Part 8: Heartbeat

2.4K 183 18
                                    

~Sungmin~

Pengalaman weekend bersama Kyuhyun sangat memalukan, aku harus ingat-ingat agar aku tak pernah mabuk lagi kalau aku bersama Kyuhyun. Dan aku juga tidak mau kalau sampai ada temanku tahu tentang hal ini.

Tapi sebenarnya saat itu benar-benar aneh, aku merasakan kenyamanan dalam pelukannya, saat aku melihat wajahnya dia terlihat tampan dengan rambut tidurnya yang berantakan, ugh... tapi dia laki-laki dan aku laki-laki, kenapa aku merasa laki-laki lain terlihat sexy? Apakah ini sebenarnya diriku? Apakah ini alasannya kenapa aku tak pernah merasa jatuh cinta selama ini? Bukan karena aku hanya perduli pada pelajaran tapi karena aku suka laki-laki??

Akkk... aku ingin menarik rambutku kencang-kencang agar otakku bisa berpikir dengan baik, bagaimana bisa aku berpikir seperti itu?? Dia temanmu satu-satunya Sungmin, jangan berpikir yang aneh-aneh. Aku harus bersikap wajar dan anggap seolah tak pernah terjadi apa-apa, anggap seolah-olah semua biasa-biasa saja. Bukankah itu memang biasa? Kyuhyun saja santai dan tidak pernah bersikap canggung, aku saja yang berlebihan.

Aku sampai di sekolah tanpa sadar karena pikiranku melantur, aku turun dari bus dan jalan menuju gerbang sebelum ada seseorang yang memanggilku.

"Chibby!" dia. Aku tahu itu dia. Suaranya sudah sangat akrab di telingaku, suara yang... ugh Sungmiiiin berhenti untuk berpikir kalau dia sexy! kau tidak tahu apa-apa tentang keseksian! Aku geleng-geleng kepala mengusir hantu yang merasuk kepalaku, mungkin hantu ini suka pada Kyuhyun.

"kau kenapa? aku memanggilmu, kau tidak dengar?" Dia merangkul pundakku dan saat aku menoleh aku lihat wajah tampannya, aku langsung berpaling.

"biasanya kau berangkat siang, sekarang berangkat pagi apa kau sudah mandi?" aku singkirkan tangannya dan menjauh pura-pura jijik dengan bau badannya, walaupun sebenarnya aku bisa mencium kalau baunya wangi parfum.

"kau menghina sekali, aku sudah mandi, coba cium aku wangi kan?" Dia merangkulku lagi dan lebih dekat lagi sehingga memeluk pundakku, aku berusaha berontak tapi dia menarik pundakku sambil jalan masuk gerbang sekolah. Mungkin memang seperti inilah cara Kyuhyun berteman. Aku harus menyingkirkan pikiran anehku.

Kami berteman seperti biasa, tidak ada hal yang berlebihan karena aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tak berpikir berlebihan. Kyuhyun selalu menunggu saat mau pergi ke kantin atau berganti pakaian saat kelas PE, dia selalu minta duduk denganku saat kelas kimia di laboratorium atau kelas bahasa di perpustakaan, dia selalu menemaniku menunggu bus walau mobilnya sudah datang menjemput. Aku tak berpikir lebih, aku yakin itu hanya kebaikan Kyuhyun pada temannya.

Aku ikut ekstrakurikuler analisis kimia bersama ketua kelas Shim Changmin, sementara Kyuhyun sedang ikut klub basket. Ketua kelas Shim ternyata murid yang pandai, dia banyak membantuku saat kami dibimbing untuk membuat sebuah percobaan, walaupun aku tak bisa dekat dengan Changmin seperti layaknya teman tapi aku tak nerves saat dia mengajakku bicara karena aku tahu dia orang yang baik. Kegiatan klub ini selalu memakan waktu lebih dari klub olahraga yang sedang berlangsung, karena kegiatan kami memang butuh fokus. Jadi saat aku keluar dari lab Kyuhyun sudah menungguku.

"aku putuskan untuk mendatangimu kesini agar aku tidak perlu menunggu di lapangan" kata Kyuhyun sambil berjalan mendekat.

"kau bisa langsung pulang kalau kau mau, kau tahu itu kan?" kenapa dia repot-repot menungguku

"aku pikir kita teman? Kita harus pulang sama-sama kan?" aku terkekeh mendengar jawabannya, itu pengertian teman waktu kanak-kanak.

"tidak, teman tidak selalu harus pulang sama-sama" ucapku ketus.

"bagaimana kegiatan klubmu?" Changmin bertanya pada Kyuhyun, tapi Kyuhyun tidak memberikan ekspresi yang ramah, dia hanya melirik Changmin.

"kau ditanya" aku senggol lengannya.

FriendsWhere stories live. Discover now