Part 26 : Bertemu Isaiah Hotaru

895 69 19
                                    

Sebuah pelukan menyambut kedatangan Kikka. Lama mereka berpelukan, melepas kerinduan dan kecemasan saat gadis itu mendengar kabar mengenai Kikka.

"Kau baik-baik saja bukan? Kenapa lama sekali kembali ke sini? Ini sudah berbulan-bulan tahu!" kata gadis itu tidak sabar.

Kikka tertawa kecil. "Maafkan aku, banyak hal yang harus kuurus. Awalnya kan aku berniat meninggalkan negara ini selamanya. Jadi aku harus kembali membuat surat-surat untuk kepindahanku ke sini.. Selain itu ada beberapa hal rumit yang harus diselesaikan antara aku dan Bam."

"Kau.. Apa yang kau lakukan kepada putriku?!" Tanya kepala keluarga Cheon saat melihat putrinya dibopong oleh pria tidak dikenal. Bukankah seharusnya putrinya bersama Joon Baek? Dan ada apa dengan pakaian putrinya?

Bam menurunkan Kikka dan menyerahkannya kepada pelayan dirumah itu. Kemudian mendekati lelaki yang menatapnya dengan penuh kebencian.

"Maafkan aku masuk begitu saja ke rumahmu, tapi ini keadaan darurat. Putrimu diserang oleh calon tunangan yang kau atur itu."

Tuan Cheon tidak percaya, "Aku tidak percaya omong kosong itu. Dimana Joon?"

"Dia mungkin sudah dibawa oleh polisi."

"Apa??Kau apakan calon menantuku?! Keluar dari sini!!!" hardiknya sambil mengusir Bam.

Kikka yang sedang dipapah oleh pelayannya menghampiri Bam dan ayahnya.

"Papa! Apa yang dia katakan benar! Joon berusaha memperkosaku dan Bamlah yang menyelamatkanku saat itu. Bagaimana bisa papa bersikap seperti itu padanya."

Tuan Cheon memberi isyarat agar Kikka dibawa kembali oleh para pelayan.

"Kau tidak perlu ikut campur Kikka. Segera pergi ke kamarmu." Tuan Cheon memastikan putrinya itu dibawa.

"Aku kesini untuk melamar putrimu," kata Bam tiba-tiba.

"Apa? Kau bilang apa? Siapa kau berani melamar putriku," tanya Tuan Cheon meremehkan.

"Dia adalah anak asuhku," ujar sebuah suara yang membuat semua orang yang ada di ruangan itu terkejut. Nampak seorang wanita menggunakan kimono bermotif bambu yang dipadukan dengan bunga aster. Dia begitu berkharisma. Tuan Cheon bahkan tidak sanggup berkata-kata.

"Nyonya Hotaru.. Ada apa hingga kau jauh-jauh datang ke sini?" tanya Tuan Cheon bodoh.

"Sudah kukatakan aku disini untuk menemani anak asuhku."

Otak Tuan Cheon berpikir keras. Apa yang dimaksud oleh Duchess of Isaiah itu. Anak asuh? Siapa anak asuhnya? Tuan Cheon menatap lelaki besar berambut pirang yang ada di hadapannya. Benarkah?

"Maafkan ketidak sopananku, silahkan duduk Nyonya, begitu juga dengan putra asuhmu." Tuan Cheon mempersilahkan Hotaru dan Bam duduk di sofa miliknya. Ia memanggil pelayan dan menyuruhnya untuk membawakan sesuatu untuk tamu yang sangat penting ini.

Ia menatap Bam dengan saksama, sepertinya wajah pria itu memang tidak asing. Ia pernah melihatnya, tapi dimana? Sebuah potongan ingatannya menjawab pertanyaan Tuan Cheon. Oh iya, pemuda yang selalu menemani Ryu, calon pewaris Isaiah. Ternyata dia adalah anak asuh keluarga Isaiah? Tuan Cheon mengingat perkataan pemuda itu saat mengatakan ingin melamar putrinya.

Keberuntungan macam apa yang ia dapat. Dulu ia terombang ambing dengan kemungkinan terpilih atau tidaknya putrinya menjadi pendamping pewaris Isaiah. Sekarang anak asuh dari keluarga itu menginginkan putrinya dengan pasti. Tuan Cheon senang bukan main dalam hatinya. Tidak masalah jika anak asuh keluarga itu yang menginginkan putrinya. Selama ia memiliki hubungan dengan keluarga yang sangat berpengaruh itu. Bahkan Nyonya Hotaru sampai datang ke Korea Selatan untuk menemani anak asuhnya itu. Padahal ia tahu, Nyonya Hotaru sangat sibuk mengurusi bisnisnya di Jepang.

Eye of Heart [COMPLETED]Where stories live. Discover now