WAKTU - (Kageyama Tobio) gift from @bakpaokeju

1.2K 88 7
                                    

WAKTU by bakpaokeju 💚💚

------

Ia frustrasi mengetik sesuatu di kolom pencarian laman internet. Ketik-hapus-ketik-hapus. Hanya itu.

Apa yang membuat si lelaki bersurai hitam legam itu frustrasi?

Sederhana sebenarnya. Ia hanya ingin tahu hadiah ulang tahun apa yang cocok untuk kekasihnya, Mona.

Maklum, ia dikenal sebagai yang masih awam soal percintaan. Padahal lelaki itu yang satu-satunya punya kekasih di antara rekannya yang lain.

Kageyama Tobio.

Sambil menyedot kasar susu kotaknya sampai kosong, kemudian meremasnya lantas melempar ke tempat sampah. Masuk. Hati Kageyama berkecamuk.

Menanyakan hal ini kepada teman-temannya pun hasilnya nihil.

Mau tidak mau, dengan kasar Kageyama mengembuskan napas kasar, besok tanpa hadiah diberikan pada Mona.

Sehari sebelumnya Mona merencanakan kencan saja besok. Kageyama dengan tanpa berpikir panjang mengiyakan, namun saat melihat kalender ponselnya pun ia panik.

Hari ulang tahun Mona bertepatan hari kencan mereka nanti.

Kageyama menghela napas, lantas membuang, "Semoga Alisa tidak marah." pikirnya.

Esoknya Kageyama menunggu di stasium tempat janji mereka. Kageyama kalau gelisah memang gampang terbaca. Lihat saja kaki kirinya refleks bergoyang dan berkali-kali melihat arloji di lengannya.

Taklama berselang, Mona menghampiri Kageyama dengan ceria yang sama.

Kageyama mencoba bersikap biasa. Merona pipinya melihat kekasihnya sebahagia itu.

Terang saja, kan, kalau ini hari bahagianya juga?

Mereka memasuki stasiun beriringan, menaiki kereta menuju taman hiburan yang Mona rencanakan. Dalam perjalanan, tak hentinya mereka berbicara hal remeh sekalipun.

Kageyama mulai membaik perasaannya.

"Hey, Tobio."

"Ya?"

"Mana hadiahku?"

Kageyama menegang. Gawat, batinnya. Ia sudah menduga akan ditanya seperti ini.

"Hadiah?"

"Iya. Hari ini aku ulang tahun." Mona mendekat menatap mata Kageyama, "jangan-jangan kamu lupa?"

Kageyama gelagapan, "Eh? Ma-mana mungkin aku lupa." matanya melirik ke arah lain.

"Benarkah?" Alisa mengangkat satu alisnya.

Kageyama memberanikan diri menatap kekasihnya itu, kemudian mengembuskan napas, "Baiklah aku mengaku. Aku ingat ulang tahunmu. Sungguh. Namun aku tidak tahu hadiah yang bagus untukmu."

Mona menarik dirinya kemudian tergelak, "Sudah kuduga seorang Tobio akan berkata seperti itu."

Kageyama bingung.

"Hadiahku sebenarnya sederhana, namun kalau dipikir-pikir lumayan mahal."

Kageyama kini ekspresinya tidak keruan mendengar kata 'mahal'.

"Aku cuma minta waktu." Mona menyunggingkan senyum.

Lagi-lagi Kageyama dibuatnya bingung.

"Sang waktu, kan, meski sederhana tapi sangat mahal. Kita cuma dikasih 24 jam. Sedikit, bukan? Karena sedikit dan mahal, makanya mau aku gunakan hari ini sebaik mungkin. Sama kamu."

"Tapi, bukannya malah kamu yang memberi aku waktu? Harusnya, kan, aku yang memberi."

"Kamu sudah mau menerima ajakanku saja sudah termasuk memberi, kok. Terima kasih hadiahnya. Hehe." Mona takbosan memamerkan senyum manisnya.

Kageyama tersipu. Cantik, batinnya.

"Sama-sama. Aku akan berusaha memberi hadiah terbaik buat kamu." Kageyama dengan tanpa ekspresi lantang mengatakannya.

Mona tergelak seraya memukul pelan lengan Kageyama, "Apa sih? Bukan Tobio banget."

Kageyama lagi-lagi tersipu. Meronalah pipinya.

HALUKYUU! Where stories live. Discover now