(Tsukishima Kei) - MEMAAFKAN

1.3K 116 5
                                    

"Hai." Seorang gadis dari klub memanah melambai, salah satu kawan sekelas.

Tsukishima diam saja.

"Kenapa lu, sakit gigi?" Tanya si gadis, ikut duduk disebelahnya.

Tsukishima menatap gadis itu, "Gua dikecewain sama orang."

"Abang lo?" Si gadis membuka minuman.

Tsukishima menatap si gadis tajam.

Gadis yang merasa di intimidasi dengan tatapan itu, dengan santai menatap Tsukishima balik, "Tau dari Yamaguchi, gua. Santai aja ngapa."

"Udah lama. Ngapain dia cerita-cerita." Sebal tsukishima.

"Ya karena udah lama juga, ngapa masih lu pikirin sih," si gadis dengan canda memukul lengan tsukishima.

Cowok kacamata itu memandang si gadis, kali ini dengan tatapan biasa, "Yang namanya di sakitin ya tetep sakit mau gimana juga."

"Kenapa nggak damai aja sih sama masa lalu?" Si gadis menyerngit.

Tsukishima menjawab, "Udah."

"Tapi?" Gadis itu menggantung tanya.

"Tapi?" Ulang Tsukishima dengan suara kebingungan.

Si gadis mengangkat bahu,"Iya, tapi lu gabisa maafin apa yang kejadian di belakang."

"Kan gua bilang, itu sakit. Ga gampang sembuhnya." Tsukishima tampak mulai kegerahan menjawab.

"Terus?"

"Terus apanya?"

"Mana bisa sembuh kalau ga disembuhin." Si gadis meneguk minumannya lagi, "Abang lu ga minta maaf apa gimana?"

"Udah." Angguk si pemuda kacamata.

"Hah? Udah?" Bingung si gadis merespon.

"Sering malah. Berkali-kali." Enteng sekali dijawabnya.

"YANG SAKIT OTAK LO YA, Bangsat?" Melotot gadis itu tak habis pikir.

Tsukishima mengedipkan matanya tiga kali polos.

"ABANG LO MINTA MAAF BERKALI-KALI DAN LO TERIAK-TERIAK SAKIT LU GA DISEMBUHIN?"

"Emang, kok. Sakitnya ga sembuh." Lalu pemuda itu mengarahkan direksinya kearah lain, "Nggak akan bisa sembuh."

"Kenapa ga lu coba maafin?"

"Kenapa harus gua maafin."

"Karena dia udah minta maaf. Berkali-kali."

"Gabisa, gua korban."

Si gadis tersenyum, "Ma, ma. Lo tuh pinter, jenius, tapi hati lu tinggi. Mau sampe kapan?"

"Sampe kapan apanya?"

"Sampai kapan lu playing victim bilang lo paling sakit padahal kenyataannya lu yang buat sakit orang. Tolol apa gimana?"

"Gua? Tolol?"

"Lo ngerasa sakit karena gabisa maafin diri lu sendiri. Lu kemakan ekspetasi lu sendiri, tapi nyalahin orang lain karena sesuatu nggak berjalan sesuai yang lu mau."

Tsukishima mengepalkan tangannya.

"Bener kan?"

Sunyi.

"Damai dulu sama diri sendiri. Kalau lu sakit, jangan salahin orang lain atas rasa sakit lu. Tanggung jawab dikit lah. Emang lu pusat dunia, njing? Emang lu sepinter apa sih, sewaw apa sih, se istimewa apa sih, sampe gabisa maafin orang lain?"

Gadis itu bangkit, berdiri. Diikuti pandangan Tsukishima.

"Coba belajar ngaca, terus minta maaf sama diri lu sendiri. Nanti idup lu jadi entengan dikit deh, percaya sama gua."

Lalu si gadis, menghilang dibalik tembok. Dan bel istirahat selesai berbunyi kencang sekali.

****

Note : udah jam 2 pagi. Tidur anjir. Ini curhat sih sebenernya. Lagi kacau juga huhu.

HALUKYUU! Where stories live. Discover now