(Oikawa Tooru) - MENUNGGU HUJAN

2.1K 243 13
                                    

Suara hujan, gadis yang tidak dikenal, sore berpetir, ingatan tentang kegagalan, halte yang dingin, dan perasaan yang ketinggalan.
_______________

Disclaimer : ハイキュー!! punya Hairuichi Furudate-sensei, kuhanya pinjam Oikawa sebentar untuk membuatnya bertemu seseorang.

Disclaimer : ハイキュー!! punya Hairuichi Furudate-sensei, kuhanya pinjam Oikawa sebentar untuk membuatnya bertemu seseorang

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Hujan rintik. Sedikit.

Bus belum datang, Kapten voli SMA Aoba Johsai disana. Di sebuah halte, ada siswi lain disana. Seperti menunggu bus juga.

Karena merasa lumayan dikenal, pemuda dengan jersey warna tosca nya itu memberanikan diri mengatakan sesuatu, “Hujan ya?”

Perempuan berambut hitam yang dikucir kuda itu mendengus, sepertinya ia juga dari anak kelas tiga sehingga bisa berucap seenaknya, “Apa tidak kelihatan? Jelas saja ini hujan.”

Oikawa Tooru—nama pemuda sok tampan ini—sampai kaget dengan jawaban gadis super ketus dihadapannya ini, baru kali pertama ada cewek yang tidak nge-fans padanya. Benar-benar mebuat badmood di hari yang basah seperti hari ini.

“Kau tidak mengenalku ya?”

“Memang kau siapa mesti kukenal segala?”

“Oikawa Tooru.”

“Siapa yang tanya namamu?”

“Kau.”

Gadis itu menatap Oikawa tidak percaya, lalu dengan sebal mengalihkan pandangannya lagi pada rintik hujan yang sialannya malah makin besar, ia harus mundur beberapa langkah.

Kapten klub voli ini tidak puas hanya diam dan menunggu dalam keterdiaman, lagi pula rasanya agak aneh menemukan gadis yang tidak histeris padanya, seperti ada yang salah. “Kau kenapa baru pulang?”

“Aku tidak berbicara dengan orang yang tidak dikenal.” Jawab perempuan itu tanpa mengalihkan pandangannya dari hujan.

“Tadikan kau sudah tahu namaku.”

“Tidak ingat.” Ia berkata lebih ketus, “Dan tidak peduli.”

Oikawa menghela napas, “Bagaimana kalau kita mengobrol?”

Hening.

Masih hening.

Oikawa gagal mendapatkan jawaban.

Gadi itu memilih pura-pura tidak mendengar dan menatap kosong kearah jalanan yang sepi karena sudah sore. Anak baik tidak akan ada kegiatan klub di pekan ujian, hanya yang maniak ekskul yang masih melakukan kegiatan di situasi seperti ini.

“Kau pernah gagal pergi ke kejuaraan nasional?” suara Oikawa memecah keheningan, tiba-tiba ia ingin merancau, tidak peduli siapapun yang mendengarnya.

HALUKYUU! Kde žijí příběhy. Začni objevovat