chapter 49

54.6K 3.9K 175
                                    

Di sebuah rumah yang besar yang baru saja di tempati oleh pemiliknya nya, Keysha duduk termenung di ruang tengah. Tidak ada siapapun di sana kecuali Keysha. Mami, Papi dan Mamanya sedang ada di lantai dua. Membereskan pakaian mereka untuk di tata di dalam lemari. Keysha tidak membantu mereka karena perutnya tiba-tiba terasa nyeri yang membuat dia di suruh diam di tempatnya sekarang.

Keysha memutar pandangan nya. Meneliti setiap titik tempatnya singgah. Sudah lebih dari delapan tahun Keysha tidak berkunjung kemarin dan sudah banyak sekali perbedaannya dari terakhir dia menginjakan kaki di rumah ini. Sebenarnya Keysha merasa agak horor masuk ke sini karena rumah sebesar ini sudah di tinggal tiga tahun.

   "Keysha."

Tubuh Keysha seketika menegang mendengar suara yang masuk ke dalam indra pendengaran nya. Tidak! itu bukan suara setan, tetapi suara Marsha.

Keysha tidak berani menatap Marsha. Dia tidak tau harus bagaimana sekarang. Keysha bingung jika Marsha memintanya untuk melepaskan Dipta. Keysha tidak tau bagaimana cara menolaknya.

   "Kamu masih marah sama Kakak? maaf kalau buat kamu kecewa, maaf karena berusaha ngerebut milik kamu, dan maaf untuk semuanya," kata Marsha dengan wajah penuh penyesalan.

Keysha berdiri dan menatap Marsha. Gadis itu masih diam dengan napas yang sedikit tercekat.

    " Sekarang kakak sadar kalau selama ini tindakan kakak salah, aku akui alasan aku kasih saran itu ke kamu supaya kalian bisa pisah dan aku menggunakan itu untuk tarik Dipta balik, tapi sekarang aku sadar, sekeras apapun aku narik Dipta balik maka semakin panjang jarak kami."

   "M-maksud kak Marsha?"

Marsha melangkah sampai di depan Keysha. Kedua tangan gadis itu terangkat memegang kedua bahu Keysha. "Kakak janji gak bakalan bersikap egois lagi, kakak akan berusaha untuk ikhlasin perasaan kakak dan ingin kamu sama Dipta bahagia."

Keysha menatap Marsha dengan tak percaya. Apakah ini serius? apakah Marsha benar-benar mengatakan itu semua atas kehendak dan keinginan nya? "Kak Marsha serius?"

Marsha mengangguk yakin. "Iya kakak sangat serius, sekarang Kakak sadar kalau sikap egois kakak hanya bisa menyakiti banyak pihak, maafin kak Marsha ya?"

Cairan bening luruh begitu saja dari kelopak mata Keysha. Gadis itu langsung berhampur ke dalam pelukan Marsha. Dadanya ikut sesak melihat wajah Marsha yang penuh penyesalan itu.

Marsha membalas pelukan Keysha. "Cengeng, udah jangan nangis, kakak gak apa-apa kok."

   "M-maafin Echa kak hiks. maaf...."

    "Udah jangan nangis, udah cukup kemarin kamu nangis karena Kakak, sekarang jangan lagi." Marsha melepaskan pelukan mereka. Dia menghapus air mata yang ada di pipi Keysha. "Kamu itu hebat tau Sha, bahkan kamu sama sekali gak langsung ngelakuin saran dari aku dan terus menimbang itu semua, pertahanan pemikiran itu ya.." Marsha terkekeh apalagi ketika mengingat sikap bodohnya beberapa hari lalu.

   "Apa kak Marsha akan pergi lagi setelah tau alasan kakak pulang udah gak bisa kak Marsha gapai?"

Marsha tersenyum tulus lalu menggeleng. "Alasan kakak pulang emang Dipta, tapi kakak punya alasan untuk netap di sini."

   "Apa?"

Marsha tidak menjawab. Dia hanya memberikan sebuah senyuman yang mengisyaratkan sesuatu tetapi tidak bisa di pahami oleh Keysha.

Story For Dipsha (New Versi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang