.."

"Sampai kapan aku harus menunggumu?"

"Mungkin sampai kita lulus dari sekolah ini."

Miki menghela napas panjang. "Baiklah.. Aku akan menunggumu Freya. Tapi aku akan tetap memperhatikanmu, dan selalu berada di dekatmu. Tidak apa-apa kan?"

Freya tersenyum. "Ya, tidak apa-apa."

Miki memeluk Freya kembali, dan mengeratkan dekapannya pada gadis itu. Ia menghirup aroma rambut gadis itu serta wangi tubuhnya yang begitu enak. Ia mencium puncak kepala gadis itu dan kemudian mengelus kepalanya.

Setelahnya tangan Miki membuat wajah Freya terangkat. Kemudian mendaratkan bibirnya di bibir lembut gadis itu.

Ia melumat bibir Freya perlahan,  lama-kelamaan ia memperdalam dan memperkuat ciumannya. Saat Freya kehabisan napas ia menggunakan kesempatan itu untuk memasukkan lidahnya dan kemudian menjelajahi mulut gadis itu. Merasa Freya tubuh Freya melemas, Miki mengangkat Freya kemudian mendudukkan gadis itu di meja sambil tetap mencium gadis itu.

Ia mendengar desahan kecil keluar dari gadis itu, ia tersenyum dan semakin mencium gadis itu dengan rakus. Lama-kelamaan ia merasa bagian tubuhnya mengeras. Menuntut untuk dipuaskan. Miki berusaha menahan perasaan itu. Tapi tangannya mengkhianati hatinya.

Satu tangannya mengelus kaki Freya dan lama-kelamaan naik ke atas dan menuju paha mulus gadis itu. Kemudian tangannya naik dan menyentuh payudara Freya yang terkadang menekannya karena jarak di antara mereka begitu dekat. Ia mengelus payudara gadis itu yang tertutupi seragam namun masih terasa begitu lembut. Ia dapat merasakan puncak payudara gadis itu mengeras di balik baju seragamnya. Kemudian Miki memijat-mijat lembut dada Freya.

Freya terkesiap, ia dapat berpikir dengan jernih kembali. Segera ia mendorong tubuh Miki hingga pria itu jatuh dan menabrak bangku dan meja yang ada di belakangnya. Miki tampak kesakitan. Freya bingung, bagaimana bisa hal itu terjadi. Bagaimana bisa ia membiarkan dirinya terlena seperti itu. Akhirnya ia memutuskan pergi dari tempat itu dan lari meninggalkan Miki yang terduduk di lantai dan kesakitan.

"Puas Miki?" tanya sebuah suara dari balik jendela kelas. Miki menoleh ke arah tersebut. Ia mendapati sahabatnya sedang menuju ke arahnya dengan naik melalui dari jendela.

"Jadi daritadi kau ada disana?" tanya Miki kepada sosok yang kini sedang mendekatinya.

Pria itu meraih kerah baju Miki dengan kasar hingga membuat Miki bangkit dan berdiri.

"Kau.. Beraninya kau berbuat seperti itu kepada Freya!" hardiknya. Miki menepis tangan pria itu. Kemudian menatap pria itu dengan garang.

"Kau tidak pantas berbicara seperti itu kepadaku, aku tahu kau juga melakukan hal yang sama sepertiku. Itulah yang menyebabkan kau dan Freya bertunangan. Iya kan Ryu?"

Ryu melepaskan pegangannya. Namun tetap memandang Miki dengan nanar, "Kau memang benar, tapi bukan berarti kau bisa memperlakukan Freya seperti itu Miki. Walaupun dia menyukaimu." Ryu merasakan sakit saat mengatakan kata terakhir.

Eye of Heart [COMPLETED]Where stories live. Discover now