Chapter 70

2.3K 271 20
                                    

Keysha membuka matanya secara perlahan. Sedikit demi sedikit cahaya mulai tertangkap oleh matanya. Kepalanya terasa sedikit pusing. Bahkan cukup lama Keysha mengontraskan pandangannya dengan sekitar tempat.

"Sha?"

Suara perempuan itu membuat Keysha menoleh. Dia menemukan Tasya yang kini duduk di atas tempat tidurnya. Wajah cepat dan khawatir terlihat di wajah Tasya.

"Keysha lo gak apa-apa kan? Gimana keadaan lo? Apa yang sakit?" Tasya memegangi kedua bahu Keysha dan membantu gadis itu untuk duduk. Sebelum nya Tasya menyandarkan bantal terlebih dahulu.

"Sya lo gak apa-apa?" bukannya menjawab Keysha malah bertanya balik mengenai keadaan Tasya. Jujur Ia masih khawatir dengan Tasya karena Keysha belum sempat menolong gadis itu tetapi dia sudah lebih dulu pingsan.

"Gue gak apa-apa. Keadaan lo gimana?" tanya Tasya masih cemas. Apalagi melihat wajah Keysha yang masih pucat.

Keysha tersenyum tipis. "Gue gak apa kok. Gue udah sedikit tenang. Gue takut banget Sya."

Tasya mengelus lembut bahu Keysha. "Gak perlu takut. Gak akan terjadi apa-apa sama lo. Sekarang lo aman sama gue."

Keysha mengangguk lalu mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. "Gue kok ada di kamar lo?"

"Semalam lo pingsan Sha, gue mau bawa lo pulang takut buat Keynan khawatir. Jadi gue kirim pesan ke Keynan lewat hp nyokap kalau lo nginep di rumah gue. Hp gue tuh ilang semalam dan yang kirim lo pesan itu bukan gue."

Keysha menatap Tasya bingung. Jadi bukan Tasya yang mengirimkan dia pesan semalam? Lalu siapa? Dan kenapa dia mengirim Keysha pesan seperti itu.

Tasya menghela napas panjang. Ia benar-benar merasa bersalah dengan kejadian yang menimpa Keysha semalam. Itu semua gara-gara Tasya. "Maafin gue ya Sha. Ini semua salah gue."

Keysha menggeleng pelan. Ini bukan salah Tasya. Keysha menarik tangan Tasya. "Lo gak salah. Gue makasih banget karena lo udah nolong gue. Tapi gue penasaran siapa orang yang udah kirim pesan itu ke gue. Dan kenapa dia lakuin itu."

"Sebenernya.." Tasya menggantungkan ucapannya. "Yang kirim pesan itu ke lo adalah Rivan. Jadi dia itu kesel sama lo karena lo terlalu ikut campur urusan gue sama dia gitu Sha. Dia gak suka waktu lo ungkit sifat jelek dia. Rivan mau kasih lo pelajaran Sha makanya dia jebak lo." suara Tasya terdengar sedikit tertekan. Seperti ia tengah menahan sesuatu.

Tasya menunduk sambil menghela napas berat. "Dan satu hal yang masih susah buat gue percaya. Ternyata dia adalah seorang pengedar Narkoba Sha. Dan sekarang." Tasya kembali membuang napas kasar. Sorotan matanya mengisyaratkan kan sebuah kesedihan. "Sekrang dia usah di tangkap polisi. Semalem Kak Dipta, Kak Panji, Kak Raffa sama Kak Devan yang berhasil menangkap dia."

Perasaan Keysha ikut berdesir mendengar penuturan Tasya. Bagaimana pun Keysha tau jika Tasya sudah dekat lama dengan laki-laki itu. Sekarang Keysha yang merasa bersalah sekaligus tidak enak hati. Keysha memang terlalu sering menasihati Tasya mengenai Rivan. Karena dalam pandangan Keysha, laki-laki itu bukan cowok baik. Dan benar kan? Cowok itu adalah seorang pengedar narkoba. Dan apa katanya? Dipta, Raffa, Panji dan Devan yang membantu menangkap laki-laki itu? Tetapi keadaan Dipta kan belum sepenuh nya baik. Semoga aja cowok itu tidak kenapa-kenapa.

Keysha bergeser lalu memeluk Tasya dari samping. Menempelkan kepalanya dengan sisi kepala Tasya. Mengelus lembut lengan Keysha. "Tuhan maha baik. Dia nunjukin siapa Rivan sekarang di saat perasaan lo belum jatuh terlalu dalam."

Tasya mengangguk pelan. "Tapi harus ngerugiin lo. Mungkin kalau semalam kita telat sebentar aja gak tau apa yang bakal terjadi. Kalau aja gue dengerin nasihat lo dan gak ke makan ucapan manis Ravin pasti kejadian semalam gak akan menimpa lo. Maaf ya Sha. Semua ini salah gue."

Story For Dipsha (New Versi)Where stories live. Discover now