An Ordinary Fan

6.4K 825 53
                                    


"Joegi, na gung-geumhae. Neo Yoongi-ssi aniji?"

Kyunghee, pabo! Karena terlalu gugup aku sampai berbicara dengan bahasa informal. Kesan pertama yang buruk.

Orang yang kuyakini adalah Min Yoongi itu berdiri mematung. Duuh! Salahku juga sih bertanya seperti itu. Pasti aku membuatnya tidak nyaman.

Tapi kau tau kan rasanya ketika memiliki kesempatan untuk lebih dekat dengan idolamu, kau akan mencari berbagai cara. Bersikap menyenangkan, membuat kesan yang bagus, berharap ia mengenali wajahmu, setidaknya di antara berjuta-juta fans ia dapat menyebutkan namamu, namun tentu saja tidak dengan cara yang dilakukan para sasaeng. Dan aku benar-benar melakukan hal yang salah sekarang. Bagaimana bisa aku berbicara dengannya menggunakan bahasa informal?

"Kau fans?"

Akhirnya Yoongi Oppa bersuara.

"Aah.."

Sejujurnya aku bingung mau menjawab apa. Aku tidak ingin dicap sebagai fans yang buruk, jadi aku berpikir jawaban apa yang pantas kuberikan kepada Oppa.

"Aah, yaa aku adalah fansmu."

Yoongi Oppa sepertinya ingin berbicara, namun segera kupotong,

"Ani.. ani.. aku fans biasa kok, bukan seorang sasaeng."

Oppa hanya diam. Sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu.

"Siapa namamu?"

Aku sedikit terkejut.

Dia bertanya namaku. Walaupun hanya sekedar bertanya nama, rasanya hatiku ingin meledak. Membuncah tidak karuan.

"Aah.. Kyunghee. Lee Kyunghee." Aku menjawab dengan gugup.

"Baiklah, Kyunghee-ssi. Bisakah kau rahasiakan keberadaanku saat ini? Aku tidak ingin siapapun mengetahui bahwa aku sekarang sedang di Daegu. Siapapun itu."

Aku hanya mengangguk-angguk kecil. Aku benar-benar tak tau harus menjawab seperti apa. Aku terlalu gugup. Jantungku benar-benar bekerja dengan hebat. Untuk bernapas saja aku tak bisa. Beginikah rasanya bertemu seseorang yang kau idolakan tepat berada di hadapanmu?

"Kyunghee-ssi, aku harap kau bisa bekerja sama denganku."

Sekali lagi aku anggukkan kepalaku.

"Aku bukannya ingin mengancammu, tapi jika aku mengetahui berita ini beredar, aku anggap semuanya bermula darimu."

Okay, perkataan Yoongi Oppa sedikit membuatku takut.

"Ne," kataku singkat.

Ya tuhan aku ingin berkata lebih dari itu. Semua pertanyaan-pertanyaan yang bertebangan di benakku tadi hilang begitu saja ditelan rasa gugup.

"Okelah kalau begitu. Aku percaya padamu, Kyunghe-ssi."

Ia memegang pundakku. Ya tuhan ia memegang pundakku. IA-MEMEGANG-PUNDAKKU. Oh God!

Dawn in Daegu • 1/7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang