chapter 36

61.8K 4.3K 617
                                    

   "Makan."

Dipta memberikan piring sepiring nasi goreng kepada Keysha. Keysha tidak mengambil nya. Gadis itu hanya menatap nasi goreng dengan telur mata sapi dan dua potong tomat di atasnya. Tidak ada niat sedikitpun untuk Keysha menyentuh makanan itu.

Dipta duduk di kursi, mengambil sesendok nasi goreng lalu menyodorkan nya ke arah mulut Keysha. "Buka mulutnya, ndek."

Keysha mendecak pelan. Lalu menggelengkan kepalanya kuat. Dia benar-benar tidak napsu untuk makan.

    "Dua suap aja, supaya lo bisa minum obat." Dipta semakin mendekatkan sesendok nasi goreng itu dengan bibir Keysha.

Keysha mendesah pelan. "Gak mau."

   "Buka mulutnya bisa?"

Keysha mendecak keras lalu akhirnya membuka mulutnya dan menerima suapan nasi goreng dari Dipta. Gadis itu sengaja mengunyahnya dengan sangat lambat.

   "Mau gue kunyahin dulu baru masukin mulut lo?" tanya Dipta ketika melihat Keysha yang sengaja melambatkan mulutnya yang sedang mengunyah.

Mendengar itu Keysha langsung menelan makanan nya yang ada di dalam mulut.

Dipta kembali menyodorkan sesendok nasi goreng kepada Keysha.

   "Dua suap aja tadi kata kak Dipta," kata Keysha sebelum menerima suapan nasi goreng itu.

   "Susah banget suruh makan," cibir Dipta tetapi tidak di hiraukan oleh Keysha.

Dipta meletakan piring nya di kursi lalu membuka obat pereda nyeri perut yang dia beli di apotik depan sekolah SMA Kencana sekalian beli nasi goreng tadi. "Nih minum." Dipta memberikan obat itu kepada Keysha beserta botol mineral yang sudah dia buka tutup nya.

Keysha mengerjap pelan melihat besar obat itu. Seketika dia meneguk salivanya susah payah. Kelemahan Keysha yang sangat tidak dia sukai adalah tidak pernah bisa minum obat jika tidak di hancurkan. Dia sudah sering kali mencobanya tetapi sudah habis air segelas pun obatnya tetap tertinggal di mulut hingga membuat mulutnya terasa pahit.

   "Emm--- aku minum obatnya nanti aja kalo udah di rumah."

   "Enggak, sekarang."

Keysha terus menatap pil obat itu dengan tangan kirinya yang menyentuh bagian leher. Belum juga apa-apa kerongkongan nya sudah terasa begitu kering.

Keysha mengigit bibir bawahnya dan kembali menelan salivannya susah payah. Dengan ragu dia mengambil obat yang ada di tangan Dipta. Di dalam hati dia terus berdoa supaya kali ini bisa meminum obat itu tanpa harus di haluskan lebih dulu. Kan malu kalau sampai Keysha tidak bisa meminum obat dalam bentuk pil di hadapan Dipta.

   "Kalo cuma di liatin gak buat itu obat sampai lambung," kata Dipta karena Keysha hanya menatap obat itu dengan wajah yang pucat pasi.

   "Bismillah," kata Keysha di dalam hati. Gadis itu baru saja akan memasukan obatnya ke dalam mulut tetapi Dipta tiba-tiba mengambil nya lagi dan yang membuat Keysha terkejut, Dipta melemparkan obat itu ke dalam tong sampah.

Keysha menatap Dipta tidak mengerti. Tadi dia menyuruh Keysha meminum nya kenapa sekarang malah di buang? apakah dia kesal karena Keysha tidak juga memasukan obat itu ke dalam mulut?

Story For Dipsha (New Versi)Место, где живут истории. Откройте их для себя