Chapter 22

55.3K 3.8K 170
                                    

happy reading new version
❤️❤️❤️

"Dip gue ikut lo ya."

Dipta menatap dingin lelaki berpakaian formal dengan jas kantor bewarna abu-abu yang tengah menyantap sarapan nya itu. Sudah berulang kali Arka mengatakan kalimat itu dan berulang kali juga Dipta menolaknya. Bagaimana bisa, Dipta akan pergi ke sekolah dan laki-laki berdarah Australia itu ingin ikut dengannya.

"Gak," tolak Dipta.

"Gue emang pernah tinggal di Indonesia, tapi gue gak paham tempat-tempat di sini, gue bosen kalo harus di rumah lo terus"

Dipta mengusap wajahnya kasar. "Gue mau sekolah."

Arka berdecak pelan. "Gue gak nuduh lo mau diskoan kan?"

Dipta tidak menghiraukan ucapan Arka, lelaki berseragam sekolah SMA Brawijaya itu memilih untuk segera menyelesaikan sarapannya lalu pergi ke sekolah.

"Bisma, mau ikut Kak Dipta gak ke sekolah?" tanya Arka kepada bocah yang sibuk memakan roti bakar buatan nya. Bisma adalah nama yang di berikan orang tua Eza kepadanya, tetapi karena Bunda panti tidak tau siapa nama bocah itu dulu makanya dia memberi nama Eza untuknya.

Eza menggeleng pelan. "Gak mau! Eza maunya ketemu kak Keysha."

"Siapa itu? Rumahnya di mana? Cantik gak orangnya?"

Eza mengacungkan jempolnya. "Cantik banget."

"Gas, ayo kita ke sana." Arka sudah akan bangkit dari tempat duduknya tetapi suara dingin Dipta menghentikan pergerakan nya.

"Berani lo maju satu langkah, gue usir sekarang juga," ucap Dipta dengan tatapan tajam yang mengarah kepada Arka.

"Serem amat si tatapan lo, kan lo gak mau ajak gue ke sekolah lo jadi biarin gue sama Bisma main lah, ke siapa tadi Bis?" tanya Arka.

"Kak Keysha, pacar kak Pradip."

Arka mengangguk paham, sekarang dia tau kenapa Dipta langsung bersikap dingin itu ya walaupun dari pertama Arka bertemu lelaki itu sikapnya selalu dingin kepada Arka. "Oke deh lo kasih gue ikut atau gue samperin pacar lo, gampang aja tinggal gue bilang kalo Bisma kangen dia."

"Ayo Bis, kita ikut Dipta sekolah." tanpa menunggu jawaban Dipta, Arka langsung bangkit dan menuntun Eza keluar dari ruang makan.

Dipta menggeram pelan kemudian mengambil tasnya yang tergeletak di kursi dengan kasar lalu menghampiri lelaki paling menyebalkan yang pernah dia temui itu. Terpaksa Dipta harus mengajak Arka ke sekolah nya dari pada lelaki itu nekat menemui Keysha dengan alasan Eza. Dipta emang belum lama kenal dengan Arka tetapi dari awal mereka bertemu, Dipta sudah bisa menebak bagaimana karakter Arka. Lelaki itu tidak pernah main-main dengan ucapannya sendiri.

∆∆∆∆

"Buset Dip, lo ngapain bawa bokap lo ke sekolah?" Pertanyaan itu muncul dari bibir Devan ketika netranya melihat Dipta yang datang dengan diekori seorang lelaki berpakaian formal itu. Saat ini mereka tengah berada di parkiran sekolah.

Dipta melirik ke arah Arka yang berjalan di belakangnya sambil menuntun Eza.

"Siapa yang lo kata bapaknya?" tanya Arka. "Gue?" Lelaki itu menunjuk dirinya sendiri.

Story For Dipsha (New Versi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang