Bangtan's Dorm

4.7K 668 30
                                    


"Sunbae, aku benar-benar minta maaf tentang kejadian kemarin."

Aku membungkukkan badanku dalam-dalam, berharap Hyungwoo Sunbae mau memaafkanku. (Kakak tingkat)

Tadi kulihat Hyungwoo Sunbae dari kejauhan tepat ketika aku keluar dari kelas. Segera kudatangi dia untuk meminta maaf tentang masalah kemarin. Sampai di rumah pun aku lupa untuk menghubungi Sunbae kalau aku tidak kembali ke kafe dan langsung pulang. Jadi aku rasa aku benar-benar harus minta maaf padanya.

"Gwenchanayo. Aku benar-benar tidak masalah dengan itu, aku hanya sedikit terkejut kemarin," katanya dengan senyum manisnya.

Ayolah, kalau Sunbae tersenyum seperti itu aku semakin merasa bersalah.

"Jangan begitu, kalau Sunbae marah padaku aku terima kok. Jangan ditahan-tahan," kataku.

Sedetik kemudian Sunbae tertawa.

"Sunbae, kenapa?"

"Kyunghee-yaa, bisakah kau berhenti bersikap lucu seperti itu? Kau tak tau bagaimana aku sangat ingin mencubit pipimu," kata Sunbae diselingi tawa.

Wajahku tiba-tiba memanas.

"Ta.. tapi.."

"Percayalah, aku benar-benar tidak marah. Lihat wajahku. Apakah seperti seseorang yang sedang marah?" Katanya sambil menyunggingkan gigi putihnya.

"Tapi, tetap saja aku tidak enak dengan Sunbae," kataku sambil menundukkan kepala.

Untuk benerapa detik Sunbae terdiam. Sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu, atau ia ingin merubah pikirannya.

Tidak apa. Jika Sunbae marah pun aku terima. Aku sungguh keterlaluan kemarin sudah meninggalkannya.

"Kalau kau memaksa.. bagaimana kalau kau memenuhi satu keinginanku," katanya.

Aku dengan semangat mengangguk-anggukan kepalaku.

"Ne, akan kulakukan apa saja."

Hyungwoo Sunbae tampak menimbang-nimbang permintaan apa yang akan dilontarkannya.

"Hmm.. bagaimana kalau mulai sekarang panggil aku Oppa, jangan memanggilku Sunbae."

"Eh? Hanya itu?"

"Kau mau kutambah? Sebenarnya aku punya banyak permintaan untukmu."

"Aniyo, aniyo. Aku akan melakukannya."

Hyungwoo Sunbae kembali tertawa.

"Ya ampun Kyunghee-yaa.. kenapa kau begitu menggemaskan," katanya bercampur sedikit tawa.

"Kalau begitu aku pergi dulu yaa, aku masih ada kelas. Jangan lupa hubungi aku kalau kau kenapa-kenapa," lanjutnya sambil mengacak rambutku.

"Ne, Sun.. maksudku, Ne Oppa."

"Annyeong," katanya sambil melambaikan tangannya kepadaku.

Aku pun membalas lambaiannya.

Setelah Hyungwoo Oppa benar-benar pergi, aku memegang kepalaku.

Itu tadi maksudnya apa?

Sedetik kemudian ponselku bergetar membuatku terkejut.

Kuambil ponsel yang berada di dalam saku jaketku dan melihatnya.

Satu pesan dari Suga Oppa.

Kali ini apa lagi?

Kubuka pesan itu dengan lambat, tak siap melihat apa isinya.

Dawn in Daegu • 1/7Where stories live. Discover now