PART 47-

369 12 0
                                    

Karena rasa bahagia kembali mengukir dengan hati yang tak sabaran Arga pun secepat mungkin berjalan ke arah ranjang reyza, saat ia sudah berada di dekat reyza ia langsung memeluk nya dengan begitu erat

"Engap gaga!" celetuk reyza karena Arga memeluk nya terlalu erat

Arga tak menjawab, ia fokus memeluk reyza dan berulang kali ia mencium wajah reyza yang bagi nya itu sangat indah

Setelah itu Arga pun duduk di kursi yang berada di samping ranjang reyza, ia duduk dan menatapi wajah reyza yang sangat indah bagi nya itu

"Kenapa Natap aku gitu? Punya dendam yaaa?" tanya reyza menaikkan alis nya satu

"Tidak, kamu indah" jawab Arga dengan senyuman tipis nya

"Izin keluar tuan" ucap salah satu suster yang sedari tadi melihat kemesraan kedua pemuda itu

"Kan kakak nya jadi pergi, padahal main sama kakak tadi enakkk" ucap reyza sedikit kesal

"Bagus dong dia pergi, jadi punya gaga tidak akan fokus kepada orang lain"

"Ih apaan sihhh"

Mendengar ucapan Arga itu membuat pipi reyza memerah seperti tomat akibat salting, salting brutal wk

"Gaga, mau pulang, di sini bau obat gak suka"

"Bagaimana ya? Kamu belum sembuh. Tunggu sampai sudah sembuh total ya sayang"

"Lamaaa, eyza gak betah"

"Gaga akan selalu temani"

"Hmm... Oke deh"

Arga dan reyza pun mengukirkan senyuman indah nya masing-masing, setelah itu Arga meraih sebuah bubur yang berada di atas nakas itu

"Mau mamam?"

"Mauuu, yeyyy mamammm"

"Iya sayang, aaa"

"Aaaaa"

Reyza pun melahap bubur itu dengan di suapi oleh Arga, betapa romantis nya kedua pemuda ini ya haha

Beberapa suapan sudah reyza makan, bubur itu pun sudah habis di makan oleh nya, sesudah itu Arga menyuruh reyza untuk tidur namun reyza menolak dengan alasan belum mengantuk

"Jadi baby mau ngapain?" tanya Arga kepada reyza yang sedang menonton TV di dalam kamar inap itu

"Mau nonton TV" jawab reyza enteng

Ia sama sekali tidak melihat wajah Arga, ia fokus melihat tontonan nya di TV. Ia tak menghirau kan keberadaan Arga, bahkan melihat nya saja tidak ada untuk saat ini

"Kamu ngambek?" tanya Arga sedikit overthinking karena reyza

"Enggak" jawab reyza

Arga memilih untuk diam, ia hanya memperhatikan gerak-gerik reyza.

"Gaga, mau bobok" ucap reyza mengucek mata nya yang memerah

"Iya baby, sini" ucap Arga dan di turuti oleh reyza

Reyza pun tidur di ranjang nya seperti semula

"Gaga ikut bobok yaa?" ujar reyza kembali

"Iya sayang" pasrah reyza

Arga pun tidur di samping reyza, reyza memeluk diri nya. Sedangkan Arga mengelus lembut punggung reyza itu agar bisa tertidur

Tak perlu beberapa menit reyza pun tertidur, Arga pun begitu. Kedua pemuda itu tertidur lelap di ranjang sempit itu tanpa ganguan apa pun

"Bukan nya itu arga?" ucap seorang pria di balik pintu kamar inap itu

Dengan wajah yang kebingungan pria itu pun masuk ke dalam kamar itu, perlahan ia mendekat. Dan ternyata benar, itu adalah Arga dengan anak kecil yang ia peluk

Pria itu bernama Elvino, saudara dari sang ayah (Wiliam) yang kebetulan menjenguk pacar perempuan nya yang sakit

"Ternyata benar, dia adalah Arga" ucap Elvino dengan senyuman pedofil nya

Kemudian Elvino pun keluar, ia pergi menuju kamar pacar nya.

Saat ini sudah pukul 23.01 malam, semua para pasien di rumah sakit sudah tertidur, hanya terdengar suara angin yang kencang dan rintik gerimis yang berjatuhan

Saat ini Arga dan reyza masih tertidur, namun karena Arga merasa tidur nya terganggu ia pun terbangun dan melihat sekeliling

"Suara apa itu!?" teriak Arga sedikit pelan karena takut bayi nya akan terbangun

Dengan pelan Arga pun menyingkirkan tangan mungil reyza, setelah berhasil ia pun bangkit dari tidur nya dan keluar dari kamar itu

Ia mencari keberadaan Darren atau suster lain nya, ia berharap ada orang di sana.

"Darren?" ucap Arga melihat seorang pria yang terdiam di tempat sembari melihat rintikan gerimis yang menerjang

Pria itu tak menoleh, ia hanya diam dan menatap ke arah luar

Karena kesal Arga pun mendatangi pria itu, setiba nya di tampat pria itu berdiri Arga langsung menarik baju nya

Pria itu adalah Elvino, ia tak mau menemani pacar nya karena pacar nya sudah di temani oleh pria lain.

"Hentikan Arga" ucap Elvino menurunkan tangan Arga dari pakaian nya

"Kau siapa!?" tanya Arga kepada Elvino

"Aku saudara mu, Elvino" jawab Elvino menatap ke arah Arga yang sedang sangat kesal itu

"Tidak penting!" ucap Arga pergi ke arah ruangan nya kembali

Ia tak menghiraukan keberadaan Elvino lagi, ia hanya berjalan dengan santai ke arah ruangan nya semula

"Agh anak itu, gak ada berubah sedikit pun. Mana udah lupa sama gua lagi" ucap Elvino kesal



𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠...

The CEO's cute boy (END) Where stories live. Discover now