Part 36 : Kemarahan Alin Atas Rahasia Ayahnya

739 63 3
                                    

"Tidak ketemu juga," Bam terlihat putus asa. Matanya hampir menyerupai ikan mati. Ia lelah. Ini akhir minggu dan ia malah berada di perpustakaan mencari sebuah album kelulusan, bukannya pergi ke tempat yang menawarkan hiburan bersama kekasihnya Kikka.

Kikka menepuk ringan bahu Bam. Ia menggelengkan kepala sembari melemparkan senyum manis pada kekasihnya.

Bam mendesah lemah. Ditelannya dengan susah payah rasa letih yang kian menjalari pembuluhnya. Ia menatap ke sumber penderitaannya, Freya.

"Freya, kurasa kita tidak akan menemukannya." Raka menatap Freya dengan mata yang tidak kalah lelah dari Bam.

Bam menyeringai, akhirnya seseorang selain dirinya angkat bicara juga. Bam menatap satu per satu 'korban' gadis itu. Raka, Kikka, Ryu, dan dirinya. Tapi dari mereka semua Ryu masih terlihat sangat bersemangat. Mereka berdua sangat cocok. Sepasang manusia yang sangat gigih bahkan gila untuk mencapai apa yang mereka mau.

Freya meletakkan album yang tengah ia teliti. Sambil meletakkan jarinya di keningnya yang dingin ia berpikir. Satu petunjuk yang tidak ia sangka muncul bersamaan cerita Keir. Ada kemungkinan insiden pengusiran ibunya berhubungan dengan seseorang yang pernah bersekolah di Akademi Frisuki juga. Atau tepatnya di dunia elit. Freya yakin Keir bukanlah orang yang ikut andil pada insiden itu. Dan Freya perlu tahu siapa seseorang yang sangat berharga bagi ibunya melebihi apapun. Alasan ibunya menolak Keir yang bisa dikatakan sempurna.

Dan sesuatu yang bisa memberikannya sebuah petunjuk mengenai orang itu ada di perpustakaan ini. Buku-buku tua yang tersusun dengan rapi. Album kelulusan.

Kala itu setelah Ryu mengajaknya ke sebuah bangku yang berada di dekat koridor dalam perjalanan kembali ke kelas Freya menanyakan sesuatu yang mengganggu pikirannya.

"Ryu, jika seseorang yang bersekolah disini. Entah dia sudah lulus atau belum tiba-tiba karena sebuah insiden ia harus keluar dari sekolah bahkan dunia elit untuk selamanya, menurutmu apa penyebabnya?" Freya menatap Ryu dengan sungguh-sungguh.

Ryu menautkan kedua alisnya. Ia berpikir dengan keras. "Tergantung. Orang itu, laki-laki atau perempuan?"

"Perempuan."

"Hmm.." Ryu mengetuk-ngetukkan jarinya ke bibir,"Aku tidak yakin.. Biasanya adalah masalah cinta. Kau tahu? Murid biasa yang jatuh cinta pada pewaris keluarga ternama. Keluarga si pria tidak terima, sehingga menggunakan segala cara untuk mendesak si perempuan pergi sejauh-jauhnya dari kehidupan pewaris mereka. Lain ceritanya jika laki-laki. Jika hal serupa terjadi kurasa mereka akan kawin lari. Jadi pengusiran semacam itu tidak diperlukan"

Wajah Freya memucat, hal yang sama bisa terjadi pada dirinya. Ia murid biasa dan Ryu adalah seorang pewaris keluarga ternama. Anak Duke!

Menyadari perubahan ekspresi Freya Ryu buru-buru mengoreksi perkataanya. "Tapi kupastikan hal itu tidak akan terjadi padamu. Tak akan pernah kubiarkan." Matanya memancarkan kilatan keteguhan yang sekeras baja. Bersamaan dengan kobaran api biru yang menyala-nyala.

Freya tersentuh akan kata-kata Ryu. Padahal ia tahu bahwa Ryu bagaimanapun akan melepaskannya jika hal itu benar-benar terjadi. Pengaruh keluarga Ryu terlalu besar untuk mereka hadapi.

"Ah ya!" seru Ryu tiba-tiba. "Aku ingat satu hal.. Akademi Frisuki, sekolah ini mempunyai hal unik pada album kelulusan."

"Apa itu?"

"Akan ada halaman khusus, dimana kita bisa meletakkan foto-foto yang paling berkesan selama berada di Akademi Frisuki, entah foto pasangan yang lahir di Akademi, momen-momen penting selama kegiatan sekolah atau foto saat study tour pokoknya foto yang menurutmu paling berkesan selama bersekolah disini. Itu sebabnya album kelulusan sekolah ini tebalnya hampir 1000 lembar."

Eye of Heart [COMPLETED]Where stories live. Discover now