Bias

4.7K 697 94
                                    


Guys, with all my love plz vote and comment my story okay? 💜

***

"Nomor yang anda tuju sedang sibuk..."

Sudah berkali-kali aku memanggil nomor tersebut, namun tetap tak ada jawaban dari sana.

Ingin rasanya aku membanting ponselku atau membentur kepalaku ke tembok.

Kyunghee-ya, neo paboya?

Kemarin itu adalah kesempatanmu untuk kembali berhubungan dengan Suga Oppa dan kau menyia-nyiakannya.

Aku mengacak rambutku.

Kira-kira 6 bulan yang lalu, ketika Oppa pulang dari Daegu ke Seoul. Ketika aku mengikrarkan aku telah jatuh cinta padanya.

Di saat yang sama aku mengikrarkan pula bahwa aku harus berhenti mencintainya.

Namun apa? Bohong jika ada yang mengatakan kalau melupakan cinta itu hanya butuh waktu.

4 hari pun rasanya tidak bisa dihapus dengan waktu 6 bulan.

Apakah setiap cinta pertama begitu?

Aku tidak tau.

Terkadang aku berpikir semua yang kurasakan hanya mimpi. Yang benar saja?! Aku hanya bertemu dengan Oppa 4 hari dan aku jatuh sedalam ini. Bukankah itu terdengar terlalu berlebihan?

Anggap sajalah aku egois. Silakan. Tapi sejak Oppa menghubungiku di Seoul, perasaan yang berusaha kukubur itu muncul lagi. Its your chance, Kyunghee. Don't waste it.

Dan kemarin dengan bodohnya aku pergi meninggalkan apartement itu tanpa salam.

Apa yang akan dipikirkan Suga Oppa? Aku yakin dia pasti akan membenciku. Bahkan ia tidak menjawab panggilanku.

Tolong, aku ingin mati saja kalau begini.

"YAAA! KAUUU SI JAKET HITAM!!"

Aku menoleh ke arah suara tersebut.

The twins sasaeng? Kenapa mereka di sini.

Mereka berdua segera berlari menuju tempat aku berdiri.

"Ya! Ya! Ya! Ya! Ya! Ya Ampun! Takdir bukan kita dipertemukan lagi," kata salah satu dari mereka.

"Kenapa kalian di sini?" Tanyaku.

"Ck, kau bodoh yaa.. emang hanya kau yang bisa sekolah di kampus ini," kata yang cerewet.

Aku hanya bergumam paham.

"Omong-omong kita belum pernah berkenalan. Kenalkan aku Eunsol. Kang Eunsol. Ini kembaranku, Kang Eunbyeol."

Si cerewet memperkenalkan dirinya sambil menunjuk saudara kembarnya.

Saudara kembarnya hanya melambaikan tangannya sedikit.

"Aku Kyunghee. Lee Kyunghee," kataku sekenanya.

Aku masih takut kalau-kalau mereka adalah sasaeng. Siapa tau.

"Ya! Kau kenapa? Kami lihat dari jauh kau sedang kesal?" Tanya Eunsol.

Aku mengeryitkah dahiku.

Kenapa mereka sok kenal begini.

"Ah, ani," kataku.

"Eyyy, santai saja. Kau tidak perlu takut dengan kami. Kami anak baik-baik kok," kata Eunsol sambil menyikutku.

"Kyunghee, kau harus terbiasa dengan sikap Eunsol yang seperti itu. Dia memang anaknya begini," kata Eunbyeol sambil tersenyum.

Dawn in Daegu • 1/7Where stories live. Discover now