Story

7.2K 987 56
                                    


"Aku pulang~"

Aku mendapati Sungmi Eonni sedang berkutat di depan laptopnya dengan serius. Ia berada di tahun kedua bangku perkuliahan. Jurusan hukum. Sungmi Eonni memang dari dulu terkenal rajin dan pintar. Tak heran kalau dia bisa masuk Seoul University. Bahkan ia mendapati julukan Anak Emas dari Daegu, walaupun Eonni benar-benar tidak suka dipanggil begitu.

Sungmi Eonni adalah anak dari pamanku. Kakaknya Eomma. Kami pun tinggal di satu kompleks. Oleh karena itu kami seperti adik dan kakak. Apalagi ketika aku duduk di bangku 1 SMA. Saat itu Sungmi Eonni sudah duduk di bangku 3 SMA bersama dengan Jae Oppa.

"Eonni, kau sudah makan malam?"

"Belum."

Aku hanya melongo melihat Sungmi Eonni yang tidak sedikit pun menoleh ke hadapan sekotak ayam yang aku beli di perjalanan pulang. Ia malah tampak asik dengan berkas-berkas yang berserakan di atas meja.

"Aku tadi beli ayam goreng. Makanlah dulu, Eonni. Kau bisa sakit nanti."

"Eoh, kau membeli ayam?"

Setelah itu, baru Sungmi Eonni melepaskan kacamatanya dan bergabung denganku di meja makan.

"Waah ayam gorengnya terlihat enak!"

"Eonni pasti tidak pernah makan teratur selama ini. Badanmu kurus sekali."

Sungmi Eonni hanya mengedikkan bahunya dan mengambil satu potong ayam.

"Oh ya, bagaimana keadaan Ahjumma? Sudah lama aku tidak bertemu dengannya."

"Yaa baik-baik saja, beliau tidak henti-hentinya menelponku. Padahal aku hanya ke Seoul."

Tak lama kemudian, ponselku berbunyi.

Eomma memanggil...

"Nah, baru saja kubilang."

Kuhadapkan layar ponselku ke Sungmi Eonni. Ia hanya terkekeh renyah. Akupun mengangkat telpon.

"Ne, Eomma?" Jawabku sekenanya. Yang benar saja, beliau menelponku hampir setiap jam.

"Eoh, sekarang aku lagi makan malam bersama Sungmi Eonni."

"....."

"Kau ingin berbicara dengan Eonni?"

Akupun memberikan ponselku kepada Sungmi Eonni.

"Ne, Ahjumma."

"....."

"Aku baik-baik saja kok."

"....."

"Hehehe. Aku juga kangen Daegu. Tapi aku belum bisa pulang Ahjumma."

"....."

"Tenang saja. Tolong jaga Appa dan Eomma-ku. Bilang ke mereka aku di sini baik-baik saja."

"....."

Sungmi Eonni mengembalikan ponsel.

"Sudah kubilang, kami baik-baik saja Eomma."

"....."

"Yaa, besok siang aku segera pulang bersama paman."

"....."

"Okeeh, annyeong Eomma, jalja..."

Aku meletakkan ponsel di atas meja dan melanjutkan acara makan ayam yang tertunda.

"Eomma memang sangat cerewet." Kataku sambil menggigit potongan ayam.

"Kau tidak boleh berbicara seperti itu. Eomma hanya khawatir padamu."

"Yaa, aku tau itu."

"Ngomong-ngomong Kyunghee..."

"Ne?"

"Bagaimana kabar Jae?"

"Dia baik-baik saja. Seperti biasa. Tidak sedikit pun berubah, tetap hobi memarahiku. Tadi saja dia memarahiku karena aku tidak mengabarinya kalau aku sudah sampai Seoul. Tidak jauh beda memang dengan Eomma."

Sungmi Eonni terkekeh tah untuk keberapa kalinya.

"Kau tau Kyunghee, kau punya kekuatan super."

"Aish, Eonni. Kekuatan super apaan sih? Aku tak ingin menjadi seperti Do Bongsoon. Walaupun aku berjodoh dengan orang seperti Ahn Minhyuk."

Sungmi Eonni terkekeh lagi.

"Ani, aku tidak bohong. Sepertinya kau memang memiliki kekuatan super. Seperti kemampuan khusus yang membuat setiap orang nyaman berada di sisimu."

Uhuk... Uhuk...

Aku tersedak.

"Yaa, Eonni. Kau terlalu berlebihan memujiku. Bahkan Eonni tampak lebih baik jadinya."

Lagi-lagi Sungmi Eonni terkekeh.

"Aku iri padamu. Sungguh."

Tiba-tiba mata Sungmi Eonni menerawang. Waah aku benci suasana seperti ini.

"Hmm.." aku berdehem untuk mengubah suasana.

Untuk beberapa saat, kami hanya diam sambil memakan ayam goreng yang tak terlalu terasa nikmat lagi. Sekitar beberapa menit kemudian, Sungmi Eonni pun membuka mulutnya.

"Aaah, Kyunghee. Kau sekarang duduk di bangku 3 SMA bukan? Belajarlah dengan giat, lalu susul aku di sini ya."

Aku hanya tersenyum simpul.

Perlu kuberitahu. Sungmi Eonni sudah kuanggap seperti kakak kandungku sendiri. Beliau tampak seperti seorang malaikat di mataku.

Benar-benar seperti seorang malaikat.

__________

Annyeong~

Kieyaa kembali (^o^)/
Thank you semuanya yang udah mau baca dan vomment TT
Doakan ceritanya ga makin abal2 yaa
Kalo ada kritik dan saran, seperti kalimat yang berbelit, ato jalurnya yang terlalu singkat, ato malah panjang banget, ato malah membingungkan, langsung kasih tau aja yaa ~
Dengan senang hati menerima kritikan pedas sekali pun wkwkwk

Once again thanks all~

LOL,
Kieyaa 💜

Dawn in Daegu • 1/7Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu