Dream

5.6K 784 25
                                    


"Kyunghee-ya, kau sakit?"

Suara teman sebangkuku membuatku terkejut.

"Aah... Anii... Aku tidak sakit."

"Tapi kau berkeringat dari tadi, padahal AC kelas kita hidup."

Perempuan yang bernama Nara itu mengusap dahiku dengan sapu tangan miliknya.

"Gwenchana, Nara-ya. Mungkin aku hanya sedikit kelelahan."

"Kalau begitu tidur saja di UKS. Perawat sekolah tidak datang hari ini, kau bebas istirahat di sana."

"Jongmal gwenchana, Nara-ya. Aku baik-baik saja."

Beberapa detik kami berdua terdiam. Kemudian Nara membuka mulutnya kembali.

"Omong-omong kau sudah isi form yang diberikan Kang-saem?"

"Form yang mana?"

"Form tentang cita-citamu kelak, perkuliahan yang memuakkan, dan tentang minat yang tak kunjung dapat kulihat."

Aku tergelak mendengar jawaban teman sebangkuku ini. Aku memang tidak terlalu dekat denganya. Namun, ia benar-benar konyol kalau boleh aku deskripsikan.

"Beluum. Aku belum mengisinya."

"Kau kan pintar, Kyunghee-ya.. Aku yakin jika kau mendaftar ke Seoul University-pun bakal diterima."

"Kau juga pasti bisa, Nara-ya."

"Duh, jangan mimpi Seoul University. Universitas kecil di Daegu saja aku ragu bisa memasukinya apa tidak. Atau aku jadi idol saja yaa, mungkin hidupku akan lebih bersinar."

Aku hanya terkekeh ringan. Anak ini memang hobi sekali mengkhayal.

"Kapan terakhir dikumpulkan?"

"Besok."

"Hmmmm.. Baiklah kalau begitu. Terimakasih sudah mengingatkan."

"Sama-sama."

Aku pun berdiri dari kursiku. Namun, tangan Nara menahanku.

"Tidak ingin ke kantin?"

"Aah.. Tidak. Aku ingin ke atap sekolah."

"Kau tidak bisa makan apa-apa di sana."

"Hahahaha. Tapi aku bisa mendapatkan kenyamanan," kataku sambil berlalu.

***

Semilir angin musim semi yang begitu ringan menerpa rambutku. Suasana begitu nyaman, namun tidak dengan hatiku. Masih segar di ingatanku darah milik Yeonha Ahjumma yang mengalir memenuhi lantai kamar mandi tadi pagi.

Seketika badanku menegang kembali.

Belum lagi wajah panik Suga Oppa yang tampak sangat pucat.

Sudah sekian lama aku berkeliaran di rumah sakit, tidak sekali pun aku melihat darah sebanyak itu. Darah itu mengerikan, pikirku.

Dawn in Daegu • 1/7Where stories live. Discover now