Part 34: Separation

2.1K 155 11
                                    

~Sungmin~

Sudah seminggu lebih aku berpisah dari Kyuhyun, aku tidak bekerja jadi aku membantu omma di bakery. Aku tidak melayani tamu tapi aku di belakang membantu chef membuat kue, kadang membantu membuat adonan, kadang membantu menghias kue atau memanggang kue.

Aku sudah berusaha menjelaskan pada omma kalau Kyuhyun tidak meninggalkanku atas dasar keinginannya, karena orang tuanya tahu hubunganku dan mereka menentangnya. Tapi omma bersikeras itu kesalahan Kyuhyun, Kyuhyun tidak berani untuk mempertahankanku sementara dia sudah tahu resiko hubungan kami. Omma tetap tidak memperbolehkanku berhubungan dengan Kyuhyun.

Hari ini pekerjaan selesai pada pukul 19.00 seperti biasa karena bukan hari spesial atau perayaan dan karena itu aku pergi ke depan membantu pegawai menutup gerai, saat aku mau mengunci pintu depan tiba-tiba seseorang datang.

"apa masih ada pelanggan?" ucap seorang pegawai di belakangku dan saat aku menoleh ke belakang kulihat Omma berdiri dengan tatapan tajam.

"apa.. apa yang mau kau lakukan Kyu? kau tahu kan keadaannya tidak memungkinkan.."

"aku ingin bicara dengan imo sekali lagi"

"kita sudah tutup, Sungmin kunci pintunya" omma menyuruhku mengusir Kyuhyun.

"aku mohon..." Kyuhyun memohon padaku agar aku tidak mengusirnya.

Aku menyingkir dari pintu dan membiarkan Kyuhyun masuk, aku lihat tatapan omma memprotes apa yang kulakukan tapi aku diam saja.

Kyuhyun tiba-tiba berlutut membuat kami terkejut, kecuali omma.

"aku tahu imo sangat terluka atas apa yang sudah kulakukan, tapi aku benar-benar tidak bermaksud sengaja melukai Sungmin, aku sungguh-sungguh mencintai Sungmin dan aku ingin sekali bisa kembali padanya" aku lihat airmata Kyuhyun mengalir tapi dia seolah tidak merasakan dirinya menangis, "aku datang kesini ingin menunjukkan pada imo kalau aku benar-benar ingin bersama Sungmin, tidak hanya untuk berpacaran dengannya sampai batas waktu tertentu tapi aku ingin bersama dengannya selamanya" Kyuhyun mengusap pipinya lalu mengambil sesuatu "aku ingin menikahi Sungmin"

Kulihat sebuah kotak berisi cinci, aku sangat terkejut, aku tidak menyangka Kyuhyun akan melakukan ini.

"apa kau tahu apa yang kau ucapkan? apa kau tahu arti pernikahan?"

"aku bukan lagi remaja yang labil dan tidak yakin dengan keputusanku, aku tahu apa yang aku lakukan dan dengan sangat yakin aku katakan aku ingin menikahi Sungmin, aku ingin hidup bersama dengannya selamanya"

"bagaimana itu bisa terjadi? pernikahan seperti itu tidak ada di negara ini, kau mau memberikan janji palsumu lagi untuk memikatnya kembali?"

"tidak, sama sekali tidak, karena itulah aku ingin meminta ijin pada imo, aku ingin membawa Sungmin pergi.. pergi ke tempat dimana kami bisa menikah, pergi untuk hidup bersama"

"pergi? tidak.. kau tidak bisa membawa anakku pergi dan berpisah dariku, tidak.... aku tidak akan membiarkan itu terjadi, Sungmin ayo pergi" omma menarik tanganku dan membawaku pergi lewat pintu samping.

"omma..."

"dia mau membawamu pergi? setelah dia meninggalkanmu lalu dia datang mau membawamu pergi dan memisahkanmu dari omma? bagaimana mungkin omma biarkan itu terjadi.. dia sudah membuat omma terluka sekarang dia mau merebut anak omma?"

"omma!" aku lepaskan pegangan tangan omma saat kami berjalan di gang menuju rumah, omma menoleh dengan terkejut "omma.. aku sudah dewasa, aku tidak mungkin bersama omma selamanya" omma memandangku dengan terbelalak tapi kemudian aku lihat matanya berair, aku tahu omma tidak ingin berpisah dariku tapi aku ingin hidup bersama Kyuhyun, "aku ingin menikah dengan Kyuhyun, aku mencintai dia, aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamanya , dia adalah orang yang ditakdirkan untuk menjagaku, menemaniku, hidup denganku, meski kami akan memiliki banyak masalah atau kadang kami bertengkar tapi kami memiliki cinta dan itu yang akan membuat hubungan kami kuat" airmata omma menetes tapi omma diam berdiri memandangku. "bukan berarti aku akan meninggalkan omma dan tidak perduli pada omma, selamanya aku mencintai omma, omma sangat berarti bagiku.. tapi aku juga punya seseorang yang aku cintai, yang aku pikir juga sangat penting bagiku".

FriendsWhere stories live. Discover now