chapter 33

62.5K 4.1K 769
                                    

Waktu terasa berjalan begitu cepat. Rasanya baru kemarin Amira mengandung kedua anaknnya dan saat ini mereka sudah menjadi remaja. Terbesit rasa tidak rela jika suatu saat nanti mereka berdua harus meninggalkan nya untuk membangun rumah tangga dengan pasangan mereka masing-masing.

"Mama kenapa sih? kok ngeliatin nya kaya gitu?" tanya Keysha saat sadar Amira yang memperhatikan dengan raut wajah yang sulit ia artikan.

Amira mengulas senyumnya lalu menggeleng pelan. "Gak apa-apa, Mama cuma masih gak nyangka aja, anak-anak Mama udah pada gede' dan udah pada punya pacar."

"Echa aja Ma, Keynan mah enggak, Keynan nunggu di jodohin sama Janda kaya raya," sahut Keynan asal di tengah ia menyantap sarapannya.

"Kalian belajar yang bener ya, supaya bisa jadi orang yang sukses nanti, kalau kalian udah sukses dan punya rumah sendiri-sendiri, kalian kan bisa nampung Mama sama Papa kalau udah tua nanti."

Ucapan Amira membuat Keysha yang baru saja akan memasukan sesendok nasi ke dalan mulut nya tidak jadi. Gadis itu mengembalikan nasi di sendok itu ke dalam piring. "Mama kok bilang gitu sih?"

Amira masih mempertahankan senyum di bibirnya. "Iya karena ketika sudah tua nanti tenaga Mama dan Papa tidak sekuat ini nak, dan kalau bukan ke kalian ke mana Papa sama Mama harus bergantung?"

"Mama jangan khawatir, Keynan janji bakalan sukses dan banggain Mama, nanti Keynan nikahin janda yang udah tua terus kalau dia udah gak ada kan hartanya buat Keynan."

Keysha menendang kuat kaki Keynan. Dalam situasi seperti masih sempat-sempatnya Keynan berbicara asal.

"Lo itu pikirannya janda mulu, gue doain beneran jodoh lo janda!"

"Aamiin," balas Keynan dengan santai nya. "Ma... Kan Keynan anak cowok satu-satunya, Keynan yang bakalan tanggung jawab kok, nanti juga kan Keynan yang bawa anak orang, kalo Echa lah di bawa anak orang, jadi nanti Mama sama Papa tetap tinggal sama Keynan."

"Sama Echa aja Ma, Mama bisa naik darah kalo sama Keynan, pokoknya Echa bakalan nikah kalau Echa udah bisa bangun rumah buat Mama dan Papa, supaya Echa bisa kasih tempat yang nyaman untuk dua malaikat Echa."

Amira tertawa pelan lalu mengangguk pelan. "Ya sudah cepat habiskan sarapan kalian lalu berangkat nanti terlambat."

Kedua anaknya kompak mengangguk. Keynan yang sudah selesai menyantap sarapannya segera menegakkan segelas susu coklat kesukaan nya dan menggendong tas di punggung lalu bangkit dari kursi yang dia duduki. "Kak Marsha mana Ma?" tanya Keysha seraya merapihkan tasnya supaya nyaman di pakai.

"Kak Marsha tadi berangkat duluan, katanya mau nyiapin ppt untuk presentasi pkn gitu," jelas Amira dan di angguki oleh Keynan. "Oh iya kenapa ya seminggu ini Mama liat Marsha sama Echa kaya jarang ngobrol, kalian ada masalah?" tanya Amira. Pertanyaan ini tertuju kepada Keysha yang masih mengelap bibirnya dengan tisu.

Pertanyaan Amira membuat Keysha diam sejenak. Benar yang Mamanya ucapkan jika seminggu ini Keysha dan Marsha memang jarang ngobrol. Tidak tau kenapa dan tidak tau kesalahan apa yang sudah Keysha perbuatan sampai kakak sepupu nya itu seperti menjauhi nya dan memberi jarak di antara mereka berdua. Padahal Keysha sering kali mencoba mendekati Marsha untuk mengajak nya sekedar bertukar cerita tetapi Marsha selalu mempunyai alasan untuk menghindar.

Story For Dipsha (New Versi)Where stories live. Discover now