"Pendek."
Keysha yang tengah melangkah sendirian di karidor itu langsung menoleh ketika mendengar suara familiar menyeruak di indra pendengaran nya. Gadis itu melihat Dipta yang berlari ke arahnya dengan mengenakan seragam basket.
"Loh, kak Dipta mau main basket?" tanya Keysha memastikan.
Dipta mengangguk pelan. "Ikut gue ya," katanya.
"Tapi a---"
"Gak nolak bisa?" kebiasaan Dipta selalu memotong ucapan Keysha. "Gue udah izin ke bokap lo."
"Di izinin?" tanya Keysha lagi. Dia barusan mau menolak karena mengingat hari ini Papa nya pulang siang dan seperti peraturan dari Tama jika mau kemana-mana Keysha harus pulang lebih dulu mengganti seragam sekolah nya dengan pakaian rumahan.
"Kalo gak di izinin gue gak akan ajak lo," kata Dipta datar. "Ke mobil dulu, gue masih ada yang harus di urus. "Dipta memberikan kunci mobilnya kepada Keysha. "Tunggu gue di mobil." Setelah itu dia kembali berlari begitu saja membuat Keysha yang ingin mengeluarkan kata-kata langsung terurungkan.
"ECHAAA!!"
Baru saja Keysha akan melangkah lagi. Kini suara berbeda kembali memanggil nya. Keysha juga paham suara itu milik siapa. Dengan malah gadis itu menoleh dan melihat Keynan yang berlari ke arahnya. Jika tadi Dipta menggunakan seragam basket, berbeda dengan Keynan yang menggunakan seragam futsal.
"Cha Cha di dinding! gue mau futsal lawan sekolah kencana, kak Marsha pulangnya bareng lo ya, dia udah lupa banyak daerah sini takut kesasar nanti," perintah Keynan dengan deru napas yang engos-engosan.
"Tapi Key gue mau---"
"Gak ada tapi-tapian, lagian nebengin kak Marsha gak akan buat bensin mobil Dipta ke kuras banyak kan Kak Marsha satu rumah sama lo. Gue mau berangkat bye!" Tanpa menunggu jawaban Keysha lagi, Keynan langsung berlari pergi begitu saja.
Keysha mendecak keras karena Keynan yang pergi begitu saja. Gadis itu menoleh ke segala arah untuk mencari keberadaan Marsha dan dia melihat Marsha yang sudah ada di area parkir. Dengan segera Keysha melangkah ke sana. Mungkin dengan begini juga bisa membuat Keysha mengobrol dengan Marsha dan bertanya apakah Keysha ada salah sehingga Marsha memberi jarak di antara mereka.
"Kak Marsha."
Panggilan Keysha membuat Marsha yang berdiri di area parkir itu menoleh. Gadis itu diam melihat kedatangan Keysha.
"Kak, pulang nya bareng aku ya, tadi Keynan bilang kalo dia mau futsal dulu," kata Keysha dengan senyum di bibirnya.
Marsha belum menjawab. Pulang bareng Keysha? itu artinya bareng Dipta juga? Tanpa berpikir panjang Marsha langsung mengangguk.
Melihat itu senyum di bibir Keysha semakin lebar. Dia kemudian menarik Marsha menuju mobil Dipta.
"Sha....." suara Marsha menahan tangan Keysha yang baru saja akan membukakan pintu mobil untuk Marsha. Keysha menepuk keningnya sendiri saat teringat akan sesuatu.
"Aku lupa kalo kak Marsha bakalan mabuk duduk di belakang, yaudah kakak duduk di jok depan aja biar aku yang di belakang." Keysha beralih membukakan pintu di samping tempat pengemudi. Setelah itu Marsha masuk dan Keysha menutup pintunya.
YOU ARE READING
Story For Dipsha (New Versi)
Teen FictionFOLLOW AKUN AKU SEBELUM BACA YA GUYS. Kepercayaan, adalah hal terpenting yang harus di bangun dalam suatu hubungan. Jika saja rasa saling percaya itu sudah tidak ada apakah hubungan itu akan terus berlanjut sampai happy ending? Hubungan itu bukan ha...
