(Bokuto Koutaro) - MARAH

1.5K 158 25
                                    

Special request sirop_marujan 😘

__________

Ia selalu cemberut.

Dengan pipi yang digelembungkan besar, biasanya ia akan memarahiku karena hal-hal yang menurutku sepele.

Seperti sekarang ini.

"Kou-chan! Tas olahragamu ini jorok banget deh! Lihat! Ini bisa jadi sarang kecoa kalau aku telat membersihkan!"

Tuh kan.

Gadis ini sudah... Sebentar... Ummm, berapa lama ya kami berpacaran?

Pokoknya aku dan dia sudah cukup lama menjalin cerita. Dia teman sekelasnya Akaashi, awalnya dia ingin menyemangati Akaashi dan malah ketiban sial disukai olehku.

Ya, aku tergila-gila padanya.

Jangan tanya kenapa, karena aku tidak akan punya jawaban yang kamu minta.

"Kouuuuuu-chaaaaaaaaaan?!"

Dia mengulangi memanggil namaku. Baiklah, kini aku harus jadi anak laki-laki baik.

"Ya, sayang?"

Ia mendelik, imut sekali. "SAYANG SAYANG KEPALAMU ITU!"

aneh deh, masa di ngegas aja aku makin sayang sih. Aduh, aduh~

"Terus aku harus gimana dong?"

Matanya yang berapi-api itu menyulut apapun yang terpandang olehnya, sayangnya itu tidak berlaku untukku. Oh ayolah, aku Bokuto Koutaro. Si jenius voli. Si Ace. Si terhebat. Mana mungkin api kecil dapat membakarku?

"Kok senyum-senyum sendiri sih?!" Sekarang dia berkacak pinggang di hadapanku.

"Abis kamu imut banget sih."

"ARGGHHHHHHH! BOKUTO KOTARO AKU SEDANG MARAH PADAMU!!!!!!"

Aku tertawa, dimataku ia sama sekali tidak terlihat marah, "Ah masa sih?"

"Kamu tuh ga sayang ya sama aku?"

Eh?

Gadisku itu melanjutkan pembicaraannya lagi, "aku capek dibuat bercanda terus sama kamu. Mau putus aja?"

Eh?

Ini salah.

Yah kalau sudah membuat nyonya kesal sebegininya, mau diapakan lagi? Aku memang mesti pakai cara yang itu.

Aku bangkit dari dudukku dan mendorong badan mungilnya ke tembok, menguncinya dengan tanganku. Ia terlihat gentar, seperti kelinci basah yang tidak tau harus pergi kemana.

Aku menyentuh bibirnya lembut, "Masa kamu harus bertanya aku sayang apa enggak?" Dengan salah satu tangan lain yang berkelana, aku tau betul caranya.

"Kau mau apa, kou-chan?" Takut-takut ia bertanya. Lucu sekali.

Aku tersenyum setelah mendekatkan wajahku pada wajahnya, ia sudah tidak punya kesempatan untuk marah. Sama sekali tak punya, "Kamu pasti tau betul aku akan melakukan apa~''

"Jang--"

Belum sempat ia menolak, aku sudah menarikny dalam ciuman panjang. Dan bonus beberapa tangan yang bebas untuk merengkuhnya.

Ia tidak lagi meronta.

Saat pangutan itu kulepas dengan sengaja, tampak jelas wajah gadis itu semerah tomat. Mungkin ia malu. Ah, hahahaha~ ia pasti sangat malu.

"Bagaimana, masih marah?"

Aku menghadiahi dia senyum cemerlangku seperti biasa.

Kemudian dia memalingkan muka dengan (lagi-lagi) pipi yang digelembungkan, "Baka!"

HALUKYUU! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang