Night Breeze pt.1

4.3K 607 36
                                    


"Akhir-akhir ini kasus penculikan kembali marak terjadi. Data yang terkumpul menyatakan bahwa penculikan terjadi pada wanita berkisar umur 20 sampai 30 tahun.."

Suara televisi memenuhi ruang tamu. Dengan bosan aku menukar channel-nya.

"Ya! Tunggu dulu! Aku mau dengar beritanya!" Teriak Jae Oppa yang berada di sampingku.

"Ck, aku ingin menonton drama."

"Ya! Ini penting! Kau tidak dengar tadi! Penculikan sedang marak dan mengincar wanita seusiamu!!"

Posisiku yang sekarang menyandar ke lengan Jae Oppa membuat suara omelannya terdengar sangat melengking.

Aku bangkit dari posisiku.

"Oppa tidak perlu berteriak seperti itu, bisa tuli telingaku."

Ia segera merebut remote dari tanganku dan menukar kembali channel-nya.

Ck, aku hanya meyerah dengan keinginannya itu.

Untung saja bukan BTS's stage di music show, kalau itu aku akan berjuang sampai titik darah peghabisan.

Aku kembali menyenderkan badanku ke lengan Oppa.

"Kyunghee-yaa.."

Tiba-tiba Sungmi Eonni berteriak dari dapur.

"Waeyo, Eonni?"

"Kau bisa tolong ambilkan telur di kulkas. Aku sedang mengaduk ini."

"Aah, geurae. Tunggu."

Selagi aku bangkit Jae Oppa melirikku tajam sambil mengatakan sesuatu dengan suara kecil.

"Kau! Bantu dia!"

Ck, ini juga aku sedang berdiri untuk membantu Eonni.

Aku segera berjalan ke dapur.

"Eonni, telurnya habis," kataku ketika menemukan tidak ada sebuah telur pun di dalam kulkas.

"Jinjjayo?"

"Biar aku beli di supermarket."

"Aah, hati-hati yaa.."

"Eoh."

Belum bergerak aku dari tempatku, Jae Oppa sudah meyeru dari ruang tamu.

"Andwae!! Kau lihat tadi berita?! Andwae andwae, biar aku saja."

Ia segera bangkit dari sofa dan mengambil jaketnya.

Aku segera mendorongnya duduk kembali.

"Ck, supermarket dekat Oppa, jangan berlebihan begitu," kataku.

"Andwae?!!!"

"Ya! Jaehyung-ah, kau berhentilah khawatir begitu. Aku yakin penculik itu malah habis dibuat Kyunghee kalau mereka bertemu."

Aku tertawa mendengar perkataan Sungmi Eonni.

Jae Oppa dengan pasrah akhirnya membiarkanku pergi.

Aku segera memakai jaketku dan berjalan menuju pintu.

"Ada yang mau snack?" Tanyaku menawarkan.

"Eoh!! Jangan lupa beli ramyeon juga yaa!" Teriak Jae Oppa dari ruang tamu.

Ck, perasaan baru saja Jae Oppa mengkhawatirkanku sekarang lihatlah muka girangnya.

Dawn in Daegu • 1/7Where stories live. Discover now