Epilogue

4.9K 593 86
                                    

Lelaki kecil itu baru saja keluar dari sebuah market kecil di dekat rumahnya. Eomma-nya menyuruh ia pergi membeli beberapa keperluan rumah. Awalnya ia menolak, ia malas keluar rumah. Lagi pula ia memiliki seorang kakak, kenapa dia yang harus disuruh? Namun dengan godaan uang 1000 won, ia akhirnya berangkat menuju market.

Ia berjalan santai dengan sebuah kantong plastik di tangan kananya. Sambil sibuk mengulum permen yang ia beli tadi.

Tiba-tiba langkah anak itu terhenti ketika mendengar tangisan kuat dari arah taman. Ia melihat beberapa orang tampak sibuk di jalanan tepat di samping taman tersebut.

Karena penasaran, anak lelaki itu pun berjalan ke sana.

Hal pertama yang ia rasakan adalah suara tangisan seseorang itu benar-benar menganggu dan juga menyedihkan. Ia tidak tau apa bedanya. Tapi ia ingin sekali seseorang itu berhenti menangis.

Ia dengan seksama mengedarkan pandangannya ke taman tersebut. Mencari sumber suara tangisan itu.

Ia mendapati seorang gadis kecil menangis terisak-isak. Air matanya meleleh hingga bajunya benar-benar basah.

Lelaki kecil itu menggeleng-gelengkan kepalanya. Karena dia yakin ia lebih tua, sudah seharusnya ia bertanggung jawab membuat anak gadis cengeng itu berhenti menangis.

Sambil berjalan menuju gadis itu, si anak lelaki tidak lupa berceloteh kesal menyadari gerombolan orang yang berada di jalanan itu tidak sedikit pun menggubris gadis kecil yang malang itu. Mereka tampak sangat serius. Entah apa yang mereka lakukan di tengah jalan.

Sesampainya anak itu di hadapan si gadis kecil, ia segera merogoh kantung celananya. Mengambil permen yang ia beli tadi. Ia perhatikan bungkus permen yang masih di genggamannya itu. Tamarind Candy. Permen kesukaannya. Namun kali ini akan ia relakan permen tersebut agar gadis cengeng yang tidak berhenti menangis ini diam.

Lelaki kecil itu menyodorkan permen tersebut ke arah gadis itu.

Gadis itu masih dengan isakannya hanya melongo, memandangi laki-laki yang berada di hadapannya.

"Ambilah," kata laki-laki itu.

Namun si gadis kecil tidak juga mengambil permen tersebut dari tangannya.

Dengan paksa, laki-laki tersebut mengambil tangan si gadis kecil dan meletakkan permen itu di atas tangannya.

"Jangan menangis lagi, suaramu menganggu."

Perlahan gadis itu berhenti menangis. Ia mengusap pipinya yang basah oleh air mata.

Setelah memakan permen yang di beri laki-laki itu, si gadis kecil menunjuk tempat kerumunan orang di jalanan tadi.

"Tadi ada mobil menabrak Oppa-ku," katanya sambil mengulum permen itu.

Satu hal yang membuat anak laki-laki itu lega sekarang adalah fakta gadis yang ada di sampingnya ini benar-benar sudah berhenti menangis.

"Ah, jadi tadi itu ada kecelakaan."

Si gadis mengangguk pelan.

"Kau tenang saja, pasti akan ada orang yang menggantikan Oppa-mu. Satu orang pergi, satu orang akan datang, kau tidak perlu khawatir, karena mungkin yang datang membawa lebih banyak cinta untukmu, begitu kata Eomma."

Si gadis terkesima mendengar perkataan anak lelaki itu.

"Benarkah?" Tanya gadis itu dengan polos.

Si laki-laki mengangguk yakin, "tentu saja, Eomma tidak pernah berbohong padaku."

Si gadis merapal kata-kata lelaki itu dan kemudian tersenyum.

"Nah, begitu, kau lebih bagus tersenyum begitu," si laki-laki memperhatikan gadis itu. Kalau berhenti menangis gadis kecil itu benar-benar tampak manis.

"Mau kuantar pulang?" Laki-laki itu menawarkan dirinya. Dari awal niat dia memang ingin menolong.

Namun si gadis menggeleng kecil, "tidak perlu, aku ingin menunggu Eomma saja."

Si laki-laki pun bingung. Sejujurnya ia tidak tega meninggalkan gadis itu sendirian.

"Ayolah, kau bisa diculik jika tinggal di sini sendirian," ia berusaha membujuk gadis itu. Di samping ia harus pulang cepat, ia baru sadar kartun kesukaannya akan mulai sebentar lagi.

Si gadis tetap saja menggeleng.

Laki-laki itu pun menyerah. Ia berdiri di samping si gadis.

Tak berapa lama kemudian, seorang wanita berlari ke arah mereka sambil berteriak lirih, "Kyunghee-yaaa..."

Tepat ketika wanita itu sampai di hadapan mereka, ia segera memeluk erat gadis tersebut.

"Gwenchana?" Tanya wanita itu dengan suara bergetar.

Si gadis malah tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "nan gwenchana, tadi aku bertemu seseorang. Ia mengatakan hal indah."

Wanita itu menahan tangisnya, tak ingin terlihat rapuh di mata anak gadisnya, "benarkah? Apa katanya?"

"Ia bilang, tak usah khawatir jika aku kehilangan seseorang, karena pasti akan ada yang datang dan membawa cinta yang lebih, ia bilang seperti itu. Berarti akan ada seseorang datang membawa cinta yang banyak padaku kan, Eomma?"

Wanita itu hanya terdiam memandang gadis kecilnya itu. Ia mengusap-ngusap kepala gadisnya itu dengan lembut.

"Ne, kau pasti akan mendapatkan banyak cinta, sayang."

Sejak dari tadi si laki-laki sudah berlalu. Ia merasa canggung berada di dalam suasana seperti tadi. Ia tidak tau harus bertingkah seperti apa. Oleh karena itu ia memituskan untuk pulang.

Di perjalanan pulang, satu hal yang tak bisa ia lupakan.

Senyum gadis itu.

Ah, entah kenapa ia berharap bisa bertemu gadis itu suatu saat nanti.

***

Aku tidak percaya takdir. Namun ketika aku belajar untuk memercayainya, aku bersyukur kau yang di sana mengarahkanku.
— Min Yoongi

Aku percaya takdir. Namun aku tidak pernah menyangka takdir datang dengan cara seperti ini. Oleh karena itu, terima kasih telah menerimaku.
— Lee Kyunghee

2018.05.04
Dawn in Daegu Ended

___________

Makasih untuk semuanya guyss!!
Aku bener2 cinta sama kalian, iya kalian, kalian yang mau baca ceritaku, kalian yang mau memberi jejak di ceritaku, kalian yang mau mencintai karyaku, kalian yang suka baperan sama tulisanku, kalian yang nungguin notif dariku, kalian yang suka teriak2 di kolom comment, kalian yang bingung mau comment apa berakhir hanya memberi vote, kalian yang sukses buat aku ketawa karena comment kalian, kalian yang sabar banget nungguin aku yang kadang suka labil.

Makasih guiseee!
Aku ga bisa nyebutin kalin satu2, tapi buat pembaca setiaku, aku tau kalian kok, walaupun yang hanya ngevote dan bahkan readers baru. Aku tau, dan aku sangat berterima kasih.

THANK YOU FOR YOUR LOVE TO MEE!!
Aku akan terus berkarya!

Anyway untuk bonus chapter,
Tulis komentar disini,
Hal yang ingin kalian tau tentang DiD?
Atau hal yang masih bikin bingung?
Atau moments yang pingin kalian baca?
Drop here!
Anggap aja QnA kecil2an
Dan manatau aku punya ide untuk bonus chapter hehehe

Lots Of Love,
Kieyaa 💜

Dawn in Daegu • 1/7Where stories live. Discover now