Dawn in Daegu • 1/7

Daegu Boy

"Mianhae, Yoongi-ya. Aku benar-benar tidak bisa mengantarmu."

Aku menghela napas dengan kasar. Aku memutuskan untuk kembali ke Daegu, namun tampaknya tidak ada yang bisa mengantarkanku.

"Jeongmal Mianhae. Lagipula kau tiba-tiba mengatakan akan pergi ke Daegu tadi pagi, sedangkan kemarin kau bilang tidak."

Sejin Hyung tak tau harus berekspresi seperti apa. Ia kesal sekaligus menyesal. Semua mobil agensi sedang dipakai dan mobil Sejin Hyung sendiri sedang direparasi karena sudah terlalu usang.

"Yoongi, aku tau ini sedikit berbahaya... tapi coba kau pertimbangkan. Bagaimana kalau kau pulang naik kereta saja?"

Aku terperanjat.

Micheosseo?! Kenapa manager mereka memiliki ide gila seperti itu. Bagaimana bisa aku pergi ke Daegu dengan durasi perjalanan kurang lebih 2 jam dengan kepopuleranku saat ini. Yang ada aku tidak akan sampai Daegu hidup-hidup. Yang terpenting lagi, jika Bang PD-nim tau, kami berdua pasti akan habis. Percayalah. (Gila?!)

"Kau bercanda kan, Hyung?"

"Ani, pakailah pakaian yang tidak terlalu mencolok. Lagipula rambutmu pas sekali sedang berwarna hitam, dan jangan lupa memakai masker. Aku percaya kau akan baik-baik saja."

Ini terdengar seperti pemaksaan. Bukankan aku disuruh mempertimbangkan dulu tadi?

"Arasseo. Kalau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kau yang tanggung jawab, Hyung."

Sejin Hyung memberi tanda oke dengan jarinya.

Heol! Hyung benar-benar tidak bercanda.

***

(So this what I'm thinking about Yoongi's style to go to Daegu, such a villagers style, cute :3)

Memakai pakaian sederhana keluar dorm benar-benar membuatku canggung. Kulihat pantulan diriku dari cermin. Not bad. Still a handsome Min Suga.

Tak lupa kupakai masker hitam untuk menutupi wajahku yang tak ber-make up sedikit pun. Aku tetap harus menyembunyikan identitasku jika aku ingin selamat sampai tujuan. Kupastikan wajahku tertutup dengan sempurna, kecuali sedikit di bagian mata. Hanya sedikit, yang kiranya cukup untuk melihat jalanan di depan.

Terkadang, aku masih belum bisa percaya dengan hal-hal yang terjadi akhir-akhir ini. Chart kami yang lama bertengger di posisi pertama, mendapat daesang di beberapa awards, masuk Billboard's Bubbling under Hot 100, bahkan sekarang orang dengan mudah mengenali kami di jalan. Dulu aku sering berbelanja ke supermarket besar dan tidak ada yang mengenaliku. Sekarang, jangankan ke supermarket besar, nenek penjaga kedai kecil di pinggiran Seoul saja mengenali kami. Aku tidak berbohong. Nenek itu dengan jelas berkata kepadaku, "Suga-ssi, aku dan cucuku adalah penggemarmu." Heol! Daebak!

Jin Hyung yang baru keluar dari kamar mandi menelitiku dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Kau mau kemana Yoongi-ya dengan pakaian seperti itu?"

"Daegu."

"Mwo?! Daegu?! Waegeure? Apakah ada masalah?" Jin Hyung tampak sangat terkejut. Aku memang tidak memberi tau member yang lain. Lagian aku hanya akan menginap semalam atau dua malam. Sejin Hyung pasti akan mengabari yang lain nanti.

"Eomma sakit."

"Jinjja?! Kenapa tiba-tiba sekali? Bagaimana keadaannya sekarang?"

"Beliau terjatuh di kamar mandi. Pendarahannya tidak parah, tapi beliau belum sadarkan diri."

"Yoongi-ya... Beliau pasti akan baik-baik saja. Sampaikan salamku yaa."

"Ne."

"Tapi omong-omong, kau akan bertemu orangtuamu dengan pakaian seperti itu? Ya! Pakailah pakaian yang bagus!"

"Aku tidak bisa."

"Waeyo?"

"Aku pulang naik kereta."

"MWO?!"

***

Aku menggunakan self-mode-cam untuk memastikan kembali penampilanku. Apakah aku terlihat seperti Suga? Paboya! Aku memang Cheonjae Min Suga. Tapi kenapa hari ini aku merasa telah melakukan hal yang bodoh -,- (Bodoh!) (Genius Min Suga)

Kau tau? Jantungku berdetak sangat kencang. Mau copot rasanya. Setiap orang yang menoleh kepadaku, aku merasa was-was. Apakah ia mengenaliku atau tidak?

Jin Hyung tadi benar-benar mengomel setelah kuberi tau bahwa aku akan pulang naik kereta. Namun setelah kukatakan Sejin Hyung yang menyuruh, dia agak tenang. Well, dia bisa tenang tapi tidak denganku. Dan lihat! Stasiun hari ini terlihat sangat padat.

Aku berjalan se-normal yang bisa kulakukan sambil curi-curi pandang ke sekeliling. Aman. Sejauh ini sepertinya tidak ada yang mengenaliku.

"Mohon perhatiannya! Penumpang kereta dengan jadwal keberangkatan pukul 2.00 menuju Daegu harap bersiap-siap di jalur kuning. Terimakasih."

Aku berdiri tidak terlalu dekat dengan jalur. Tidak ingin berbaur. Resiko untuk dikenali terlalu tinggi.

Kereta pun datang dan orang berbondong-bondong memasukinya. Aku menunggu sebagian orang naik baru setelah itu aku menjejalkan kakiku ke dalam kereta.

Aku benar-benar benci keadaan seperti ini. Ketika kau harus menyembunyikan identitasmu, tapi kemungkinan untuk ketahuan adalah 75% atau bahkan 99%. Namun sebisa mungkin aku bersikap natural.

Jin Hyung tadi sempat mengajariku beberapa teori untuk bersikap natural. Walaupun ia hanya mengajariku teori, sepertinya aku tampak sangat natural sekarang.

Pertama, berjalanlah seperti biasa. Kedua, jangan banyak celingak-celinguk, karena itu akan membuat orang curiga. Ketiga, dan yang terpenting, fokus ke ponselmu untuk menghindari segala bentuk komunikasi. Well, it's easy.

Karena kursi penumpang sudah penuh, akupun memilih untuk berdiri.

"Yaa, Samchoon! Palli!"

"Yaa Imma! Tunggu aku!"

Tiba-tiba seluruh penumpang memandang ke arah keributan itu.

Masih ada ternyata orang berisik yang tidak tau malu seperti itu di zaman sekarang.

Dengan tidak peduli, kuperbaiki maskerku dan memasang earphone ke telinga.

__________

Hai Hai Hai !!
Kieyaa di sini
Greget sumpah deh aku mau up, dan karena aku ga sabaran yaa jadinya aku up
Btw thanks for all yaa, yang mau meluangkan waktunya untuk read + vote + comment
Big thanks 💕
Btw, thanks juga buat Dawn at Daegu 0,25K readers 🎉🎉
Bwahaha menyentuh angka 200-an aja udah seneng 🙈
Stay tuned, guys!
Kyunghee belom ketemu soalnya sama Yoongi wkwkwk

LOL,
Kieyaa 💜