Misunderstanding

5.5K 843 59
                                    


"Kyunghee-ssi?"

Aku seakan tidak percaya dengan apa yang kulihat. Orang yang berada di sisi Eomma itu benarkah Kyunghee-ssi? Fans yang kutemui tadi di kereta?

Aku terdiam sesaat. Berpikir bagaimana gadis ini tau Eomma berada di rumah sakit. Atau lebih tepatnya bagaimana ia bisa tau itu adalah Eomma.

Hampir saja Aku mengeluarkan sumpah serapah kalau tidak ingat ada Eomma di sini.

Namun kulihat gadis itu tak kalah terkejut. Mata hitamnya benar-benar membulat dengan sempurna. Persis ketika ia pertama kali melihatku.

Tampaknya ia panik. Jelas terlihat dari raut wajahnya.

"Ahjumma, aku keluar dulu ya."

"Kenapa buru-buru, Kyunghee-ya. Makanlah dulu bersama kami, kau pasti belum makan. Yoongi-ya, kenapa kau lama sekali. Eomma sudah lapar."

Aku berjalan dengan perlahan menuju sisi ranjang yang lain.

Dapat kulihat ia meremas tangannya. Tak tau pasti apa yang ia takutkan, namun sepertinya ia sangat ketakutan.

"Eomma, boleh aku berbicara dengan gadis ini sebentar?"

"Kalian sudah saling mengenal? Atau.. aah Kyunghee-yaa jangan-jangan kau fans anakku ya?"

"Anii.. bukan begitu Ahjumma.."

"Kyunghee-ssi, aku tunggu kau di luar."

Aku segera berdiri dan menuju ke luar kamar.

***

Tak berapa lama kemudian, gadis itu muncul.

Tepat setelah gadis itu menutup pintu, aku menghempaskan napasku dengan kasar.

"Kyunghee-ssi, kau mengikutiku?"

Gadis itu menggeleng kepalanya dengan lemas.

"Kyunghee-ssi, kau sudah berjanji padaku tadi."

Kali ini ia hanya diam. Ia menundukkan kepalanya dalam-dalam.

"Lalu bagaimana kau bisa di sini?"

Diam.

Ia tak menjawab pertanyaanku.

Aku menghempaskan napasku lebih kasar lagi.

"Kyunghee-ssi, bisakah kau lihat aku dan menjawab pertanyaanku?"

Oke, mungkin aku sedikit terbawa emosi. Suaraku agak meninggi. Namun, tetap saja gadis itu diam.

Perlahan bahunya tampak mulai bergetar.

Seolma? Aduh, sial! Jangan katakan aku membuatnya menangis. (Jangan-jangan?)

"Yaa.. yaa.. Uljima. Aku hanya bertanya."

"Oppa.. membentakku..." katanya lirih di sela-sela isak tangisnya.

Dawn in Daegu • 1/7Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz