🔞⚠️ (Tetsurou Kuroo - Shirofuku Yukie) TRAINING CAMP

3.8K 90 42
                                    

Bagi yang berusia dibawah sembilan belas tahun, silakan skip cerita ini. Dan jika nggak suka konten dewasa, boleh skip juga.

***

Kamu sudah diperingatkan.

***

Yukie memejamkan matanya.

Sebuah name tag identitas atas nama Shirofuku Yukie, kelas tiga, Menejer klub Voli SMA Fukurodani tergeletak begitu saja--bersama pakaian yang menyebar dilantai. Sehabis dilempar sembarang oleh para pemiliknya.

Di training camp gabungan, pada salah satu kelas kosong, saat teman-temannya sedang berlatih sedemikian gigih di ruang olahraga, dua insan ini sedang bermandikan peluh.

Berolahraga dengan menu tersendiri.

Gadis itu merasakan sensasi yang paling konyol tidak bisa ia jelaskan. Membiarkan sisa-sisa perasaan membuncah dalam dirinya mengalir sebagaimana mestinya.

"Kuroo," ia membisiki pemuda yang kini tergeletak diatasnya, "kau berat."

"Dan kau enak."

Tetsurou Kuroo, kelas tiga. Kapten voli dari SMA Nekoma; sedang menggesekkan hidung mancungnya ke perpotongan leher Yukie, geli.

Tidak seberapa geli jika dibandingkan yang barusan mereka lakukan. Yukie jadi merasa lapar lagi.

"Tapi masih enak Bokuto jika dibandingkan denganmu." Yukie menghempaskan tubuh Kuroo yang tidak memakai apa-apa menyingkir dari tubuhnya yang juga tidak mengenakan apa-apa. Seperti bayi yang baru lahir ke dunia--seperti seseorang ketika hendak mandi.

Kuroo berguling kesamping Yukie.

"Mungkin Bokuto juga sedang melakukannya bersama si manejer Karasuno," Kuroo memainkan rambut pendek Yukie, "siapa itu? Si Shimizu?"

"Harus banget ngomongin Bokuto dan pacar barunya?"

Mendengar itu, Kuroo merengkuh si gadis, kulit halus mereka bersentuhan, menciptakan sengatan baru yang bergejolak lebih menyenangkan. "Kau cemburu?" Bisik Kuroo, suaranya dibuat candu. Atau memang terdengar macam itu.

"Aku? Cemburu? Kau bercanda?" Dengan mata ngantuknya, Yukie mengintimidasi lawan mainnya, Kuroo.

"Dia kan mantanmu."

"Memang apa masalahnya kalau aku cemburu atau nggak?"

"Jangan cemburu pada siapapun selain aku, jika sedang bersamaku." Kuroo bangkit, bertitah, berada kembali diatas Yukie, bertumpu dengan kedua tangan.

"Self-ish sekali." Gerutu Yukie, "Memangnya kenapa?"

"Karena aku akan cemburu."

"Memang kau mencintaiku sampai cemburu segala?"

"Ya. Tentu saja."

"Meh," Yukie memutar bola matanya muak, "padahal latihan kemarin kau menggoda manejer junior Karasuno. Siapa namanya? Yachi?"

"Aku nggak terlalu suka anak polos," bisik Kuroo, "mereka tidak tau cara mainnya  dan lagi..."

"Dan apa?"

"Mereka tak se-enak kau."

"Memang apa yang kau suka?"

"Kau, Yukie. Kau." Kuroo mendekatkan lagi wajahnya, melumat bibir Yukie, "Aku masih lapar, boleh lagi?"

Sesuatu dibawah kuroo mengetuk-ngetuk Yukie, membuat gadis itu tak habis pikir bagaimana stamina pemuda itu bisa kembali secepat itu padahal baru mengobrol sepatah dua patah kata.

"Kurasa aku masih punya energi." Ujar Yukie, sembari tersenyum dan menarik kuroo mendekat.

Tepat saatnya, teriakan Yukie menggema di ruangan itu.

Mereka bermain lagi, entah untuk keberapa kali.

***

Note :
Hehehe.

HALUKYUU! Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum