Chapter 9

72.9K 4.4K 99
                                    

Happy reading new version
❤️❤️❤️




Pagi ini Dipta sedang menyiapkan
buku-buku sesuai jadwal ketika Wijaya tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya dengan pakaian kantor yang sudah rapih.

    "Dipta." Panggilan dengan suara berat itu membuat Dipta langsung menoleh dan menghentikan aktivitasnya yang tengah memasukan buku ke dalam tas. "Nanti pulang sekolah tolong pergi ke Panti ya, tadi Bunda telfon Papa supaya kamu ke sana."

    "Kenapa Bunda gak hubungi Dipta langsung?"

    "Katanya nomor kamu hilang, makanya dia hubungi Papa." Wijaya duduk di tepi kasur Dipta. "Bagaimana dengan sekolah kamu?"

   "Baik."

Wijaya tersenyum lalu menepuk bahu Dipta sekali. "Kamu harus belajar yang benar Dipta, ingat kamu adalah satu-satunya anak Papa dan kamu harus bisa meneruskan perusahaan Papa, kalo bukan kamu siapa lagi."

Dipta mengangguk paham. "Dipta akan berusaha yang terbaik untuk Papa."

Wijaya ikut mengangguk. Tidak salah dia dulu mengadopsi Dipta dari panti asuhan itu. Faktanya lelaki itu penurun dan pintar. Wijaya percaya , Dipta akan bisa meneruskan perusahaan dan memenangkan setiap ada tender di perusahaan nya.

   "Bagaimana hubungan kamu dengan Keysha?" tanya Wijaya lagi.

   "Baik juga."

Wijaya mengangguk lega. "Inget, dia gadis yang baik dan lugu jangan sakitin dia, dan ingat juga jangan sampai hubungan pacaran kalian menganggu pendidikan kamu."

   "Iya Pa, akan selalu Dipta ingat. "Lelaki itu memakai tas sekolah nya lalu berjalan ke arah meja dekat tempat tidur nya untuk mengambil kunci motor.

   "Dipta berangkat ya Pa." Dipta menyalimi tangan Wijaya lalu melangkah keluar dari kamarnya.

Lelaki itu menuruni anak tangga dengan langkah pelan seraya memeriksa ponselnya yang barusan berbunyi menandakan ada notifikasi masuk. Tenyata itu berasal dari pesan line yang dikirimkan oleh kekasihnya. Dipta membuka pesan itu dan membacanya dalam hati.

Keysha Kanaya:
Kak gak usah jemput aku.
Aku di anter Papa.

Me:
Iya.

Setelah memberi balasan kepada gadis itu, Dipta menyimpan ponsel nya kembali. Lelaki itu pergi ke meja maka untuk memasukan beberapa roti bakar ke dalam kotak bekal. Setelah di rasa cukup dia langsung bergegas menuju ke sekolah menggunakan kendaraan bermotor nya.

Jarak rumah Dipta dengan sekolah lumayan jauh tetapi lelaki itu membawa nya dengan kecepatan penuh dan menerobos jalanan yang cukup ramai. Kalau sendiri, cara membawa motor pria itu emang sudah persis kaya pembalap.

Dipta sampai di sekolah dan melihat mobil hitam Tama juga berhenti di depan gerbang sekolah. Terlihat gadis itu turun dari mobil dan langsung melangkah memasuki area sekolah.
Dipta segera memakirkan motornya, di tempat parkir sudah ada ketiga teman-teman nya yang duduk di atas motor mereka sambil menikmati makanan dari wadah bekal yang ada di tangan Raffa.

Melihat kedatangan Dipta, Raffa segera menutup wadah bekal bewarna biru itu dan menyimpan nya di dalam tas sementara sandwich yang ada di tangan nya langsung di masukan ke dalam mulutnya hingga penuh. Waktu itu kan Dipta berpesan untuk mereka tidak lagi menerima pemberian apapun dari cewe yang mengaku fans Dipta itu. Dan hari ini mereka telah menerima lagi mulai dari coklat, permen, wafer dan bekal.

Story For Dipsha (New Versi)Where stories live. Discover now