Screw Up

5.9K 851 51
                                    


"Yaa, Kyunghee! Jangan tidur berdiri seperti itu!"

Pria tua bersama cucu perempuannya yang menimbulkan keributan tadi, berdiri di sampingku. Tah sudah berapa kali cucu perempuannya itu menubruk badanku. Ckckck. Anak zaman sekarang memang kurang rasa malu. Bagaimana dia bisa tidur berdiri tanpa berpikir keadaan sekelilingnya.
Belum lagi keadaan kereta yang sesak dan pengap. Dengan penuh kesabaran aku menerima tubrukan demi tubrukan darinya. Ya tuhan, aku hanya ingin menjenguk Eomma kenapa begitu banyak cobaan? Apa salahku?

Kereta telah berhenti pada 4 pemberhentian. Penumpang pun tampaknya semakin sedikit. Aku beri sedikit jarak antara diriku dan gadis remaja itu. Aku tekankan lagi. Gadis remaja. Heol! Aku baru sadar bahwa perempuan yang di sampingku ini seorang gadis remaja. Aku bertaruh 1 juta won bahwa dia adalah penggemarku. Gadis remaja mana di Korea yang sekarang tidak menggemari BTS?

Kali ini aku benar-benar membuat jarak dengannya. Tidak terlalu jauh agar dia tidak curiga. Namun semakin kuperhatikan, gadis ini benar-benar tidak tau malu. Dengan kepala yang oleng dan ekspresi wajah yang benar-benar kusut. Seakan-akan wajahnya sedang berkata "Aku lelah! Aku mengantuk! Berhenti menatapku!". Andwae, tidak mungkin dia seorang ARMY. Yang kutau semua ARMY itu cantik. Ani, aku bukan mengatakan gadis ini jelek. Hanya saja...

"Pemberhentian Daegu. Harap bersiap-siap."

Aah.. sebentar lagi kereta akan sampai di stasiun Daegu. Aku mengangkat tas ransel yang kuletakkan sebelumnya di antara kedua kakiku, menyampirkannya ke bahu dan bersiap-siap untuk mendekati pintu kereta.

Tepat ketika gadis remaja tadi jatuh dan menabrak tubuhku. Aku kehilangan keseimbangan dan ikut jatuh bersamanya. Sialnya lagi badannya yang sedikit berat itu menimpaku.

Aku mengerang. Kepala gadis itu tepat mengenai daguku dengan keras. Dalam keadaan kesakitan kupastikan maskerku tidak terbuka. Itu yang terpenting. Apalagi sekarang aku menjadi pusat perhatian penumpang lainnya, walaupun sebagian mereka mulai mengabaikan kami karena pintu kereta sudah terbuka. Dan syukurlah, maskerku tidak tersingkap sedikit pun. Namun sekarang yang kudapati adalah tatapan mata gadis remaja itu yang membulat dengan sempurna.

Hanya sepersekian detik, matanya kembali normal. Setelah itu matanya benar-benar membulat lagi dengan sempurna.

Mata gadis itu hitam.

Pekat.

Seperti milikku.

"Yaa, Kyunghee-ya, neo yeojaya?! Cepat bangun. Minta maaf kepadanya. Dasar tak tau malu."

Aku mengalihkan pandanganku dari wajahnya ketika pria tua yang datang bersama gadis remaja ini berbicara.

Gadis itu pun bangkit dengan perlahan tanpa mengerjapkan matanya walau hanya sekejap. Obviously. She must be a fan.

I'm screwing up.

Aku segera berdiri dan berjalan cepat menuju bagian luar kereta. Dia tidak boleh menyadarinya.

Pertama, aku tidak tau dia fans yang seperti apa.
Kedua, kalau dia menyadariku, dia bisa saja mengikutiku sampai ke rumah sakit.
Ketiga, kalau dia mengikutiku, dia akan tau bahwa Eomma-ku sedang dirawat.
Keempat, dia akan memberi tau kepada sesama ARMY tentang hal ini.
Kelima, aku benci seseorang menyinggung tentang Eomma.
Keenam, jika aku ingin dia untuk diam, aku harus membuat perjanjian dengannya.
Ketujuh, aku benci untuk melakukan hal itu.

Bahkan teoriku lebih banyak dari teori Jin Hyung tentang cara untuk bersikap natural.

Aku memikirkan dosa besar apa yang telah kulakukan sehingga hariku begitu sial. Jika berbicara tentang dosa, seharusnya Jungkook yang pantas mendapatkan ganjaran atas kelakuannya di dorm. Tapi kenapa harus aku yang bernasib sial? Kenapa aku harus bertemu dengan seorang fans?

"Yaa, Kyunghee-ya! Cepat minta maaf kepada pria tadi. Kau benar-benar tidak sopan. Kenapa hanya diam begitu. Aku tidak mau tau, minta maaf sekarang!"

Aku mendengar suara pria tua tadi.

Andwae. Kau tidak perlu meminta maaf. Sungguh.

Kupercepat langkah kakiku. Namun dari jauh kudengar gadis remaja itu memanggil.

"Jeogiya!" (Permisi!)

Dengan refleks langkahku terhenti.

Gadis itu berlari kecil ke arahku.

Kini kaki gadis itu sudah berada tepat beberapa langkah di depan kakiku.

"Jeogiya, tentang masalah yang tadi aku benar-benar minta maaf. Joesonghamnida." (Aku minta maaf)

Ia membungkukkan badannya dalam-dalam.

Aku hanya mengangguk-anggukan kepala sebagai jawaban.

Sepertinya gadis ini tidak sadar bahwa aku adalah Min Yoongi. Syukurlah.

Ketika aku ingin membalikkan badan, gadis itu tiba-tiba bersuara lagi.

"Joegi, na gung-geumhae. Neo Yoongi-ssi aniji?" (Maaf, aku penasaran. Kau bukan Yoongi kan?) (Informal :v)

Now, I'm totally screw up.

She knows me. Damn it!

__________

Heyyo guys!
Kieyaa is back ;))
Ada yang nunggu ga? Hahaha aku tau ga ada yang nunggu, but its okay :))
Aku ahli dalam menghibur diri kok :3
Btw guys thanks for 0,5K readers and +0,25K votes 🎉🎉🎉
BIG THANKS YAA GUYS !!
I'm nothing without y'all :')

Please keep love and support me ;))

LOL,
Kieyaa 💜

Dawn in Daegu • 1/7Where stories live. Discover now