PART 38-

428 13 0
                                    

Saat ini ketiga pemuda kecil itu pergi ke lapangan bola, mereka bermain bola di lapangan hijau itu dengan gembira

Saat reyza hendak memasuki bola nya ke gawang tiba-tiba saja bola nya di rebut oleh Zeno, kemudian Zeno lah yang mencetak gol itu

"Bangke"

"Hehe"

Reyza pun mengambil bola itu dan menendang bola nya masuk ke gawang, setelah itu mereka pun duduk di pinggir lapangan sambil meminum air putih yang di berikan oleh buk sri itu

"Gua capekkk" ucap reyza dengan mata yang sayu

"Bukan lo doang, gua juga kale" sambung Zeno

"Gua juga ya njing" lanjut mahen

Ketiga pemuda itu pun tertawa sampai para kekasihnya datang menjemput, untuk saat ini Zeno lurus ya gays dia gak belok seperti reyza dan mahen

"Ayanggg" seru anggel pacar Zeno

"Iya ayang, gimana belajar nya tadi di kelas? Seru?" tanya Zeno mengelus rambut kekasih nya

"Enggak, soal nya matematika" jawab anggel mengerutkan bibir nya

"Lucu, ayo kita pergi ke kantin" ajak Zeno

"Za, hen. Gua sama cewek gua dulu ya" pamit Zeno

"Iyee" jawab reyza sedangkan mahen hanya menganggukkan kepala nya mengerti

"Gaga dari mana?"

"Dari ruang BK baby"

"Kenapa? Gaga buat masalah yahh?"

"Tidak baby, gaga di suruh sama Wildan untuk mengurus berkas-berkas"

"Ooo, gaga. Gendong dong hehe"

"Iya baby"

Arga pun menggendong reyza dan pergi ke arah ruang OSIS, namun saat ini kevin dan mahen tidak ikut

Mereka pergi ke hotel, mereka bolos!

Sesampainya nya di ruang OSIS Arga pun meletakkan reyza di meja dan mengecup bibir nya

"Selalu manis"

"Sama seperi gagaaa"

"Iya baby, keturunan kamu"

"Masa sih?"

"Iya baby, sekarang makan ya?"

"Gaga bawa nasi?"

"Gaga tadi pesan baby, sekarang kita makan dulu"

"Oteee"

Arga pun mengeluarkan pesanan yang ia beli tadi, kemudian ia membuka nya dan langsung menyuapi reyza yang makan nya dengan sangat lahap itu

Saat Arga hendak kembali menyuapi reyza, reyza menahan nya dan mengambil sendok yang ada nasi nya dan menyuapi Arga

Arga menerima nya, ia memakan nya dengan lahap

Reyza sudah kenyang, Arga pun begitu, kemudian mereka membuang bekas makanan mereka dan langsung pergi ke perpustakaan

Sesampainya di perpustakaan reyza langsung mengambil buku yang isi nya sad ending semua

Ia membaca buku itu dengan sangat fokus, tanpa di sadari saat ini Arga selalu menatap nya dengan tatapan yang super tulus

Sedikit berbeda, namun ini benar-benar tulus.

Saat reyza membaca bab ke 5 ia langsung menangis, karena tokoh utama nya di nyatakan meninggal dunia karena sebuah penyakit dan sudah memasuki stadium 4/akhir

Reyza langsung menutup buku itu dan menangis di pelukan Arga

"Gaga hiksss hiksss, tokoh utama nya meninggal hiksss huaaaaa"

"Jangan menangis baby, kan itu fiksi"

kamu juga fiksi, Arga.

"Hiksss hiksss"

"Stt, tenangin diri kamu baby"

Reyza pun berhenti menangis, namun ia masih sesegukan

Arga pun menenangi reyza itu dengan berbagai cara sampai ia benar-benar berhenti dari tangis nya, sesudah itu mereka pergi kembali ke ruangan Wildan

Arga membawa reyza pergi ke ruangan Wildan, sesampainya di sana Arga sama sekali tidak mengetuk pintu nya

Ia bahkan tidak membuka pintu dengan pelan, ia mendobrak nya menggunakan kaki nya

Mendengar suara itu Wildan sontak terkejut, saat ia hendak marah namun ia urungkan niat nya, karena lawan nya bukan sembarangan orang. Melainkan arga, adik nya sendiri

"Berkas-berkas nya sudah saya siapkan, jika ingin mengambil nya ambil saja sendiri"

"Kenapa tidak sekalian membawa nya kesini?"

"Sibuk!"

Arga pun kembali membawa reyza pergi, mereka pergi ke arah kelas 10 untuk mengintai seluruh murid di kelas nya sedang apa

Semua nya baik, tak ada yang aneh. Setelah itu mereka pergi ke lapangan bola

Mereka melihat ada yang tanding di sana, anak kelas 10 dan anak kelas 12 bertanding

Pertandingan berlanjut semakin meriah, dan pemenang nya adalah anak kelas 12

Reyza bersorak bahagia di sana dan mengukir banyak senyuman, Arga yang melihat nya sangat tenang, namun tak merasa tenang jika ada yang melirik bayi nya

Para murid yang berada di sana sangat gemas dengan reyza, namun mereka memilih untuk diam karena ada Arga yang mengawasi nya

Kalau tidak ada Arga pasti bisa, tapi saat ini Arga sedang mengawasi, tentu mereka tak bisa untuk melihat reyza walau dengan waktu yang sebentar

"Gaga, kenapa diam?"

"Gaga fokus melihat wajah indah kamu baby"

Reyza pun menunduk malu, ia tersipu malu sehingga kedua pipi nya memerah. Pipi nya menjadi saksi
Bisu haha

Arga pun mengangkat tubuh reyza dan meletakkan nya di pangkuan diri nya

Reyza membalikkan tubuh nya dan menghadap ke arah wajah Arga, saat ini mata mereka saling bertemu.

Lalu reyza pun mengecup bibir Arga dengan bibir pink nya dan basah nya itu

𝐶𝑢𝑝
𝐶𝑢𝑝
𝐶𝑢𝑝

"Lucu"

"Iya dong"

Reyza kembali mengukir senyuman nya, senyuman yang indah.

Arga berharap senyuman itu tak pernah memudar dan redup, senyuman itu harus seperti bunga. Selalu mekar, tapi saat sedih akan layu sementara



𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠...

The CEO's cute boy (END) Where stories live. Discover now