chapter 40

66.5K 4.5K 756
                                    

Setelah menikmati ayunan yang membuat dada Keysha bergemuruh hebat dan keringat bercucuran kini dirinya dan Dipta sedang duduk di atas rumah pohon sambil menikmati pemandangan danau yang begitu indah. Keysha tidak mengalihkan pandangannya sedikit dari air danau yang jernih dan tenang itu. Rasanya begitu tenang melihat pemandangan seperti ini. Tetapi tunggu, danau yang tenang? Seketika Keysha langsung menatap Dipta. Lelaki itu juga sedang fokus menatap air danau. Keysha jadi keingat ucapan Raffa jika Dipta sedang banyak pikiran dia suka menatap air, supaya pikiran nya bisa tenang kaya air itu.

   "Manusia gak sekuat itu, kadang dia butuh orang lain untuk mendengarkan keluh kesahnya, karena gak semua hal bisa selalu di pendam, itu akan semakin bertambah nantinya."

Dipta menoleh hingga tatapan kedua orang itu bertemu dalam satu titik. Bola mata coklat dan bulu mata yang lentik seperti candu bagi Dipta.

   "Jangan anggap aku pacar kamu, anggap aku sahabat atau adik perempuan kamu supaya kamu bisa membagi beban kamu sama aku, inget kak, kamu itu manusia biasa, kamu berhak cerita kalo merasa beban yang kamu pikul itu berat, jangan di tanggung sendirian karena kamu gak sendiri di bumi ini." Ucapan Keysha benar-benar menyentuh hati Dipta. Darahnya mulai berdesir deras. Dipta emang karakter orang yang selalu memendam apapun yang dia rasa.

Karena dalam pikiran Dipta hanya dirinyalah yang mampu menyelesaikan masalah nya sendiri. Orang lain hanya penasaran dengan apa yang terjadi padanya dan tidak benar-benar peduli kecuali jika dia pernah mengalami hal yang sama mungkin dia akan bisa memahami apa yang Dipta alami.

   "Kalau kamu gak mau cerita ke aku gak apa-apa, tapi cerita ke kak Raffa atau kak Panji dan kak Devan, karena kamu masih punya mereka, jangan di tanggung sendirian. Aku yakin mereka akan dengan senang hati bantu kamu, jangan terlalu tertutup kak."

Dipta tidak bisa membalas ucapan yang Keysha laturkan kepadanya. Semua ucapan gadis itu cukup menamparnya. Lelaki itu menarik tangan Keysha lalu mendekap tubuh gadis itu di dalam pelukannya. Keysha sempat terkejut karena tindakan Dipta, tetapi Keysha tetap membalas pelukan itu. Sekarang dia semakin yakin jika Dipta sedang tidak apa-apa.

   "Makasih," kata Dipta begitu pelan.

   "Jangan bilang makasih, karena aku gak berbuat apapun yang bisa bantu kamu nyelesain masalah kamu."

   "Gue adalah cowok paling beruntung karena bisa miliki lo Keysha."

   "Dan apapun yang udah jadi milik gue gak akan gue lepas."

Keysha tak bisa menahan bibirnya untuk terangkat membetuk sebuah lengkungan di sana. Dia juga merasa sangat beruntung memiliki Dipta. Walaupun kadang sikap lelaki itu suka membuat nya kesal tetapi itu tidak sebanding dengan rasa bahagia yang Dipta berikan serta waktu yang selalu Dipta luangkan untuknya.

   "Aku juga beruntung bisa jadi bagian dari kisah kamu."

∆∆∆

Setelah mengantarkan Keysha sampai ke rumah Dipta langsung pamit. Dia tidak mampir lebih dulu. Dan ketika sudah memastikan mobil Dipta yang hilang dari pandangan nya, Keysha masuk ke dalam rumah. Gadis itu terkejut ketika sampai di ruang tamu dan menemukan seorang paruh baya dengan pakaian kantor sedang duduk mengobrol dengan Mamanya.

   "Keysha sini." Amira menggerakan tangan nya memberi isyarat untuk Keysha mendekat. Gadis itu patuh dan menghampiri Amira dan Wijaya, Papa Dipta.

Story For Dipsha (New Versi)Where stories live. Discover now