Part 35 : Tidak Ada Jalan Lain

677 60 2
                                    

Freya tidak dapat menahan lagi airmatanya. Ia lega. Sudah dua tahun lebih ia mengalami kebuntuan. Sekarang akhirnya satu petunjuk mengenai dirinya muncul.

Ya, Freya menemukan Keir sebagai pemilik ornamen lotus yang selama ini ia cari-cari. Memang begitu cepat jika menghitung sejak hari ia bertemu Keir. Bahkan hampir mudah menemukannya. Tapi ia bisa saja tidak menemukan Keir jika pria itu tetap dalam tugas dinasnya.

"Syu, Syukurlah.. Akhirnya aku menemukan anda.." Freya sesegukan. Keir menyodorkan sekotak penuh tisu ke arah Freya. Dengan cekatan gadis itu mengambilnya untuk menyeka airmatanya.

Freya mengambil napas dalam sebelum mengucapkan kalimat yang sangat penting. "Sebelum ajal menjemput ibuku, beliau berpesan jika aku sudah menemukan pemilik ornamen lotus ini sampaikanlah kata-kata terakhirnya," Freya terdiam sementara Keir menunggu kelanjutannya,"Maafkan aku, aku mencintaimu. Itu kata terakhirnya."

Keheningan lagi-lagi menyelimuti mereka berdua. Ekspresi Keir tidak dapat dibaca. Dan Freya hanya dapat menebak-nebak apa yang dipikirkan pria itu dalam kepalanya. Sebuah pemikiran gila muncul. Melihat cara Keir salah mengenali Freya kemudian kata terakhir ibunya, mungkinkah? Freya adalah anak Keir dan Sarah.

Tapi ko ibunya suka berondong? Batin Freya berucap nakal.

Keir tersenyum. Senyuman miris yang terbentuk kontras di wajahnya yang tampan. Keir bangkit dari kursinya kemudian ia membungkukkan badan dan meraih sesuatu dalam lacinya.

Setelah menemukan benda yang ia cari Keir meletakkan di atas meja agar Freya dapat melihat. Sebuah kotak berukuran sekitar 30x15 cm berwarna emas. Kotak itu menurut Freya tidak lebih dari kotak biasa, tapi Freya tahu saat Keir mengatakan ia mempunyai pasangan ornamen lotus itu bukanlah sebuah kebohongan. Ukiran di kotak itu sama persis seperti ornamen yang dimiliki Freya.

"Kau tahu bahwa ornamen yang kau jadikan bandul itu sebenarnya sebuah kunci?" Keir tampak seperti bertanya tanpa menginginkan jawaban.

Freya menggeleng. Terlalu terkejut untuk berkata-kata. Keir meraih ornamen lotus yang dibawa Freya. Ia menaruhnya di bagian kosong di kotak itu dan kemudian memutarnya.

Klik.

Kotak itu sungguhan terbuka. Freya tidak sabaran mengetahui isi kotak itu.

Keir memutar kotak tersebut agar Freya dapat melihatnya dengan jelas.

Sepucuk surat. Lagi.

"Surat itu.. Mr. Keir baca duluan saja." Dalam sekejab Freya kehilangan minatnya. Sudah cukup ia berurusan dengan surat dari ibunya, karena ia tahu akhirnya akan menjadi teka-teki lagi.

Keir sedikit heran, tapi ia menuruti kemauan Freya. Surat itu beraroma lemon dan apel. Khas Sarah. Isi surat itu pun sangat singkat.

Tanyakan apa yang ingin kau tanyakan Freya, selama itu bisa Keir jawab. Hadiahmu sudah menemukan salah satu pecahan.

Sarah Azalea

Freya menemukan orang yang tepat. Keir, tidak diragukan lagi dia benar-benar orang yang dimaksud oleh Sarah.

"Hahahahahahahahaha." Freya tertawa seperti orang yang sudah kehilangan kewarasannya. Hanya itu? Ia sudah berjalan sejauh ini hanya itu?

"Kau baik-baik saja?" tanya Keir khawatir akan kewarasan gadis di hadapannya ini.

Freya tidak bisa berhenti tertawa. "Ya.. Ya.. Ya.. Aku baik-baik saja."

Sebelah alis Keir terangkat. Ia tidak yakin dengan jawaban Freya.

Freya menyandarkan punggung ke kursi. Mencoba membuat dirinya sesantai mungkin. Ia menarik napas panjang sebelum kembali menatap Keir.

"Bisakah ceritakan bagaimana ibuku di masa lalu? Aku ingin tahu mengenai ibuku. Dia tidak pernah bercerita tentang dirinya padaku." Setidaknya ia ingin tahu sedikit mengenai Sarah. Selama hidup bersamanya wanita itu tidak pernah bercerita sedikitpun mengenai masa lalunya.

Eye of Heart [COMPLETED]Where stories live. Discover now