Part 12: Rival

2.1K 171 14
                                    

~Kyuhyun~

Ujian Tengah Semester.

Fuck it.

Aku hanya bisa menatap lembaran jawaban dengan otak kosong, apa yang ditanyakan saja aku tidak tahu. Tapi isiannya pilihan ganda, aku gunakan cara paling jitu.

Aku ambil penghapus diatas mejaku lalu aku lirik kanan kiri, Sungmin sedang serius mengerjakan soal dan guru di depan mengawasi sambil berdiri, aku tulis di keempat sudut penghapus 4 huruf pilihan ganda dan kulempar penghapus pelan-pelan.

Dadu penghapus menunjukkan huruf C, aku checklist jawaban huruf C. Aku lempar lagi dan yang keluar huruf A. Aku checklist lagi di lembar jawaban, dengan begini aku akan lebih cepat selesai dari murid yang paling jenius sekalipun. hehehe..

Aku lempar lagi dan aku menoleh melihat Sungmin menatapku dengan bengong. Tapi aku masih harus mengerjakan ujianku, maaf Sungmin-ah, kita bicara lagi lain waktu.

Di luar setelah selesai ujian aku berdiri dengan santai. Ah.. kalau pergi ke kantin minum jus pasti lebih segar.

"apa yang kau lakukan tadi?" Sungmin menarik lenganku dan aku berbalik, apa dia sesuka itu padaku? Ya, aku memang tampan.

"apa?" aku memberikan senyum termanisku padanya.

"jangan tersenyum seperti orang bodoh begitu" senyumku langsung hilang, dia ini kenapa sih? "yang kau lakukan di dalam tadi apa? kau tidak belajar untuk ujian hari ini?"

"itu adalah cara yang kulakukan setiap kali aku ujian"

"kau bilang kalau ujian nanti kau akan jadi jenius, jenius apanya? kau pakai penghapus untuk menentukan jawaban soal?"

"iya, bukankah aku jenius? lagipula aku kan sudah bilang hasil ujian tidak penting bagiku, sudahlah ayo kita ke kantin" aku pegang tangannya tapi dia menolak.

"pemikiranmu sangat keliru, apa yang sebenarnya terjadi huh? kau janji kau akan mengatakan padaku soal keluargamu kan? Ayo katakan padaku ada masalah apa?"

"aku tidak mau membicarakannya"

"kalau begitu aku tidak mau makan denganmu" serius? hanya karena itu?

"baiklah, akan aku ceritakan tapi kau ikut aku bolos pelajaran" ujian dilakukan saat pagi dan siang sampai sore tetap pelajaran seperti biasa.

"bolos?" Dia pasti tidak berani kan huh? Aku sengaja berikan syarat itu, "baiklah, ayo..." tapi aku salah menduganya.

Sekarang Sungmin yang menarik tanganku pergi, kami tidak ke kantin tapi ke atap sekolah. Sial. Aku sudah tidak bisa kabur.

"sekarang ayo ceritakan" Sungmin duduk di depanku menungguku cerita seperti seorang anak yang semangat mendengarkan dongeng, cerita tentang keluargaku tak semenarik itu. Apa yang harus kukatakan? Apa aku ceritakan cerita bohong saja? Tapi aku tidak tega membohongi Sungmin.

"aku tidak pernah menceritakan hal tentang keluargaku pada siapapun, kau tahu? Ini pertama kalinya aku bercerita pada seseorang" dia diam "bagiku ini menyedihkan, menyakitkan, makanya aku tak pernah mau menceritakannya"

"apa... kau terpaksa menceritakannya karena paksaanku?" sepertinya dia menyesal, "maaf... lebih baik tidak usah kau ceritakan kalau kau tidak mau" Aku berhasil.

"tidak.. kau sangat ingin tahu cerita itu kan, tidak apa-apa, walaupun menyakitkan bagiku karena harus membuka kembali tapi tidak apa-apa.." aku harus sedikit berakting.

"tidak... maafkan aku Kyuhyun, aku benar-benar tidak berpikir lebih dulu".

"jadi... kau tidak mau mendengarnya?"

FriendsWhere stories live. Discover now