(+) Kyunghee pt.2

4K 386 37
                                    

Ini masih lanjutan kisah masa lalu Kyunghee. Yang ia harap bisa selalu menguatkannya ketika ia mengingat ini lagi. Memori lama yang bersemayam di sudut pikirannya. Ia tak pernah menyesali hari itu datang, yang ia tau, ia harus bisa lebih kuat lagi untuk bisa berdiri tegak di samping pria yang luar biasa.

• • •

Kyunghee memandang kedua lelaki yang duduk berhadapan di sofa secara bergantian. Ia menghela napasnya dengan keras. Ini bukanlah hal yang bagus, pikirnya. Ia tau benar, dengan cara apapun ia tidak akan bisa memisahkan mereka berdua jika sudah dalam suasana seperti ini. Persis seperti dulu ketika Kyunghee pernah ingin pergi berlibur dengan Yoongi berdua. Jaehyung mati-matian melarangnya sehingga mereka berdua bertemu.

"Kyunghee, bisakah kau masuk ke dalam kamar dulu. Oppa-mu ingin berbicara serius dengan pria gula yang katanya bisa melindungimu ini." Jaehyung berkata tanpa sedikit pun memandang ke arah Kyunghee.

Lagi-lagi Kyunghee memandang mereka secara bergantian. Terakhir ia memandang Yoongi dan melihat pria itu tidak dalam keadaan yang baik. Wajahnya tampak begitu kusut, napasnya masih terengah-engah, bahkan keringatnya saja belum kering. Tampaknya ia datang kemari dengan terburu-buru.

Setelah itu Kyunghee berjalan menuju kamarnya dengan perasaan yang tidak tenang. Ia hanya berharap ketika ia keluar nanti, ia tidak menemukan satu dari keduanya yang terluka. Ayolah, laki-laki biasa main tangan sesama mereka walaupun itu hanya karena hal sepele.

Kyunghee segera berjalan menuju kamarnya, menutup pintu rapat-rapat dan menghempaskan badannya dengan keras di atas kasur. Jujur saja ia penasaran apa yang dibicarakan kedua lelaki itu di luar. Namun Kyunghee memutuskan untuk tidak peduli.

Beberapa detik kemudian pikirannya sudah melayang ke memori lamanya. Tepat sehari setelah Yoongi memainkan lagu untuknya dan menghapus jarak di antara mereka untuk pertama kalinya.

Hari itu cuaca lumayan buruk. Hujan yang tidak diprediksi tiba-tiba turun membasahi mereka yang baru saja beberapa langkah keluar dari sebuah mini market. Dengan langkah kecil dan tangan Yoongi yang menggenggam tangannya mereka berjalan kembali ke mini market tersebut dan memutuskan untuk duduk berteduh di sana.

Yoongi menerawang. Ia tidak mengatakan apapun. Sambil memandangi rintik hujan yang turun mereka diselimuti suasana hening.

Tak berapa lama kemudian Yoongi bersuara, masih dengan matanya menerawang jauh menembus hujan yang berada di hadapan mereka, "kau tau Kyunghee? Selama ini kau adalah mimpiku."

Kyunghee memandang heran. "Mimpi? Maksud, Oppa?"

Yoongi memalingkah wajahnya tepat menghadap Kyunghee. "Kau adalah mimpi terindahku. Kalau saja aku tidak bertemu denganmu aku pasti hidup seperti mayat hidup. Tanpa mimpi indah." Ia tersenyum tulus.

Pada detik pertama Kyunghee memang tersenyum. Namun tiba-tiba sebuah pemikiran mengusik kepalanya. "Dan Oppa adalah mimpi indah kami." Entah keberanian dari mana ia menyuarakan isi kepalanya membuat Yoongi menatap heran.

"Kami, penggemarmu, pendukungmu. Bagi kami, kau adalah mimpi terindah yang pernah kami miliki."

"Walaupun kini aku sudah ada di hadapanmu?"

Wanita itu mengangguk kecil. "Ada dan tanpamu. Kalian adalah mimpi terindahku. Sedangkan kau.." Kyunghee sejenak ragu ingin mengutarakan isi hatinya. Namun ia segera melanjutkan kalimatnya,

"Sedangkan kau, kau adalah hidupku."

Ya, sepenting itu dirimu sehingga dengan alasan apapun aku tak ingin melepaskanmu.

Dawn in Daegu • 1/7Where stories live. Discover now