(Azumane Asahi - Yachi Hitoka) ー Audio Visual

874 86 12
                                    

[Short - AUDIO VISUAL]

***

"Yachi, sedang apa?" Asahi tidak menyangka menemukan juniornya di klub voli sedang asik sendiri di ruang audio visual, sendirian. Tidak ada orang.

"EHHH..." gadis kelas satu itu tiba-tiba kaget sendiri menemukan senpai-nya bukan di gedung olahraga, malah disini. "Asahi-san sedang apa disini?"

Asahi menaikan alis, "Kelasku ada pelajaran kesenian, jadi kami akan menggunakan ruangan ini." Pria berjenggot itu menjelaskan. "Yachi sendiri, kenapa disini? Ini kan ruang audio visual punya anak kelas tiga?"

"Ahahaha, iya juga ya." Yachi tertawa malu, "Ruang audio visual kelas satu sedang diperbaiki, jadi kelasku tadi memakai kelas ini. Terus karena ruangannya hening aku keasikan menggambar disini."

"Eh, menggambar?"

Yachi menggangguk, mengiyakan kata tanya Asahi.

"Menggambar apa? Boleh lihat?"

Gadis itu mengangguk dan menyodorkan hasil corat-coretnya tadi, "Draft untuk famflet klub voli."

Asahi terkagum sendiri melihat karya Yachi yang begitu bagus, "Waaaaa~ Yachi ini keren banget!"

"Benarkah?"

"Benar! Aku sukaー"

"Oh si Azumane itu?"

"Iya, si Azumane itu, ganteng sih. Ace pula katanya di voli. Tapi nggak banget deh."

Pujian Asahi tadi terhenti kala mendengar segerombolan cewek diluar ruangan sedang membicarakannya, tentu saja bukan hal bagus.

Yachi menggigit bibirnya sendiri, ia cukup tahu situasi.

"Iya, kayak uke gitu ya. Ga ada wibawa-wibawanya."

"Oh, seme-nya Azumane pasti Daichi
kelas sebelah! Mereka kan bareng terus!"

"Iya tuh kayaknya."

"Iyalah, mana ada cewek yang mau sama cowok semelempem dia?"

"HAHAHAHAHAHHAHAHA." Suara tawa itu menggema, mereka masuk ruang audio visual sambil terbahak.

Tawa mereka terbungkam setelah menyadari diruangan itu ada juga Asahi dan seorang gadis kelas satu, yang sepertinya sudah mendengarkan obrolan mereka dari awal.

"Duh gimana nih?" Seru seorang cewek berambut pendek ketika melihat Asahi ada disana.

"Toh biarin aja. Emang kenyataan!" Sahut teman cewek yang mulutnya kurang asupan nutrisi sopan santun pas lahirnya.

Yachi yang mendengar itu langsung serta Merta bangkit, ia ingin membela Asahi, tapi dengan cara apa?

Ia tidak kepikiran sesuatu apapun untuk dikatakan.

Duh, gimana nih, sudah terlanjur berdiri pula.

"KATA SIAPA ASAHI SENPAI NGGAK ADA YANG SUKA?" Yachi mengatakannya dengan tampang yang di garang-garangkan. "AKU SUKA KOK SAMA ASAHI-SENPAI, SUKA BANGET MALAH!"

Lha, ngomong apaan sih chi? Huhu.

Tapi sepertinya berhasil, sekumpulan cewek itu melongo parah. Secara gitu Yachi tuh imut pakai banget, dan dia mengatakan suka Asahi?

Mereka tentu kalah imut dari Yachi.

"AKU DAN ASAHI SENPAIー" Belum sempat Yachi melanjutkan kalimat sombongnya untuk mendaprat para kakak kelas ini, tangannya sudah keburu ditarik.

"Udahan yuk, kelasmu ada pelajaran kan? Ku antar ya?" Asahi sudah memegangi Yachi dan tangan satunya membereskan perlengkapan menggambar milik si gadis, setelah benar-benar terbawa, ia tersenyum tipis untuk pamit dan membawa manejernya itu pergi dari sana.

Sukses membuat teman-teman ceweknya melongo parah atas kegiatan romantis yang dipertontonkan Asahi yang ternyata gentleman sekali!

***

"Kamu beneran suka aku?" Selidik Asahi ketika mereka sudah berada di lorong yang sepi.

Yachi bingung menjelaskan, maksudnya itu bukan begitu. Maksudnya itu tadi yachi ingin menyelematkan Asahi dariー

"Aku juga suka Yachi, Bagaimana kalau langsung pacaran saja?" Asahi berkata mantap.

Ehhh??????!

***

HALUKYUU! Where stories live. Discover now