Chapter 60

4.5K 548 220
                                    

Aliska melangkah masuk ke dalam apartemen Dipta keesokan harinya. Hari ini dia pergi sendirian tidak bersama Boy karena ada hal yang ingin dia bahas dengan laki-laki itu. Aliska membuka pintu kamar Dipta. Ia melihat laki-laki dengan kaos putih polos tengah duduk di tepi kasur.

   "Dipta." Panggilan Aliska sama sekali tidak di hiraukan lelaki itu. Saat ini Dipta terlihat sedang melamun. Langkah kaki Aliska semakin dekat. Hingga pada akhirnya Aliska menemukan suatu di wajah Dipta. Sebuah cairan bening di tambah mata yang memerah.

Aliska menghela napas panjang. Sudah tak terhitung dia melihat Dipta menangis dalam keadaan melamun. Biasanya Aliska akan memilih untuk pergi supaya Dipta tidak tau jika dirinya memergoki laki-laki itu sedang menangis. Tetapi tidak dengan sekarang. Aliska memilih untuk bertanya sebenarnya apa yang membuat Dipta seperti ini.

   "Dipta!" Panggil Aliska lagi. Kali ini ia mengguncang pelan bahu Dipta membuat laki-laki itu langsung tersadar.

Melihat keberadaan Aliska membuat Dipta memalingkan wajahnya. Lelaki itu dengan cepat mengusap wajahnya kasar.

Aliska menghembuskan napas pelan. "Gak usah di hapus, aku udah liat," kata Aliska mengambil duduk di sebelah Dipta. "Kamu habis nangis kan? Kenapa?"

    "Gak," alibi Dipta.

   "Gak usah bohong lagi Dip, kamu selalu marah dan nyakitin diri kamu sendiri setelah mengatakan kata-kata menyakitkan untuk dia. Kenapa Dip? Kenapa kamu lakukan itu?" Tanya Aliska. Kedua matanya terasa panas dengan genangan mengepung di matanya.

Selama ini Aliska selalu memergoki semua tindakan Dipta. Lelaki itu selalu memaki dirinya sendiri ketika di hari itu dia mengucapkan kata-kata yang Aliska tau tidak mau ia keluarkan dari mulutnya. Bahkan tak jarang Dipta menyakiti dirinya sendiri setelah mengatakan kata-kata bodoh itu. Ucapan yang menyakiti perasaan gadis itu.

    "Dip, apa___ kamu masih sayang sama gadis itu?" Tanya Aliska mencoba menebak. Tetapi Dipta tidak menjawab nya. Ia hanya diam saja. "Dipta jawab pertanyaan aku!" Aliska menggerakan lengan Dipta. "Kamu masih punya perasaan untuk dia kan? Bahkan di saat gadis itu di rawat karena ulah kamu. Kamu setiap hari selalu berkunjung ke rumah sakit sekedar melihat keadaannya dari jauh."

   "Aku mau mandi." Dipta bangkit dari tempatnya duduk. Melangkah mengambil handuk yang tergantung di tembok lalu pergi ke kamar mandi.

Aliska menatap punggung Dipta sampai hilang dari pandangan nya ketika masuk kamar mandi. Gadis itu hanya bisa membuang napas nya kasar. Tidak sengaja matanya menangkap sebuah benda pipi tergeletak di atas nakas. Aliska melihat ke arah pintu kamar mandi. Tertutup rapat. Gadis itu pun meraih ponsel Dipta lalu memasukan password nya. Aliska selalu memeriksa ponsel Dipta setiap harinya. Tidak ada hal mencurigakan dari isi pesan di ponselnya.

Tetapi Aliska penasaran dengan salah satu aplikasi yang di beri kode oleh Dipta. Mungkin itu satu-satunya aplikasi yang tidak pernah Aliska buka. Jika ia bertanya kepada Dipta apa isi dari aplikasi itu. Dipta akan menjawab jika di dalamnya terdapat konsep-konsep rahasia untuk perusahaan nya. Dan Aliska percaya saja. Tetapi tidak untuk saat ini. Aliska benar-benar penasaran apakah benar isi aplikasi itu adalah konsep rahasia perusahaan?

Beberapa hari lalu Aliska tidak sengaja melihat kode yang Dipta masukan untuk membuka aplikasi tersebut. Dan sekarang akan Aliska gunakan kode itu. Semoga saja kodenya belum di ganti.

Story For Dipsha (New Versi)Where stories live. Discover now